Vertikal Horizontal Kesimpulan Implikasi manajerial

delapan, dimana 2 dua meunjukan level paling dasar dari suatu kompetensi dan 8 delapan sebagai level tertinggi yang harus dimiliki oleh seseorang pada posisijabatan tertentu di dalam suatu organisasi. 5. Indikator perilaku, adalah team atau konteks dari serangkaian perilaku kritis yang merupakan elemen-elemen suatu kompetensi. Dalam membaca model kompetensi yang harus diperhatikan pertama kali adalah namakompetensi. Secara tidak langsung nama kompetensi dapat menunjukan arti suatu kompetensi dan membedakannyadari kompetensi-kompetensi lain. Jika diperlukan penjelasan lebih jauh mengenai batasan dari suatu kompetensi, maka definisi kompetensi dapat digunakan sebagai acuan. Ada 2 dua cara yang dapat dilakukan dalam membaca dan memahami perilaku kritis, yaitu secara vertical dan secara horizontal, antara lain :

1. Vertikal

Gambar 14. Kedalaman indikator perilaku secara vertikal. KD. Telkomsel No.013HR.00DU-00III2002 Pada Gambar 14, terlihat bahwa dalam membaca katalog secara vertical dapat dilakukan untuk memahami serangkaian perilaku kritis yang harus ditunjukan oleh seseorang pada level kompetensi tertentu. Hal ini berarti bahwa jika suatu jabatan menurut pemegang jabatannya memiliki suatu kompetensi level 2, maka si pemegang jabatan tersebut harus mampu menunjukan semua atau sebagian besar perilaku kritis yang terdapat pada level 2 dua pada kolom yang sama. .

2. Horizontal

Gambar 15. Kedalaman indikator perilaku secara horizontal KD. Telkomsel No.013HR.00DU-00III2002 Pada Gambar 15, terlihat bahwa dalam membaca katalog secara horizontal dilakukan untuk memahami serangkaian perilaku kritis dengan kedalaman pengetahuan, keterampilan, atau perilaku yang berbeda-beda dari satu kompetensi. Dalam katalog kompetensi ini, perilaku kritis pada setiap baris menunjukan konteks atau elementertentu dari suatu kompetensi, akan tetapi perilaku-perilaku kritis tersebut memiliki kedalaman yang berbeda-beda,misalnya, perilaku kritis yang terdapat pada level 2 dua lebih sederhana dibandingkan dengan perilaku kritis pada level 4 empat dan 6 enam. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil identifikasi model pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telkomunikasi SelularJakarta terdiri atas lima sel, antara lain : Specialist technical know how, Bussiness marketindustry expertise, Personal atribut, Corporate value, dan Leadershipmanagerial skill. Hasil identifikasi pada kelima faktor tersebut celyang paling utama diprioritaskan dalam pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi adalah faktor Corporate value, faktor tersebut merupakan adopsi dari budaya perusahaan PT Telkomsel yang meliputiteamwork, profesionalism, dan customer intimacy.Faktor prioritas kedua adalah pada sel Personal atribut yang merupakan faktor yang berlaku bagi semua karyawan PT Telkomsel yang meliputi: Initiaive, Creative and Innovative, dan Receiptivity to change, kemudian disusul pada faktor prioritas ketiga adalah Leadershipmanagerial skill yang merupakan penerapan dua jalur yang dterapkan di PT Telkomsel, yaitu jalur profesional dan jalur struktural. Adapun Leadership merupakan keterampilan interpersonal dalam mengemban tanggungjawab personal dan membimbing kelompok untuk dapat mengembangkan karirnya tanpa tergantung otoritas maupun posisi. Kompetensi-kompetensi yang termasuk kedalam leadership adalah developing self, problem solving and decision making dan knomledge transfertechnical skill. Faktor pada urutan keempat adalah Bussiness marketindustry expertise, sel ini terdiri dari pengetahuan dan keteramplan umum mengenai pasar industri telekomunikasi serta pengetahuan mengenai visi, misi dan strategi PT Telkomsel. Faktor pada urutan kelima adalah faktor Specialize technical know how, kompetensi sel ini menjelaskan mengenai pengetahuan, keterampilan dan atribut secara spesifik dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibutuhkan dalam suatu area karir, seperti area karir Network, Commerce, Information System, Human Resources, Legal, Procurement, Finance, Construction. Aktor-aktor utama yang berperan dalam pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telekomunikasi Selular terdiri atasGM Talent Management Leadership, GM Learning Development, danManager Learning Development dengan bobot prioritas yang sama, dan berdasarkan analisis model hiraki utama AHP untuk tujuan dalam pengembangan karirkaryawan berbasis kompetensi adalah memiliki karyawan yang kompeten memiliki bobot yang paling tinggi, kemudian diikuti dengan tujuan meningkatkan kompetensi karyawan dan diakhiri dengan tujuan meningkatkan loyalitas karyawan,sedangkan untuk alternatif pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telkomsel terdiri atas Clear career oportunities, Invest in people, HR. Placement based on their competencies, sertaCompensation will be based on competencies. Compensation will be based on competencies merupakan prioritas tertinggi dibandingkan keempat alternatif lainnya.

2. Saran