Proses pelaksanaan rekan kerja menilai kompetensi diri kita Bobot nilai peers

4.7.6 Proses pelaksanaan rekan kerja menilai kompetensi diri kita

Dasar dari penilaianasesmen adalah perilaku yang tampak dalam perilaku kerja sehari-hari, maka dapat dipastikan bahwa rekan yang dapat menilai dan disamping memenuhi kriteria-kriteria diatas terutama adalah rekan yang memiliki interaksi kerja yang cukup tinggi dengan karyawan yang bersangkutan. Interaksi kerja dapat terjadi dalam berbagai aktifitas, misalnya pernah bekerjasama dalam suatu programproject, berada dalam divisi yang sama, berbeda dalam divisi yang berbeda tetapi sering melakukan koordinasi dalam bidang pekerjaan.Peserta assessment harus memasukan 5 lima nama rekan kerja, dan divisi sumber daya manusia akan memilih 2 dua nama rekan kerja untuk menilai masing-masing peserta assessment, mengingat seseorang hanya dpat menilai untuk maksimal jumlah tertentu, maka 5 lima nama tersebut akan memberikan ruangbagi divisi sumber daya manusia untuk menetapkan sebagai penilai, dan berarti yang bersangkutan dinilai mampu untuk melakukan penilaian. Dengan demikian seorang karyawan tidak boleh memolak untuk menjadi penilai, karena dengan menjadi penilai berarti kita diberi kepercayaan oleh rekan kerja kita sendiri untuk menilainya.

4.7.7 Bobot nilai peers

Bobot nilai peers totalnya adalah sebesar 35, masing-masing peers mendapatkan bobot sebesar 17,5, kemudian hal yang perlu diingatoleh peersadalah hasil assessment tersebut yang akan menggambarkan level kompetensi seseorang dan gapkesenjangan kompetensi yang nantinya harus dikembangkan melalui program- program pengembangan. Bila sebagai rekan kerjapeers kita memberikan penilaian yang subyektif dengan memberikan nilai yang lebih tinggi dari yang semestinya, maka tanpa disadari kita telah menutup kesempatan yang bersangkutan untuk mengembangkan kompetensinya melalui program-program tertentu, misalnya trainingpelatihan.Sebaliknya jika kita memberikan penilaian lebih rendah dari yang seharusnya, maka yang bersangkutan nantinya harus mengambil program pengembangan yang sebenarnya tidak diperlukan lagi, padahal waktu tersebut dapat dipakai untuk memfokuskan diri dalam pengembangan kompetensi-kompetensi lainnya yang lebih dibutuhkan untuk menunjang karir dan performance- nya.Pelaksanaan transformasi dari sistem grading ke sistem berbasis kompetensi tidak akan merugikan karyawan, maka yang perlu diperhatikan adalah penilaian se- obyektif mungkin serta meningkatkan nilai-nilai dalam menyongsong era kompetensi.

4.8. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan teori kompetensi