105
dimiliki faktor kunci eksternal ini yaitu sebesar 0,61 dengan bobot 0,15 dan rating sebesar 4.
Faktor eksternal yang memberikan ancaman terbesar bagi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna adalah akses ke Kabupaten Natuna masih
sulit yang ditunjukkan dengan bobot 0,08 dan rating 2 sehingga skornya menjadi 0.16. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan pariwisata bahari di
Kabupaten Natuna harus mengatasi ancaman terbesar yaitu meningkatkan aksesibilitas sehingga jika aksesibilitas mudah, maka akan meningkatkan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Natuna.
Tabel 5.10 Matriks Hasil Perhitungan External Factor Evaluation EFE
No Faktor Strategis Eksternal
Bobot Rating Bobot x
Rating LUANG :
1 ebijakan pemerintah yang mendorong pariwisata daerah 0,15 4
0,61 2 ondisi perekonomian Indonesia cukup baik
0,15 3
0,44 3
nologi informasi 0,13
3 0,40
4 ondisi keamanan yang terjamin 0,12
3 0,37
5 ondisi perkembangan industri Migas yang cukup baik 0,12
3 0,36
JUMLAH 0,67
2,17 CAMAN :
6 ses ke Kabupaten Natuna masih sulit
0,08 2
0,16 7 aya perjalanan ke Natuna mahal
0,07 2
0,13 8
saingan dengan daerah lain disekitarnya 0,06
1 0,06
9 uaca musim utara dengan gelombang dan angin yang
sangat kencang 0,06
1 0,06
10 sih banyak masyarakat yang mencari ikan dengan
peralatan yang tidak ramah lingkungan 0,06
1 0,06
JUMLAH 0,33
0,47 TOTAL
1,00 2,64
Sumber : Data primer diolah
5.4 Matriks Internal Eksternal IE
Matriks Internal Eksternal IE berguna untuk mengetahui grand strategy pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Strategi utama yang bisa
di peroleh dari Analisis Matriks IE ini ada 3 yaitu strategi pertumbuhan yang berada pada sel 1, 2, 5, 7 dan 8, strategi stabilitas yang berada pada sel 4 dan
strategi penciutan yang berada pada sel 3, 6 dan 9.
Untuk menentukan strategi, diperoleh dari hasil perhitungan matrik IFE dan EFE, dimana total nilai matrik IFE sejumlah 2,88 ini menunjukkan besarnya
pengaruh internal bagi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna, sedangkan hasil perhitungan matrik EFE total nilainya sejumlah 2,69 ini juga
menunjukkan besarnya pengaruh eksternal bagi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Nilai matriks IFE lebih besar dari nilai matriks EFE artinya
faktor internal lebih besar pengaruhnya dibandingkan faktor eksternal dalam
106
pengembangan pariwisata di Kabupaten Natuna. Dari penggabungan dua matrik IFE dan EFE diperoleh matriks IE internal-eksternal sebagaimana Gambar 5.20.
Berdasarkan total nilai IFE dan EFE maka pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten berada pada kuadran atau sel V, berarti pengembangan
pariwisata bahari di Kabupaten Natuna berada pada posisi pertumbuhan, artinya pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna baik dalam hal
meningkatkan jumlah wisatawan secara kuantitas dan kualitas dengan cara meningkatkan produk-produk pariwisata seperti pembenahan lokasi wisata,
meningkatkan prasarana sarana pendukung pariwisata, kemudahan aksesibilitas, melaksanakan event atau atraksi atraksi bahari dan budaya lokal, serta promosi
untuk peningkatan pangsa pasar.
Kemudian berdasarkan hasil identifikasi, perhitungan dan analisis terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui
analisis internal dan eksternal dengan matriks IFE dan EFE tersebut di atas, maka dapat disusun atau dibuat analisis dengan menggunakan metode SWOT.
Total Skor Evaluasi Faktor Internal 4.0
Kuat 3.0 Rata-rata 2.0
Lemah 1.0 I
II III
Tinggi 3.0
Pertumbuhan Pertumbuhan
Penciutan Total Skor
IV V
VI Evaluasi
ktor Eksternal
Sedang 2.0 Stabilitas
Pertumbuhan
Penciutan
2,64 ; 2,88 VII
VIII IX
Rendah Pertumbuhan
Pertumbuhan Penciutan
1.0 Gambar 5.20 Matrik Internal - Eksternal IE
5.5 Matriks SWOT