65
No. Jenis Mata Pencaharian
Penduduk Jiwa
rtanian, Peternakan,
Kehutanan dan
Perikanan 13.972
31,09 rtambangan dan Penggalian
751 1,67
ndustri Pengolahan 2.794
6,22 istrik, Gas dan Air Bersih
115 0,26
ngunanKonstruksi 5.651
12,57 rdagangan, Hotel dan Restoran
6.050 13,46
ngangkutan dan Komunikasi 1.456
3,24 uangan, Persewaan, Jasa Perusahaan
54 0,12
sa-jasa 13.354
29,72 innya
743 1,65
Kabupaten Natuna 44.940
100,00 Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Natuna adalah sebesar 56.308 jiwa, dengan jumlah yang terbesar
adalah Tamat Sekolah Dasar SD sebesar 18.359 jiwa atau 35,59. Uraian mengenai struktur pendidikan penduduk dapat di lihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan No.
Pendidikan Yang Ditamatkan enduduk Jiwa
1 TidakBelum Tamat SD 12.626
22,42 2
mat Sekolah Dasar SD 18.359
32,60 3 MTP Umum
10.137 18,00
4 MTA Umum dan Kejuruan 10.943
19,43 5 Diploma III
1.322 2,35
6 AkademiDiploma III 1.057
1,88 7 Diploma IVS1S2S3
1.864 3,31
Jumlah 56.308
100,00 Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
4.3 Kondisi Ekonomi
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan
perekonomian daerah. Tinggi rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan suatu daerah menggambarkan tinggi rendahnya tingkat perekonomian daerah tersebut.
Kinerja ekonomi Kabupaten Natuna sepanjang tahun 2011 menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu sebesar 6,41. Dibandingkan dengan tahun
sebelumnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,16. Pertumbuhan ekonomi tertinggi selama tahun 2011 terjadi di sektor konstruksibangunan yaitu
sebesar 19,01, hal tersebut disebabkan oleh pesatnya pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan serta banyaknya permintaan bangunan bangunan
tempat tinggal oleh masyarakat. Sedangkan pertumbuhan terendah disektor listrik,
66
gas dan air bersih yaitu sebesar 3,27. Laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2007 – 2011 persen
No Lapangan Usaha
Tahun 2007
2008 2009 2010
2011 1 rtanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan 5,11
5,12 4,90
4,70 4,71
2 rtambangan dan Penggalian 12,05
9,72 9,79
9,23 9,28
3 ndustri Pengolahan 4,98
5,25 4,50
5,39 5,52
4 istrik, Gas dan Air Bersih 3,52
3,68 3,55
3,53 3,27
5 ngunan
16,69 20,79 22,02 18,14 19,01 6 rdagangan, Hotel dan Restoran
7,18 7,4
9,11 9,40
9,45 7 ngangkutan dan Komunikasi
9,08 9,19
9,77 9,74
9,80 8
uangan, Persewaan
dan Jasa
Perusahaan 4,95
4,99 5,19
5,63 5,75
9 sa-jasa 8,54
5,23 5,43
5,47 5,49
Jumlah 6,04
6,05 6,38
6,25 6,41
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
Angka PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011 yaitu sebesar 1.191,14 juta rupiah, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu
tahun 2010 sebesar 1.076,95 juta rupiah. Keadaan ini disebabkan oleh kenaikan laju pertumbuhan dari semua sektor ekonomi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dari Tabel 4.5.
Tabel 4.5 PDRB Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Berlaku Juta Rupiah No
Lapangan Usaha Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 1 rtanian,
Peternakan, Kehutanan, Perikanan
986,25 569,20
606,59 653,76
707,63 2 rtambangan
5,26 3,78
4,22 4,74
5,35 3 ndustri Pengolahan
25,91 20,29
21,41 23,33
25,69 4 istrik dan Air Minum
1,19 857,00 942,00 1,04
1,12 5
ngunan 46,05
39,72 50,46
62,03 75,87
6 rdagangan, Hotel
dan Restoran
227,21 135,99
157,75 182,11
209,77 7
Angkutan dan Komunikasi 58,92
36,67 41,198
46,21 52,42
8 uangan, Persewaan dan
Jasa 45,54
25,76 28,21
31,23 34,08
9 sa-jasa 97,27
62,46 66,96
72,49 79,20
lah 1.493,61 894,73 977,74 1.076,95 1.191,14
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
67
Dilihat dari distribusi PDRB, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Natuna masih dominan. Kontribusi sektor ini tahun 2011 sebesar
59,41, padahal di tahun 2010 sebesar 60,70. Sektor perdagangan, hotel dan restoran selama tahun 2011 juga mampu memberi kontribusi sebesar 17,61
meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk kontribusi sektor-sektor ekonomi lainnya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Distribusi PDRB Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Berlaku persen No
Lapangan Usaha Tahun
2007 2008
2009 2010 2011
1 rtanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan 66,03 63,62 62,04 60,70 59,41
2 rtambangan dan Penggalian 0,39
0,42 0,43
0,44 0,45
3 ndustri Pengolahan 1,73
2,27 2,19
2,17 2,16
4 istrik dan Air Minum 0,08
0,10 0,10
0,10 0,09
5 ngunan
3,08 4,44
5,16 5,76
6,37 6 rdagangan, Hotel dan Restoran
15,21 15,20 16,13 16,91 17,61 7 Angkutan dan Komunikasi
3,95 4,10
4,21 4,29
4,40 8
uangan, Persewaan dan Jasa 3,05
2,88 2,89
2,90 2,86
9 sa-jasa 6,51
6,98 6,85
6,73 6,65
lah 100
100 100
100 100
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
Untuk pertumbuhan ekonomi regional sepanjang tahun 2009-2011, Kabupaten Natuna memiliki pertumbuhan ekonomi masih dibawah pertumbuhan propinsi.
Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,38, tahun 2010 mengalamai penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi 6,25 dan tahun 2011 meningkat lagi
menjadi 6,41. Laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Kepulauan Riau menurut KabupatenKota Tahun 2010-2011 dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Kepulauan Riau menurut KabupatenKota Tahun 2009-2011
No KabupatenKota
Tahun 2009
2010 2011
1 rimun
6,30 6,56
7,05 2 intan
5,11 6,56
6,18 3
tuna 6,38
6,25 6,41
4 gga
6,93 6,60
6,64 5
pulauan Anambas 6,63
7,16 7,39
6 tam
4,65 7,77
7,22 7
njungpinang 6,97
7,08 7,06
Kepulauan Riau 6,65
7,51 6,94
Sumber : BPS Propinsi Kepulauan Riau
68
Pendapatan regional perkapita memberikan gambaran mengenai pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai balas jasa
keikutsertaannya dalam proses produksi. Nilai PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah bruto yang diciptakan oleh setiap penduduk disuatu daerah
sebagai akibat adanya proses produksi dalam rangkaian kegiatan ekonomi. Besaran ini diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Indikator tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. Dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan
laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat peningkatan dalam pendistribusian PDRB per kapita maupun pendapatan regional per kapita. Salah satu cara untuk
meningkatkan kemakmuran dalam pencapaian pembangunan nasional dan regional adalah meningkatkan pendapatan masyarakat yang ditandai dengan
melambatnya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat yang disertai dengan pengurangan tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan
dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan juga perbaikan derajat kesehatan, sehingga dapat tercapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. PDRB dan
pendapatan regional perkapita menjadi salah satu tolak ukur dalam pencapaian tingkat kemakmuran walau keadaan ini belum dapat digunakan langsung sebagai
ukuran tingkat pemerataan pendapatan. DPRB perkapita kabupaten Natuna dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 PDRB Perkapita Kabupaten Natuna Rupiah Tahun
PDRB Perkapita Atas dasar
Harga Berlaku Atas dasar
Harga Konstan 2007
14.738.591 6.440.335
2008 14.716.994
6.272.015 2009
15.775.684 6.545.017
2010 15.607.371
6.246.384 2011
16.424.783 6.324.520
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa PDRB perkapita atas dasar harga berlaku selama kurun waktu 2007
–2011 secara agregat mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,07 persen tetapi ditahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar 5,24 persen atau dari Rp. 15.607.371 menjadi Rp. 16.424.783. Hal ini merupakan suatu peningkatan yang diciptakan oleh masing-
masing penduduk akibat adanya aktivitas produksi. Bila ditinjau atas dasar harga konstan, PDRB per kapita tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1,25 persen
yaitu dari Rp. 6.246.384 tahun 2010 menjadi Rp. 6.324.520 tahun 2011.
Pendapatan regional perkapita penduduk Kabupaten Natuna atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan meningkat. Adapun jumlah penduduk
pertengahan tahun 2011 adalah 72.521 jiwa, sehingga pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 14.715.521 tahun 2010 meningkat menjadi Rp.
