Pengelompokan Komoditi Hortikultura yang Berdaya Saing dan Tidak Berdaya Saing.
harus selalu terjaga. Hal-hal tersebut menjadi hambatan ekspor hortikultura di pasar internasional. Pasar ASEAN memang lebih bebas jika dibandingkan dengan
pasar Jepang, atau Taiwan. Namun, jika produk hortikultura Indonesia tidak memiliki mutu yang baik, Indonesia akan kalah bersaing dengan negara-negara
lain di ASEAN yang juga memproduksi produk hortikultura. Distribusi serta teknologi pengawetan pun menjadi hambatan terbesar hortikultura Indonesia.
Permintaan dan harga sebenarnya akan meningkat sejalan dengan perbaikan pada pasca panen, distribusi, serta teknologi.
Usaha untuk meningkatkan produktivitas hortikultura Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan
sumberdaya alam, pemilihan dan penggunaan teknologi tepat guna, penggunaan bibit unggul, dan sebagainya. Peningkatan produktivitas ini diharapkan bisa
meningkatkan devisa negara serta menekan jumlah impor hortikultura agar tidak tidak terjadi atau setidaknya mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.
Kawasan perdagangan bebas ASEAN ASEAN Free Trade Area mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2003. Liberalisasi perdagangan AFTA akan
menyebabkan pasar di semua negara anggota ASEAN akan makin terbuka serta makin tajamnya persaingan antar negara di kawasan ini, apalagi jika diberlakukan
zero cost pada program Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015 nanti. Pada
dasarnya, negara-negara anggota ASEAN memproduksi jenis produk perrtanian yang hampir sama karena kondisi iklim dan budaya yang hampir sama, termasuk
komoditi hortikultura Hadi dan Mardianto 2004. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang terdiri sayur-
sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka tanaman obat, dan florikultura tanaman hias menjadi salah satu komoditi subjek perdagangan internasional.
Karena tingkat konsumsinya yang tinggi, maka setiap negara berlomba-lomba untuk
memproduksi komoditi
hortikultura, baik
untuk memenuhi
kebutuhankonsumsi domestik maupun untuk diperdagangkan di pasar internasional guna mendatangkan devisa bagi negara mereka. Salah satu kawasan
yang berlomba-lomba untuk memproduksi komoditi hortikultura adalah negara- negara kawasan Asia Tenggara yang berada dibawah naungan ASEAN. Negara-
negara ASEAN memiliki iklim yang cenderung sama dan sesuai untuk menanam
hortikultura, sehingga hampir semua negara ASEAN memproduksi komoditi hortikultura. Pada Tabel 9 dapat dilihat tiga negara produsen beberapa produk
hortikultura terbesar di pasar ASEAN. Pada tabel di bawah, rata-rata Indonesia selalu termasuk ke dalam tiga produsen terbesar beberapa komoditi hortikultura,
yaitu bunga potong, alpukat, semangka, kentang, jahe, serta temulawak, di pasar ASEAN. Bahkan, menurut data UNComtrade, Indonesia berhasil menjadi
produsen terbesar di pasar ASEAN untuk komoditi temulawak pada tahun 2007 sampai tahun 2012.
Tabel 9 Negara Produsen Terbesar Beberapa Produk Hortikultura di Pasar ASEAN Tahun 2007-2012.
Rank Bunga Potong
Alpukat Semangka
Kentang Jahe
Temulawak 1
Malaysia Singapura
Malayasia Malaysia
Singapura Indonesia
2 Thailand
Indonesia Indonesia
Singapura Indonesia
Singapura 3
Indonesia Kamboja
Thailand Indonesia
Malaysia Malaysia
Sumber : UNComtrade, 2013