Regulasi Peningkatan Daya Saing Hortikultura Indonesia

VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan 1. Berdasarkan hasil analisis Revealed Comparative Advantages RCA, Acceleration Ratio AR dan Export Competitiveness Index ECI, komoditi hortikultura yang memiliki daya saing di pasar ASEAN adalah mangga, manggis, jambu biji, alpukat, semangka, kentang, jahe, temulawak dan bunga potong. Sedangkan komoditi hortikultura Indonesia yang tidak berdaya saing di pasar ASEAN adalah tomat. Alpukat, jahe dan temulawak menjadi komoditi yang paling memiliki daya saing karena memenuhi seluruh kriteria dari ketiga analisis yang ada. 2. Strategi yang dapat dilakukan untuk peningkatan daya saing hortikultura Indonesia adalah: 1 meningkatkan kesadaran para pelaku usaha agar mematuhi regulasi-regulasi tentang usaha peningkatan daya saing hortikultura Indonesia; 2 mengaktifkan kelompok-kelompok tani serta kelembagaan hortikultura yang tidak aktif agar kerjasama antara kelompok tani, pedagang serta asosiasi hortikultura dapat terwujud; 3 menerapkan kebijakan Good Agriculture Practice GAP dan Good Handling Practice GHP agar mulai proses produksi hingga pascapanen menghasilkan produk hortikultura yang berdaya saing; dan 4 spesialisasi produk hortikultura yang akan diekspor agar dapat fokus terhadap produk-produk yang dianggap memiliki nilai ekspor yang cukup baik di pasar tujuan sehingga proses produksi menjadi efisien

7.2 Saran

1. Agar lebih memiliki daya saing di pasar ASEAN, hortikultura Indonesia sebaiknya memiliki tujuan ekspor yang lebih luas dari sebelumnya. Rata-rata tujuan ekspor hortikultura Indonesia saat ini hanya menuju pasar Malaysia dan Singapura. Jika lebih dikembangkan, nilai ekspor produk hortikultura berpotensi meningkat karena volume ekspor yang meningkat. 2. Walaupun seluruh komoditi hortikultura Indonesia berpotensi untuk dikembangkan, namun sebaiknya pemerintah fokus untuk berspesialisasi terhadap komoditi yang lebih memiliki daya saing di pasar ASEAN agar penaganan serta pengembangannya lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hasil penelitian, Indonesia sebaiknya berspesialisasi terhadap komoditi mangga, manggis, jambu biji, alpukat, semangka, kentang, jahe, temulawak dan bunga potong karena komoditi-komoditi tersebut berdaya saing di pasar ASEAN. 3. Strategi peningkatan daya saing tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, namun harus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan, instansi-intansi yang terkait, serta petani sebagai aktor penting untuk mengembangkan produk hortikultura Indonesia.