15.486.224 tahun 2011, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar Rp. 5.889.448 meningkat menjadi Rp 5.963.119. Angka ini menggambarkan
69
besarnya pendapatan rata-rata penduduk di Kabupaten Natuna pertahunnya. PDRB Regional kabupaten Natuna dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 PDRB Regional Perkapita Kabupaten Natuna Rupiah Tahun
PDRB Perkapita Atas dasar
Harga Berlaku Atas dasar
Harga Konstan 2007
13.903.180 6.075.284
2008 13.882.808
5.916.505 2009
14.874.216 6.171.016
2010 14.715.521
5.889.448 2011
15.486.224 5.963.119
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
Untuk pendapatan perkapita tanpa migas atas dasar harga berlaku kabupatenkota di Propinsi Kepulauan Riau sepanjang tahun 2009-2011,
Kabupaten Natuna memiliki pendapatan perkapita yang cukup rendah dibandingkan kabupatenkota yang lain di wilayah Propinsi Kepulauan Riau.
Tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditunjukkan dari PDRB perkapita, meskipun angka ini tidak menjelaskan tingkat distribusi pendapatan penduduk.
Perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Natuna tahun 2009-2011 berfluktuasi dimana PDRB perkapita Kabupaten Natuna adalah sebesar 15,78 juta rupiah pada
tahun 2009 menurun menjadi 15,52 juta rupiah pada tahun 2010 kemudian meningkat lagi menjadi 16,47 juta rupiah pada tahun 2011. PDRB perkapita
kabupatenkota di Propinsi Kepulauan Riau menunjukkan ada perbedaan tingkat kesejahteraan yang cukup besar antara kabupatenkota yang ada di Propinsi
Kepulauan Riau. PDRB perkapita tanpa migas atas dasar harga berlaku kabupatenkota di Propinsi Kepulauan Riau tahun 2009-2011 dapat dilihat pada
Tabel 4.10.
Tabel 4.10 PDRB Perkapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku KabupatenKota di Propinsi Kepulauan Riau 2009-2011 Juta
Rupiah No
KabupatenKota Tahun
2009 2010
2011 1
rimun 16,49
20,17 21,55
2 intan 31,79
31,10 32,59
3 tuna
15,78 15,52
16,47 4
gga 10,10
11,85 12,53
5 pulauan Anambas
16,89 17,66
18,31 6
tam 52,34
53,03 53,03
7 njungpinang
24,32 27,63
29,25 Kepulauan Riau
36,75 39,60
42,50
Sumber : BPS Propinsi Kepulauan Riau
70
Penerimaan keuangan Kabupaten Natuna tahun anggaran 2011 berjumlah
1,15 trilyun rupiah, sedangkan realisasi pengeluaran pada tahun anggaran 2011 berjumlah 1,31 trilyun rupiah yang terdiri dari pengeluaran belanja tidak langsung
sebesar 719,43 milliar rupiah atau 55 dan pengeluaran belanja langsung sebesar 591,81 milliar rupiah atau 45.
Peranan PAD terhadap pendapatan daerah baru mencapai 3,66 . Penerimaan dari pajak daerah tahun 2011 berjumlah 1,47 milyar rupiah. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12. Tabel 4.11 Realisasi Penerimaan Keuangan Kabupaten Natuna Rupiah
No. JENIS PENERIMAAN
JUMLAH I. ENDAPATAN ASLI DAERAH
42.186.498.863 jak Daerah
1.470.265.474 tribusi Daerah
2.562.551.206 sil Pengelolaan Kekayaan Daerah
4.179.743.366 in-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
33.973.938.816 II.
NA PERIMBANGAN 1.043.134.708.918
na Bagi Hasil PajakBukan Pajak 943.996.271
na Alokasi Umum 71.909.237.000
na Alokasi Khusus 27.229.200.000
III. ENERIMAAN LAINNYA YANG SAH 66.921.229.447
Hibah na Darurat
na Bagi Hasil Pajak dari Propinsi atau Pemda Lainnya
23.508.736.848 na Penyesuaian dan Otonomi Khusus
17.588.332.600 ntuan Keuangan dari Propinsi atau Pemda
Lainnya 25.824.159.999
Jumlah 1.152.242.437.228
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
Tabel 4.12 Realisasi Pengeluaran APBD Kabupaten Natuna Rupiah No.
JENIS PENGELUARAN JUMLAH
I. LANJA LANGSUNG
719.443.370.736 lanja Pegawai
75.894.623.929 lanja Barang dan Jasa
372.327.677.764 lanja Modal
271.221.069.043 II.
LANJA TIDAK LANGSUNG 591.816.816.317
lanja Pegawai 211.100.057.378
lanja Subsidi 64.638.193.000
lanja Hibah 226.163.421.395
lanja Bantuan Sosial 62.660.610.344
lanja Bantuan Keuangan 27.254.534.200
71
lanja Tidak Terduga Jumlah
1.311.260.187.053
Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012
4.4 Kondisi Pariwisata dan Perhotelan