Perbedaan assessment untuk associate staff dengan karyawan di area Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan maupun karyawan dalam penerapan teori kompetensi

B. Berdasarkan sel kompetensi : total sel 1 sampai dengan 4 Business MarketIndustry Expertise memiliki bobot 50 dan sel ke 5 Specialized Technical Know How memiliki bobot 50, dan hasil perhitungaan assesment tersebut akan dikalkulasi dengan perhitungan Other Consideration yang telah diolah pada masa persiapan dengan pembobotan 100 untuk hasil assesment, dan 15 untuk other consideration. Atasan dan sel ke 5 specialized technical know how mempunyai bobot paling besar yaitu 50? hal ini terjadi karena atasan langsung dinilai sebagai orang yang paling mengetahui kompetensi karyawan yang ada dibagiannya. Atasan yang memberikan target kerja dan atasan juga yang mengetahui secara keseluruhan dari proses-proses kerja yang dilalui untuk menyelesaikan tugasnya. Atasan juga berkewajiban untuk mengembangkan karyawan sehingga atasan diberikan bobot terbesar dibandingkan penilaian yang lain yaitu 50 sel ke 5 atau kompetensi teknikal juga mempunyai bobot tertinggi dari 4 sel lainnnya karena karyawan diharapkan fokus disuatu area karir dan menjadi profesional dibidangnya.

4.7.2 Perbedaan assessment untuk associate staff dengan karyawan di area

karir. Karyawan associate yang memenuhi kriteria untuk ikut proses assesment akan mendapat perlakuan, antara lain : A. Bila area karir yang dipilih sesuai dengan area penugasan saat ini maka karyawan yang bersangkutan mengikuti proses assesment yang sama dengan karyawan di area karir, contohnya: si Badu selama ini bekerja sebagai staf administrasi di area penugasan A dan memilih area karir A, maka yang bersangkutan diases dengan profil kompetensi area A. B. Bila area karir yang dipilih tidak sesuai dengan area penugasan saat ini, contoh : si Bambang saat ini bekerja sebagai staf administrasi pada area penugasan A dan memilih area karir B, maka yang bersangkutan : 1. Akan dimutasikan terlebih dahulu ke area penugasan B, bila ada kebutuhan perusahaanbussiness driver. Enam bulan setelah dimutasikan ke area penugasan B, baru akan dilakukan assesment kompetensi dimana dalam kurun waktu tersebut yang bersangkutan mempunyai kesempatan untuk menampilkan kompetensi- kompetensinya dalam perilaku kerja sehari-hari. 2. Bila mutasi belum dapat dilakukan karena belum ada kebutuhan di area penugasan B, Bambang tetap bekerja di area penugasan A. Dalam hal ini, divisi sumber daya manusia akan mengkonfirmasikan kepada yang bersangkutan dan memberikan tawaran untuk memilih area karir A, dan di ases di area karir A dan tetap ditempatkan diarea penugasan A.

4.7.3 Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan maupun karyawan dalam penerapan teori kompetensi

Pada saat diterapkannya sistem pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi, muncul berbagai kalangan karyawan dengan beragam sikap dan perilaku dalam menjawab kekurangpahaman tentang kompetensi dan hubungannya dengan area karir system professional staff dan associate staff. Bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh associate staff merupakan pekerjaan yang sederhana namun dalam praktek sehari-hari dapat kita lihat dalam perusahaan, pekerjaan-pekerjaan dengan kualifikasi associate ini tidak dapat dihilangkan serta cukup beragam dan memiliki tantangan tersendiri. Pekerjaan-pekerjaan dengan tingkat rutinitas tinggi disetiap perusahaan selalu ada, dengan kata lain untuk menjalankan aktifitas operasional, pekerjaan-pekerjaan tersebut selalu diperlukan hampir disemua perusahaan yang ada di dunia ini, dan yang mendasari diperlukannya job dengan posisi associate ini, sebenarnya tidak terlepas dari pola dan kebijakan dalam bidang sumber daya manusia, yakni menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. Dalam perusahaan terdapat berbagai proses dan jenis pekerjaan, yang pada intinya terdiri dari pekerjaan-pekerjaan dengan tingkat rutinitas yang tinggi atau pekerjaan-pekerjaan dengan tingkat variabel kesulitan sederhana dan pekerjaan- pekerjaan dengan tingkat variabel kesulitan sedang sampai dengan tingi atau kompleks. Menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat, merupakan salah satu prasyarat dalam menciptakan sinergi diperusahaan.Untuk menempatkan orang yang tepat diperlukan kriteria-kriteria tertentu, yakni kriteria pekerjaan dan spesifikasi orang yang diperlukan untuk mampu melakukan aktifitas pekerjaan tersebut. Dalam menempatkan orang harus tepat antara kualifikasi dan tuntutan pekerjaan tersebut, bila tidak sesuai akibatnya tidak akan mampu mewujudkan performansi kinerja yang diinginkan. Penentuan jalur associate dan kompetensi didasarkan kepada prinsip tersebut. Jadi sebenarnya tidak ada alas an untuk mengatakan bahwa jalur associate sebagai jalur kelas dua, apalagi dalam sistem karir yang dikembangkan perusahaan memberikan kemungkinan dengan persyaratan-persyaratan tertentu mereka yang dijalur associate bisa pindah ke jalur kompetensi dan juga sebaliknya khususnya dalam masa transformasi dari jalur kompetensi bisa pindah ke jalur associate. Sebagai suatu sistem dan memperhatikan karakteristik dari pekerjaan yang ada serta dengan suatu prinsip bahwa sistem yang dibangun tidak boleh merugikan karyawan, maka perbedaan sistem melalui associate dan kompetensi tidak dapat dihindarkan. Dengan jenis pekerjaan yang relatif menurun kualifikasi yang bersifat umum serta memiliki perbedaan level kemampuan yang tidak terlalu signifikan, maka hal ini dapat diantisipasi dimana bila perusahaan hanya menerapkan sistem kompetensi maka akan terdapat sejumlah karyawan yang akan mengalami kesulitan dalam pengembangan dirinya yang pada akhirnya akan memperkecil kesempatan karyawan untuk mendapatkan penghargaan khususnya pendapatan yang lebih baik.

4.7.4 Subyek kompetensi associate model