stok fisik suatu negara yaitu total nilai riil neto dari semua barang modal
produktif secara fisik dan memungkinkan untuk meningkatkan tingkat output yang ingin dicapai. Sebagai contoh, investasi yang dilakukan petani dalam traktor
baru dapat meningkatkan output total dari sayur-sayuran yang dia produksi, tetapi tanpa fasilitas transportasi yang memadai untuk mengangkut produk ekstra ini ke
pasar lokal, maka investasinya tidak dapat menambah produksi pangan nasional. Investasi dalam sumber daya manusia dapat memperbaiki kualitas pekerja
dan oleh karenanya, mempunyai pengaruh yang sama atau bahkan lebih kuat terhadap produksi seiring dengan meningkatnya jumlah manusia. Sekolah formal,
program-program kejuruan dan on-the-job training, serta pendidikan informal bagi masyarakat dan jenis lainnya dapat meningkatkan keterampilan pekerja
secara lebih efektif sebagai hasil dari investasi langsung dalam bangunan, peralatan, dan bahan-bahan misalnya, buku-buku, proyektor film, komputer
personal, peralatan ilmu pengetahuan, alat-alat kerja dan lainnya. Selain itu, perbaikan di bidang kesehatan secara signifikan juga dapat meningkatkan
produktivitas. Karena itu, konsep investasi di bidang sumber daya manusia dan penciptaan modal manusia human capital, merupakan fenomena bentuk-bentuk
investasi yang bertujuan mengakumulasi modal.
2.3 Pengertian Pendapatan dan Kekayaan
Pendapatan adalah penerimaan suatu negara yang bersumber dari pajak dan sumber lainnya untuk membiayai kepentingan umum. Pendapatan per kapita
adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Kaya adalah mempunyai banyak harta uang dan sebagainya. Kekayaan adalah perihal yang bersifat,
berciri kaya; harta benda yang menjadi milik orang Depdikbud 2005. Kekayaan negara identik dengan banyaknya stok uang yang bisa ditumpuk atau
dimiliki oleh pemerintah di negara bersangkutan. Dengan mengekspor lebih banyak dan membatasi impor, maka perdagangan akan menghasilkan surplus,
yang akan menambah stok uang sehingga pendapatan dan kekayaan negara tersebut akan meningkat.
Pandangan bahwa pendapatan dan kekayaan bukanlah tujuan akhir melainkan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang lainnya sudah muncul sejak
zaman Aristoteles. Pemenang Hadiah Nobel untuk bidang ekonomi tahun 1998, Amartya Sen, berpendapat bahwa “kapabilitas untuk berfungsi” adalah yang
paling menentukan status miskin-tidaknya seseorang. Sen berkata, “Pertumbuhan
ekonomi dengan sendirinya tidak dapat dianggap sebagai tujuan akhir. Pembangunan haruslah lebih memperhatikan peningkatan kualitas kehidupan
yang kita jalani dan kebebasan yang kita nikmati. Selanjutnya, Sen memaparkan bahwa tingkat kemiskinan tidak dapat diukur dari tingkat pendapatan atau bahkan
dari utilitas seperti pemahaman konvensional; yang paling penting bukanlah apa yang dimiliki seseorang kekayaan ataupun kepuasan yang ditimbulkan dari
barang-barang tersebut melainkan apakah yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan barang-barang tersebut. Yang berpengaruh terhadap kesejahteraan bukan
hanya karakteristik komoditas yang dikonsumsi, seperti dalam pendekatan utilitas, tetapi manfaat apa yang dapat diambil oleh konsumen dari komoditi-komoditi
tersebut. Contohnya, sebuah buku memiliki nilai yang kecil bagi orang yang buta huruf Todaro dan Smith 2006.
Kualitas kehidupan memang mensyaratkan adanya pendapatan yang lebih tinggi, namun yang dibutuhkan bukan hanya itu. Pendapatan yang lebih tinggi
hanya merupakan salah satu dari sekian banyak syarat yang harus dipenuhi. Banyak hal lain yang juga harus diperjuangkan, yakni pendidikan yang lebih baik,
peningkatan standar kesehatan dan nutrisi, pemberantasan kemiskinan, perbaikan kondisi lingkungan hidup, pemerataan kesempatan, peningkatan kebebasan
individual, dan pelestarian ragam kehidupan budaya Todaro dan Smith 2006. Pendapatan yang tinggi akan menambah kekayaan, namun kekayaan yang
banyak kadang tidak menambah kebahagiaan bagi penduduknya. Kekayaan itu sendiri memungkinkan negara untuk menambah pilihan di dalam pengeluaran
untuk belanja, sehingga diperlukan kemampuan untuk mengendalikan segala sesuatu yang lebih jelas. Dengan demikian, peningkatan pendapatan dan kekayaan
suatu negara memang diperlukan tetapi yang terpenting adalah peningkatan