Kekuatan Faktor Strategis Internal

95 pulang-pergi karena transportasi reguler ke Pulau Senoa belum ada. Sarana amenitas di Pulau Senoa seperti hotelpenginapan, kamar mandibilas serta rumah makan belum tersedia.

5.2 Faktor Internal dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap

Pengembangan Pariwisata Bahari di Kabupaten Natuna Untuk mengetahui faktor-faktor strategi yang berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna digunakan analisis faktor internal eksternal. Tahap awal analisis ini adalah mengidentifikasi terlebih dahulu indikator faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dan indikator faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Faktor internal dan eksternal ditentukan oleh peneliti melalui studi pustaka, wawancara dengan pihak dinasinstansi yang terkait, anggota legislatif, pengusaha hotelrumah makan, maskapai penerbangan, LSM pariwisata, wisatawan dan juga dengan pengalaman penulis sebagai bagian dari instansi pariwisata di Kabupaten Natuna.

5.2.1 Faktor Strategis Internal

Berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder, ditentukan beberapa faktor strategis internal pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Faktor strategis internal tersebut terdiri atas faktor kekuatan dan faktor kelemahan dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna, faktor-faktor strategis internal tersebut adalah sebagai berikut :

A. Kekuatan

Strengths Setelah faktor-faktor strategi internal di identifikasi dan dimasukkan ke dalam suatu tabel IFAS Internal Strategic Factor Analysis Summary maka selanjutnya dirumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut ke dalam kerangka strength and weakness yang sangat mempengaruhi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Faktor kekuatan harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Faktor- faktor kekuatan tersebut terdiri dari : 1 Potensi Wisata Alam dan Wisata Bahari yang Menarik Potensi wisata alam dan wisata bahari di Kabupaten Natuna sangat banyak dan sangat menarik dengan kondisi geografisnya yang berbentuk kepulauan dengan pantai yang landai sehingga sebagian besar pulau-pulau yang ada di Kabupaten Natuna memiliki pantai yang berpasir putih. Alam yang dimaksudkan disini adalah alam pantai, pesisir pantai, laut serta isinya seperti terumbu karang, ikan dan habitat lainnya. Potensi wisata alam dan wisata bahari di Kabupaten Natuna berupa panorama alam pantai yang indah, terumbu karang yang luas dan bagus dengan kejernihan dan arus yang cukup baik, panorama pantai yang berbatu dan unik, tersedianya budi daya penyu di beberapa lokasi dan dan goa sarang walet yang indah di Pulau Senoa. Dengan potensi yang dimiliki sehingga banyak atraksi wisata seperti menikmati panorama pantai, berjemur, berenang, diving, snorkeling, memancing, olahraga air dan atraksi wisata bahari lainnya yang bisa dikembangkan di Kabupaten Natuna. 96 2 Ketersediaan Lahan Untuk Pengembangan Pariwisata Bahari Ketersediaan dan daya dukung lahan untuk pengembangan pariwisata bahari sangat prospektif dan sangat menunjang pengembangan sektor ini. Masih banyak lahan kosong milik masyarakat yang bersedia untuk di jadikan lahan pengembangan kawasan wisata bahari di Kabupaten Natuna. Masyarakat juga sangat mendukung pengembangan wisata bahari di wilayah nya karena sadar akan keuntungan dan manfaat yang bisa mereka peroleh selain membuka peluang pekerjaan juga akan memberikan manfaat ekonomi bagi mereka. 3 Masyarakat Yang Ramah Masyarakat Natuna yang merupakan masyarakat melayu sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya islam. Banyak tradisi masyarakat, atraksi budaya masyarakat, kesenian tradisionalnya yang dipengaruhi oleh budaya islam seperti acara penyambutan tepung tawar, silat melayu, gendang melayu, kompang dan qasidah. Masyarakat melayu mempunyai sikap keterbukaan dan menerima siapa saja sebagai saudara, asalkan antara mereka dapat saling bekerja sama, saling menghargai dan saling menghormati. Menurut masyarakat melayu ada pepatah “Adat melayu bersendikan syara’, dan syara’ bersedikan kitabullah”. Keterbukaan dan keramahtamahan masyarakat dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. 4 Ketersediaan kawasan konservasi laut untuk pariwisata Kawasan konservasi sangat penting keberadaannya dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Kawasan konservasi ini bertujuan untuk melindungi habitat dan populasi ikan seperti perlindungan dan rehabilitasi terumbu karang sehingga kelestarian sumber daya alam hayati laut bisa terwujud sehingga akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan tersedianya kawasan konservasi laut ini akan mendukung pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Kawasan konservasi laut di Kabupaten Natuna terdapat tiga kawasan yaitu Kawasan I dengan luas 57.574 ha meliputi kawasan Pulau Tiga – Sedanau dan laut disekitarnya di prioritaskan untuk mendukung kegiatan perikanan berkelanjutan, Kawasan II dengan luas 52.415 ha meliputi Kawasan Bunguran Utara dan laut disekitarnya di prioritaskan untuk suaka perikanan, dan Kawasan III dengan luas 35.990 ha meliputi Kawasan Pesisir Timur Bunguran dan laut disekitarnya diprioritaskan untuk mendukung kegiatan pariwisata bahari. Peta kawasan konservasi laut dapat dilihat pada Gambar 5.19. 97 Gambar 5.19 Peta Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Natuna 5 Dukungan pendanaan oleh pemerintah daerah Kabupaten Natuna sebagai daerah yang memiliki sumber daya alam minyak dan gas mendapat pembagian dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang cukup besar sehingga memperbesar peluang untuk mengembangkan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Nilai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Kabupaten Natuna dibandingkan dengan jumlah penduduk Natuna dapat dilihat pada table 5.8. Tabel 5.8 Nilai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Dibandingkan Dengan Jumlah Penduduk Kabupaten Natuna Tahun Nilai APBD Rupiah Jumlah Penduduk Jiwa 2010 Rp 0,95 Trilyun 69.003 2011 Rp 1,15 Trilyun 72.950 2012 Rp 1,73 Trilyun 76.606

B. Kelemahan