Metodologi Penelitian Pengembangan Karir Karyawan Berbasis Kompetensi Pada PT Telekomunikasi Selular, Jakarta

Tabel 1. Nilai skala perbandingan berpasangan Nilai Skala Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama penting Dua elemen mempengaruhi sama kuat pada sifat itu 3 Elemen satu sedikit penting dari lainnya Pengalaman atau pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas lainnya 5 Elemen yang satu jelas lebih penting dibanding elemen lainnya Pengalaman atau pertimbangan dengan kuat disokong dan dominasinya terlihat dalam praktek 7 Satu elemen sangat jelas lebih penting dibanding elemen lainnya Satu elemen dengan kuat disokong dan dominasinya terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak lebih penting dibanding elemen lainnya Sokongan elemen yang satu atas yang lainnya terbukti memiliki tingkat penegasan tertinggi 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara kedua pertimbangan di atas Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan Kebalikan nilai- nilai di atas Bila nilai-nilai di atas dianggap membandingkan atara elemen A dan B, maka nilai-nilai kebalikan digunakan untuk membandingkan kepentingan B terhadap A Instruksi: Bandingkanlah besarnya peran antar faktor-faktor dibawah ini berkaitan dengan fokus Pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telekomunikasi Seluler Jakarta. KolomKiri LebihPenting LebihPenting KolomKanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Faktor X Faktor Y Faktor X Faktor Z Faktor Y Faktor Z Pengertiannya : • Faktor X jelas lebih penting daripada faktor Y atau sebaliknya faktor Y jelas kurang penting • Faktor X daripada faktor X. mutlak kurang penting daripada faktor Z atau sebaliknya faktor Z mutlak lebih penting • Ragu-ragu diperlukan kompromi untuk mengatakan bahwa faktor Z jelas lebih penting daripada faktor Y. daripada faktor.

