yang mempengaruhi pengembalian kredit serta bagaimana implikasi manajerial yang harus dilakukan oleh CU Merdeka.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja penyaluran kredit CU Merdeka? 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit di CU Merdeka?
3. Bagaimana implikasi manajerial managerial implications berdasarkan kinerja penyaluran kredit dan faktor-faktor pengembalian kredit pada
manajemen CU Merdeka?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kinerja penyaluran kredit CU Merdeka. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit
pada CU Merdeka. 3. Mendeskripsikan implikasi manajerial managerial implications berdasarkan
kinerja penyaluran kredit dan faktor-faktor yang mempengaruhi kredit terhadap manajemen CU Merdeka.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi CU Merdeka, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan strategi
untuk menentukan kebijakan khususnya terkait dengan meningkatkan realisasi pemberian kredit dan mengurangi kredit macet bahkan mencegah
adanya penunggakan kredit. 2. Memberikan informasi bagi dunia pengetahuan dan menambah wawasan
tentang lembaga keuangan mikro Koperasi kredit CU untuk peneliti selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada anggota CU Merdeka yang masa angsurannya selesai pada tahun 2008 sampai 2009 dengan pertimbangan karena CU Merdeka
sudah melakukan RAT. Pada hasil RAT tersebut dilihat banyak anggota yang
mengalami kredit macet dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Analisis kinerja pelayanan dilakukan berdasarkan kinerja pelayanan kredit pada CU Merdeka.
Analisis ini dilakukan hanya sebatas ruang lingkup deskriptif.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
Koperasi memiliki beberapa definisi antara lain menurut ICA 1995 dalam Firdaus dan Agus 2004 Koperasi adalah perkumpulan yang otonom dari
orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang
dimiliki dan diawasi secara demokratis. Menurut UU No 251992 dalam Firdaus dan Agus 2004 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berdasarkan UU No 251992 maka koperasi
disejajarkan dan diberlakukan sebagaimana badan usaha lainnya, yaitu terkena pajak, tidak boleh menjadi monopoli, dan kinerja keberhasilan yang
diperbandingkan dengan jenis badan usaha lainnya misalnya besarnya SHU, volume usaha tanpa melihat partisipasi anggota, dan lain-lain.
Adapun pengertian koperasi menurut ekonomi Djojohadikoeseome 1941 dalam Firdaus dan Agus 2004 mengartikan bahwa koperasi adalah perkumpulan
manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. Menurut Soeriaatmadja bahwa koperasi sebagai
suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela
masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama. Menurut Schaars 1980 dalam Firdaus dan Agus 2004
koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan
untuk mereka atas dasar nir laba atau atas dasar biaya. Dengan demikian, koperasi dapat diartikan sebagai perkumpulan otonomi dari orang-orang yang berhimpun
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki
bersama dan mereka kendalikan secara demokratis.
Fungsi dan peran koperasi menurut Firdaus dan Agus 2004 yaitu : 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Prinsip koperasi menurut Pasal 5 UURI No. 25 Tahun 1992 dalam Pasal 5
yaitu koperasi harus bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing. Pembalasan balas jasa usaha masing-masing terhadap modal serta memiliki kemandirian dalam menjalankan usahanya. Selain
itu, koperasi juga memiliki prinsip yaitu pendidikan perkoperasian untuk meningkatkan kualitas anggota dan melakukan kerjasama antar koperasi untuk
mengembangkan koperasi Firdaus dan Agus, 2004. Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25 Tahun 1992
beserta penjelasannya dinyatakan bahwa “jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya”. Dasar untuk
menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi
konsumen pemasaran dan koperasi jasa. Khusus koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan dan
sebagainya, bukan merupakan jenis koperasi sendiri Firdaus dan Agus, 2004. Jenis-jenis koperasi menurut Firdaus dan Agus 2004 dapat ditinjau dari
berbagai sudut pendekatan, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi yaitu:
koperasi konsumsi, kredit, produksi, jasa, dan distribusi pemasaran. 2. Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis koperasi yaitu:
koperasi pegawai negeri KPN, koperasi angkatan darat Kopad, koperasi angkatan laut Kopal, koperasi angkatan udara Kopau, koperasi angkatan
kepolisian Koppol, koperasi pensiunan angkatan darat, koperasi pensiunan Koppen, koperasi karyawan Kopkar, dan koperasi sekolah.
3. Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis koperasi antara lain koperasi desaserba usaha, konsumsi, perikanan, kerajinanindustri,
simpan pinjamkredit, asuransi, dan koperasi unit desa. Dalam perkembangan terakhir sejak diberlakukannya Inpres No. 18 Tahun
1998, maka berbagai macamjenis koperasi bermunculan sesuai dengan aspirasi masyarakat, antara lain: koperasi tani Koptan, koperasi pondok pesantren
Koppontren, koperasi wanitakoperasi an-nissa, koperasi agribisnis, koperasi pedagang pasar, koperasi industri, koperasi syariah Kopsyah, koperasi serba
usaha, koperasi kredit Kopdit, koperasi di kalangan profesi akuntan, arsitek, pengacara, dokter, dan lain-lain, dan koperasi kelompok masyarakat tertentu
Pokmas Firdaus dan Agus, 2004.
2.2 Koperasi Kredit Credit Union