109
1. Memperlancar  aksesibilitas  dan  membangun  prasarana  sarana
pariwisata Strategi ini dilakukan untuk mengatasi faktor kelemahan utama yaitu akses
dan  transportasi  sangat  terbatas  dan  sarana  prasarana  pendukung  pariwisata terbatas dengan memanfaatkan peluang utama yaitu sudah ada penerbangan ke
Natuna  dan  kebijakan  pemerintah  yang  mendorong  pariwisata  daerah.  Selain itu  pembangunan  prasarana  sarana  pariwisata  harus  melalui  pola
pembangunan  yang  berbasis  pada  masyarakat  lokal  local  community development
.
2. Meningkatkan  kualitas  SDM  pengelola  pariwisata  khususnya
pariwisata bahari Strategi  ini  dilakukan  untuk  mengatasi  faktor  kelemahan  yaitu  kualitas
SDM  dan  kelembagaan  pengelola  objek  wisata  belum  profesional  dengan memanfaatkan  peluang    teknologi  informasi  dan  faktor  keamanan  yang
terjamin.
5.5.4 Strategi W-T Weaknesses – Threats
Strategi W-T adalah strategi  yang didasarkan pada kegiatan  yang bersifat defensive  dan  ditujukan  untuk  meminimalisasi  kelemahan  yang  ada  serta
menghindari  ancaman  dalam  pengembangan  pariwisata  bahari  di  Kabupaten Natuna.  Berdasarkan  analisis  strategi  alternative  yang  dapat  di  lakukan  adalah
“Meningkatkan  kerjasama  pemerintah,  swasta,  dan  masyarakat  untuk kesinambungan  pariwisata  bahari”.  Strategi  ini  dapat  di  lakukan  untuk
meminimalisir  kelemahan  kurangnya  kerjasama  antara  pemerintah,  swasta  dan masyarakat  dan  koordinasi  lintas  sektoral  dan  regional  belum  maksimal  untuk
menghindari faktor ancaman masih banyak masyarakat yang mencari ikan dengan peralatan yang tidak ramah lingkungan.
5.6 Analisis QSPM
Berdasarkan  analisis  SWOT  yang  telah  dilakukan  diperoleh  6  enam alternative  strategi  pengembangan  pariwisata  bahari  di  Kabupaten  Natuna  yang
memiliki  keterkaitan  satu  sama  lain.  Keenam  strategi  itu  perlu  dilakukan  oleh perencana pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Namun dengan
adanya keterbatasan sumber dana yang dimiliki maka perlu di lakukan penentuan prioritas  strategi.  Ini  tidak  berarti  strategi  yang  mendapat  prioritas  pertama  yang
dilaksanakan tetapi tetap melaksanakan semua strategi tersebut berdasarkan skala prioritas.  Penentuan  strategi  prioritas  ini  dilakukan  melalui  analisis  QSPM  yang
hasilnya seperti pada Tabel 5.12.
110
Tabel 5.12  Hasil Analisis QSPM
No Strategi Alternatif
TAS Urutan
Priorita s
Mengembangkan  wisata  bahari  di  lahan  dan  kawasan konservasi laut yang tersedia
6,07 II
Mengefektifkan  anggaran  untuk  membangun  pariwisata bahari  yang  berbasis  pada  masyarakat  community
base development 5,49
V Memperlancar  aksesibilitas  dan  membangun  prasarana
sarana pariwisata 6,20
I Meningkatkan
kualitas SDM
pengelola pariwisata
khususnya pariwisata bahari 5,50
IV Mengembangkan kerjasama dengan daerah di sekitar  yang
sudah  berkembang  untuk  membuka  jalur  wisata  ke Natuna
5,73 III
Mengembangkan  kerjasama  pemerintah,  swasta  dan masyarakat untuk kesinambungan pariwisata bahari
5,35 VI
Berdasarkan  Tabel  5.12,  terlihat  bahwa  Total  Attractiveness  Score  TAS dari  masing-masing  strategi.  Strategi  yang  menjadi  prioritas  pertama  adalah
memperlancar  aksesibilitas  dan  membangun  sarana  prasarana  pariwisata  di Kabupaten Natuna dengan nilai TAS 6,20. Strategi  yang menjadi prioritas kedua
adalah mengembangkan wisata bahari di lahan dan kawasan konservasi laut yang tersedia  dengan  nilai  TAS  6,07.  Strategi  yang  menjadi  prioritas  ketiga  adalah
mengembangkan  kerjasama  dengan  daerah  di  sekitar  yang  sudah  berkembang untuk  membuka  jalur  wisata  ke  Natuna  dengan  nilai  TAS  5,73.  Strategi  yang
menjadi  prioritas  keempat  adalah  meningkatkan  kualitas  SDM  pengelola pariwisata  khususnya  pariwisata  bahari  dengan  nilai  TAS  5,50.  Strategi  yang
menjadi  prioritas  kelima  adalah  mengefektifkan  anggaran  untuk  membangun pariwisata  bahari  yang  berbasis  pada  masyarakat  community  base  developmnet
dengan  nilai  TAS  5,49  dan  strategi  yang  menjadi  prioritas  keenam  adalah mengembangkan  kerjasama  pemerintah,  swasta  dan  masyarakat  untuk
kesinambungan pariwisata bahari dengan nilai TAS 5,35.
