BAB IV SIMULASI MODEL
Pada Bab III telah dibahas cara untuk menentukan variabel-variabel endogen di setiap titik waktu dan di saat ekuilibrium. Sedangkan pada bab ini
akan dibuat simulasi modelnya melalui pendekatan secara numerik menggunakan alat bantu perangkat lunak Mathematica. Variabel-variabel yang ada pada sistem
dipengaruhi oleh waktu, sehingga setiap saat akan mengalami perubahan. Sebelum membahas saat kondisi ekuilibrium, terlebih dahulu dibahas perubahan
variabel-variabel endogen setiap waktu. Untuk menyimulasikan model tersebut, terlebih dahulu ditentukan besaran
parameter-parameter seperti dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1 Besaran parameter-parameter dalam model
Kasus �
�
� �
1 0.25
0.75 0.05
0.75 0.25
2 0.50
0.50 0.05
0.75 0.25
3 0.75
0.25 0.05
0.75 0.25
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah besaran elastisitas modal dengan besaran elastisitas tenaga kerja
berbeda-beda pada setiap kasus. Dalam penelitian ini yang akan diteliti ialah pengaruh dari besaran elastisitas modal. Pada
kasus 1 besaran elastisitas modal rendah yaitu = 0.25, kasus 2 besaran elastisitas modal sedang yaitu = 0.50, pada kasus 3 besaran elastisitas modal tinggi yaitu
= 0.75. Rasio depresiasi kapital �
�
sama dalam setiap kasus yaitu 0.05 atau 5, sedangkan untuk tingkat kecenderungan konsumsi
� dan tingkat kecenderungan menambah kekayaan
� adalah sama dari kasus per kasus yaitu 0.75 dan 0.25. Hal ini berarti tingkat kecenderungan mengonsumsi secara perorangan lebih besar
daripada kecenderungan menambah kekayaan. Dalam hal membelanjakan pendapatan setiap orang memang berbeda-beda, namun rata-rata tingkat
kecenderungan orang untuk konsumsi biasanya lebih besar daripada kecenderungan menambah kekayaan.
4.1 Laju Pertumbuhan Modal
Modal per kapita � dikatakan tumbuh apabila setiap waktu ada kenaikan.
Pertumbuhan modal suatu negara sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter. Simulasi dari persamaan 3.16 dan 3.17 berdasarkan Tabel 1 diberikan dalam
Gambar 1.
Gambar 1 Hasil simulasi pertumbuhan modal. Gambar 1 menunjukkan bahwa grafik laju pertumbuhan modal dari ketiga
kasus cenderung naik dan kenaikan awalnya lambat kemudian naik sangat signifikan. Walaupun besaran elastisitas modal diubah dari rendah ke tinggi,
grafiknya tidak ada perbedaan dan cenderung berimpit. Kejadian seperti ini dapat dikatakan bahwa laju pertumbuhan modal berkembang semakin meningkat dari
waktu ke waktu dan perubahan besaran elastisitas modal rendah ke tinggi tidak berpengaruh terhadap perkembangan laju pertumbuhan modal. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan modal semakin meningkat dan peningkatannya tidak bergantung pada perubahan besaran elastisitas modal.
Kasus 1 Kasus 2
Kasus 3
4.2 Laju Peredaran Uang
Peredaran uang per kapita suatu negara ditentukan oleh perekonomian yang terjadi di negara tersebut. Bila perekonomian suatu negara berkembang
pesat, maka peredaran uang semakin banyak. Hal ini mengakibatkan stok uang negara akan berkurang. Simulasi dari persamaan 3.16 dan 3.17 berdasarkan
Tabel 1 diberikan dalam Gambar 2.
Gambar 2 Hasil simulasi uang beredar. Gambar 2 menunjukkan bahwa grafik laju peredaran uang dari ketiga kasus
cenderung naik dan kenaikannya sangat signifikan. Walaupun besaran elastisitas modal diubah dari rendah ke tinggi, nampak grafiknya tidak ada perbedaan dan
berimpit. Kejadian seperti ini dapat dikatakan bahwa laju peredaran uang beredar semakin cepat dari waktu ke waktu dan perubahan besaran elastisitas modal
rendah ke tinggi tidak berpengaruh terhadap peredaran uang. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa laju peredaran uang beredar semakin cepat dan
peredaran uang tidak bergantung pada perubahan besaran elastisitas modal.
4.3 Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih per kapita suatu negara bergantung pada pertumbuhan modal dan sirkulasi peredaran uang. Semakin tinggi pertumbuhan modal dan
Kasus 1 Kasus 2
Kasus 3