III. Hasil dan Pembahasan

III.1.Gambaran Umum Perusahaan Wilayah Indonesia yang luas dengan jumlah penduduk lebih dari 120 juta jiwa tersebar diseluruh kepulauan, merupakan pasar potensial bagi produk barang dan jasa termasuk telekomunikasi selular. Akhir tahun 1993, PT Telkom melakukan pembangunan proyek percontohan telekomunikasi selular dengan teknologi GSM di pulau Batam dan Bintan, proyek percontohan ini dinamakan Telkomsel. Proyek percontohan ini dinilai berhasil sehingga PT Telkom bersama PT Indosat akhirnya menjadikannya sebagai usaha patungan baru.Pada tanggal 26 Mei 1995 secara resmi Telkomsel berdiri sebagai sebuah perusahaan dibidang jasa telekomunikasi selular berteknologi global system for mobilecommunication GSM. Saat itu PT Telkom memegang 51 sahan dan PT Indosat memegang 49 saham, kemudian melalui proses tender yang terbuka dan trasnparan, kedua induk ini mendapatkan mitra strategis untuk pengembangan Telkomsel. Adapun saham Telkomsel dimiliki oleh beberapa perusahaan antara lain : PT Telkom 42,72, PT Indosat 35, KPN Mobile 17,28 dan PT Setdco, namun hingga saat ini saham tersebut sudah diambil alih oleh PTTelkom 65 dan PT SingTel 35. III.2.Karakteristik Responden Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 3 orang, responden tersebut terdiri dari General Manager Tallent Management, General Manager Learning Development dan Manager Learning Development pada People Development Group. Hasil perhitungan data dengan menggunakan metode AHP yang dikonversi dari 5 lima faktor dalam strategi pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi yang terdiri dari : Specialist technical know how, Bussiness marketindustry expertise, Personal Atribut, Corparate Value, Leadership Managerial Skill. III.3.Strategi pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telekomunikasi Selular Jakarta. A. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telekomunikasi Selular Jakarta. Berbagai faktor mempengaruhi pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telekomunikasi Selular Jakarta. Untuk tujuan analisis, faktor-faktor ini didefinisikan sebagai : Specialist Technical Know How, Business MarketIndustry Expertise, Personal Atribut, Corparate Value dan LeadershipManagerial Skill. Susunan proritas masalah dari faktor-faktor tersebut disajikan pada Tabel 2. Berdasarkananalisis dengan menggunakan model AHP, nampak bahwa faktor Corparate Value mempunyai bobot tertinggi sebesar 0.354 1, diikuti oleh Personal Atribut dan LeadershipManagerial Skill 0.270 diurutan 2-3. Sedangkan urutan ke 4 dan 5 adalah Business MarketIndustry Expertise 0.055 dan Specialist Technical Know How 0.051. Tabel2. Susunanproritasdarifaktor-faktor yang mempengaruhipengembangankarirkaryawanberbasiskompetensipada PT Telekomunikasi SelularJakarta. KriteriaFaktor Bobot PrioritasLokal Specialist Technical Know How 0.051 5 Business Market Industry Expertise 0.055 4 Personal Atribut 0.270 2 Corporate Value 0.354 1 Leadership Management Skill 0.270 3 Faktor Corparate Value teamwork, professionalism dan customer intimacy memang masih menjadi faktor utama yang berperan dalam pengembangan karir karyawan berbasis kompetensi pada PT Telekomunikasi SelularJakarta. Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis yang sarat dengan persaingan. Munculnya operator- operator baru merupakan tantangan tersendiri bagi PT Telekomunikasi Selular yang hingga saat ini merupakan operator telekomunikasi terbesar di nusantara. Dibutuhkan senjata ampuh untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Sumberdaya manusia SDM yang berkualitas telah disadari sebagai salah satu senjata ampuh untuk menghadapi persaingan untuk membangun SDM yang berkualitas tersebut diperlukan suatu teamwork. Kemampuan untuk membangun teamworkmerupakan hal yang penting didalam sebuah perusahaan, teamwork akan muncul jika setiap individu di dalam perusahaan tersebut menyadari bahwa mereka tidak mungkin mampu mencapai tujuan perusahaan secara individual. PTTelkomsel, tidak mungkin mampu menjadi perusahaan besar, hanya karena kontribusi satu atau segelintir orang, namun PTTelkomsel mampu mencapai tujuan tersebut atas kontribusi seluruh karyawannya. Tiap individu atau tiap kelompok individu memang memiliki tujuan masing-masing, akan tetapididalam teamwork yang efektif, tujuan masing-masing kelompok akan muncul sebagai target bersama dan menimbulkan ketergantungan antara satu dengan yang lainnya secara positif. Teamwork yang efektif ditandai oleh adanya rasa ketergantungan dan kebersamaan antar anggota, terbentuknya rasa nyaman dan situasi kompetitif yang sehat, munculnya komitmen yang tinggi dalam mencapai sasaran kerja dan terbentuknya kompetensi penanggulangan konflik dan stress kerja yang efektif. Tingkat selanjutnya, team work harus dibangun mulai dari unit terkecil dalam perusahaan, yaitu dari individu para karyawan. Bagaimana individu para karyawan menunjukkan tanggung jawab terhadap tugas tim, menghargai kemampuan, pendapat atau kontribusi orang lain, membagi pengetahuan, pendapat dan gagasan dalam proses pengambilan keputusan tim, menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan tim, mendorong anggota lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam tim dan mendukung keputusan yang disepakati bersama. Selain teamwork, corporate values juga diidentifikasikan dalam professionalism dan customer intimacy. Konsep PT Telkomsel adalah bagaimana tata kelola perusahaan dilakukan secara professional agar tercipta sebuah perusahaan yang transparan, akuntabel, dan dipercaya. Menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang bersih merupakan langkah penting bagi Telkom untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan memperkuat prinsip-prinsip profesionalisme, transparansi dan efisiensi dalam manajemen untuk membuatnya lebih terbuka, akuntabel, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil. Persaingan terhadap perusahaan jasa saat ini tidak hanya sekedar menitik beratkan pada pelayanan kepada pelanggan customer service saja tetapi ia juga harus berusaha kejenjang yang lebih mendalam dengan adanya suatu keakraban kepada pelanggannya customer intimacy, titik berat dari customer intimacy adalah dengan penciptaan konsumen yang abadi dari pada hanya sekedar transaksi tunggal saja, akan tetapi sistem ini melakukan suatu segmentasi pelayanannya dengan sangat efisien. PTTelkomsel harus harus lebih intim dengan pelanggan dan berusaha keras untuk mengenal orang-orang yang dilayani serta produk-produk dan jasa-jasa yang mereka butuhkan dan secara kontinyu menyesuaikan produk-produk dan jasanya. PT Telkomsel harus berusaha membina suatu hubungan dengan pelanggan agar mengetahui bagaimana memberikan pelanggan sesuatu yang lebih dari apa yang diharapkan pelanggan. Perusahaan yang akrab dengan pelanggan selalu mendahului