111
VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM
Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan  langkah  terakhir  setelah  dilakukan  beberapa  langkah  analisis,  seperti
analisis  internal  dan  eksternal  melalui  matriks  IFE,  EFE,  analisis  SWOT  untuk menentukan  beberapa  alternatif  strategi  kemudian  analisis  QSPM  untuk
menentukan  strategi  prioritas.  Dalam  perancangan  strategi  dan  program pengembangan  pariwisata  bahari  di  Kabupaten  Natuna  ini,  juga  memperhatikan
visi dan misi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna.
6.1 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna
Adapun  visi  dan  misi  Dinas  Pariwisata  Kabupaten  Natuna  sampai  target tahun  2020  adalah
“Menjadikan  Kabupaten  Natuna  sebagai  pintu  gerbang pariwisata  diujung  utara  Indonesia  yang  dapat  mengangkat  harkat  dan
martabat  serta  meningkatkan  kesejahteraan  sosial  budaya  dan  ekonomi masyarakat dalam lingkungan yang berkelanjutan Tahun 2020
”.
Visi  tersebut  dapat  dicapai  melalui  upaya-upaya  yang  dijabarkan  dalam misi dinas, yakni sebagai berikut :
1. Spesifikasi  wilayah  yang  potensial  dan  strategis  untuk  pengembangan
pariwisata 2.
Spesifikasi stakeholder yang terkait dengan pengembangan pariwisata 3.
Spesifikasi  potensial  atraksi,  amenitas  dan  aksesibilitas  sebagai  bagian  dari produk pariwisata yang akan dikembangkan
4. Spesifikasi  kelembagaan,  SDM  dan  jaringan  atau  para  pihak  yang  terlibat
dalam pengembangan pariwisata 5.
Spesifikasi kondisi perekonomian Kabupaten Natuna 6.
Spesifikasi komponen pasar pariwisata
6.2 Rancangan  Strategi  Pengembangan  Pariwisata  Bahari  di  Kabupaten
Natuna Berdasarkan  hasil  analisis  kajian  dengan  memperhatikan  visi  dan  misi
Dinas  Pariwisata  Kabupaten  Natuna  sampai  target  tahun  2020,  dibuat  rumusan rancangan  strategi  dan  program  pengembangan  pariwisata  bahari  di  Kabupaten
Natuna sebagai berikut :
1. Memperlancar  aksesibilitas  dan  membangun  prasarana  sarana
pariwisata Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Natuna untuk
memperlancar  aksesibilitas  ke  lokasi  wisata  prioritas  adalah  membangun prasarana  dasar  seperti  listrik,  air  bersih,  telekomunikasi,  membangun
infrastruktur transportasi baik laut, darat maupun udara, membangun infrastruktur jalan atau jembatan menuju ke lokasi wisata serta membangun  sarana pariwisata
di  lokasi  wisata  yang  telah  diprioritaskan  sehingga  bisa  memberikan  kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Natuna. Program kebijakan
yang juga bisa mengakselerasi kelancaran aksesibilitas adalah seperti kemudahan perizinan,  penerapan  tax  holiday  bagi  wisatawan  bahkan  pemberian  subsidi  bagi