Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

96

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas berdasarkan analisis kajian pembangunan daerah yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Lokasi objek wisata bahari yang prioritas dikembangkan di Kabupaten Natuna dari delapan objek wisata bahari daerah adalah Pantai Teluk Selahang dengan nilai rata-rata sebesar 1,46 atau berada pada tingkat “Ada tapi Tidak Baik”. Pantai Teluk Selahang sudah memiliki faktor atraksi daya tarik wisata bahari yang cukup baik. Aksesibilitas menuju lokasi ini paling mudah dibandingkan lokasi wisata yang lain. Sedangkan fasilitas pendukung pariwisata lainnya seperti hotelpenginapan dan sarana penunjang pariwisata masih terbatas dan belum tersedia. Kemudian lokasi pariwisata bahari prioritas kedua untuk dikembangkan di Kabupaten Natuna adalah Pulau Senoa. Pulau Senoa memiliki nilai rata-rata 1,46 atau berada pada tingkat “Ada tapi Tidak Baik”. Pulau Senoa memiliki atraksi daya tarik wisata bahari yang cukup baik. Aksesibilitas dan transportasi serta fasilitas penunjang pariwisata bahari di lokasi ini masih terbatas dan belum tersedia sehingga menyulitkan wisatawan berkunjung ke lokasi ini. Tujuan penentuan lokasi wisata bahari prioritas adalah untuk mengatasi permasalahan dalam keterbatasan anggaran sehingga pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna lebih fokus dan tepat sasaran. Lokasi yang lain juga akan juga dikembangkan sesuai dengan skala prioritas pengembangan. 2. Faktor kunci internal yang memiliki skor kekuatan tertinggi adalah potensi wisata alam dan wisata bahari yang menarik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai bobot sebesar 0,16 dengan rating 4 dan skor sebesar 0,65. Faktor kunci internal yang memiliki skor kelemahan terbesar adalah sarana dan prasarana pendukung pariwisata terbatas yang memiliki bobot 0,06 dengan rating 2, sehingga skornya menjadi 0,12. Sedangkan faktor kunci eksternal yang memberikan peluang terbesar dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna adalah kebijakan pemerintah yang mendorong pariwisata daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai skor terbesar yaitu 0,61 dengan bobot sebesar 0,15 dan rating sebesar 4. Faktor kunci eksternal yang memberikan ancaman terbesar bagi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna adalah akses ke Kabupaten Natuna yang masih sulit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,08 dengan rating sebesar 2 dan skor 0,16. 3. Urutan prioritas strategi dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna, adalah : 1 Memperlancar aksesibilitas dan membangun prasarana sarana pariwisata 2 Mengembangkan wisata bahari di lahan dan kawasan konservasi laut yang tersedia 3 Mengembangkan kerjasama dengan daerah di sekitar yang sudah berkembang untuk membuka jalur wisata ke Natuna 97 4 Meningkatkan kualitas SDM pengelola pariwisata khususnya pariwisata bahari 5 Mengefektifkan anggaran untuk membangun pariwisata bahari yang berbasis pada masyarakat community base development 6 Mengembangkan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk kesinambungan pariwisata bahari

7.2 Saran