Perkembangan Anggota CU Merdeka

maksimal sebesar Rp 50.000.000,- dengan suku bunga antara 2,5-3 dengan jangka waktu 2-3 tahun. 3. Kreditpinjaman Kesejahteraan diberikan kepada anggota dengan tujuan menyewa rumah, membeli rumah, membangun rumah, membeli mobil, membeli sepeda motor, mengurus pekerjaan, membayar hutang, biaya berobat, biaya sekolah, biaya pesta dan biaya lainnya. Adapun plafon maksimal yang diberikan sebesar Rp 50.000.000,- dengan suku bunga 2,5 - 3 dengan jangka waktu 2-3 tahun. 4. Dana Perlindungan Bersama DAPERMA dan Dana Kesejahteraan Sosial Bersama DAKESMA. DAPERMA adalah salah satu produk CU Merdeka yang merupakan asuransi kematian dan dana pinjaman yang diberikan kepada setiap anggota. Anggota wajib membayar DAPERMA sebesar Rp 50.000 setiap tahunnya. Tetapi anggota tidak wajib ikut dalam DAPERMA. Namun apabila anggota yang mengikuti DAPERMA akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama rata atas SDA Santunan Duka Cita sebesar Rp 50.000.000 dan PPA Perlindungan Pinjaman Anggota. Keuntungan lain apabila anggota CU Merdeka mengikuti DAPERMA adalah jika anggota meninggal dunia akan mendapatkan santunan, pinjaman akan dilunaskan dengan maksimal Rp 50.000.000 dan saham penuh akan diterima oleh ahli waris. Anggota yang tidak mengikuti DAPERMA, jika meninggal dunia tidak mendapat santunan, pinjaman tidak dilunaskan atau menjadi tanggungan ahli waris dan saham penuh akan diterima oleh ahli waris. DAPERMA dikelola oleh Induk Koperasi Kredit yang berpusat di Jakarta. CU Merdeka wajib mendaftarkan anggota yang mengikuti DAPERMA ke kantor Inkopdit. Sedangkan DAKESMA adalah jaminan sosial yang dikelola oleh CU Merdeka. Keuntungan dengan mengikuti DAKESMA adalah setiap anggota yang meninggal akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 3.000.000,-. Setiap anggota diwajibkan mengikuti DAKESMA. DAKESMA yang harus dibayar oleh anggota setiap tahunnya sebesar Rp 20.000,-.

5.5 Perkembangan Anggota CU Merdeka

Pada umumnya anggota CU Merdeka adalah petani dan peternak. Jenis usahatani yang mereka lakukan adalah tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan lain sebagainya. Anggota CU Merdeka mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Perkembangan Anggota CU Merdeka 2004-2009 Sumber : CU Merdeka, 2010 Jenis kredit yang pada umumnya digunakan oleh anggota CU Merdeka adalah kredit produktif. Kredit produktif tersebut digunakan untuk biaya usahatani seperti pembelian pupuk, penyewaan lahan, biaya tenaga kerja, pembukaan lahan baru dan biaya usahatani lainnya. Seiring bertambahnya anggota, wilayah kerja CU Merdeka juga bertambah. Pada saat ini, CU Merdeka telah memiliki 16 unit yaitu Merdeka, Sada Perarih, Surbakti, Sukandebi, Gurusinga, Doulu, Naman Teran, Perteguhen, Simacem, Kuta Mbelin, Beganding, Sukatepu, Kuta Rayat Umum, Kutarayat Stasi, Lingga Julu, Ujung Teran, Cinta Rakyat, Payung dan Gajah. Seiring bertambahnya anggota, tetap saja ada anggota yang keluar dari CU Merdeka. Hal yang menyebabkan anggota keluar adalah anggota pindah ke daerah lain, anggota tidak sanggup membayar kredit dan bunganya sehingga memilih keluar dari CU Merdeka. Pada umumnya anggota keluar karena pindah ke daerah lain yang tidak terjangkau oleh CU Merdeka. Anggota CU Merdeka bekerja sebagai petani karena faktor keturunan. Pada awalnya pertanian yang dilakukan adalah petani jagung dan padi, tetapi dengan masuknya suku Tionghoa ke daerah pertanian Tanah Karo sistem 1377 1473 1643 2036 2403 3936 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 2004 2005 2006 2007 2008 2009 pertanian berubah menjadi petani holtikultura. Petani Karo mulai mengenal tanaman yang berumur pendek dan tanaman palawija. Dalam satu lahan pertanian terdapat berbagai jenis tanaman. Modal untuk pertanian ini sangat tinggi sehingga modal dari keluarga tidak mencukupi dan anggota pada saat ini mengalami masalah dalam pemasaran produk pertanian mereka. Hal ini terjadi karena tanaman pertanian mereka memiliki harga yang tidak stabil dan terjadi penumpukan produk dipasaran. Pemasaran produk pertanian mereka yaitu di wilayah Kabupaten Karo, Medan, Dumai, Kisaran, Pekan Baru, Aceh dan daerah Sumatera Utara. Oleh karena itu CU Merdeka sangat membantu mereka dalam penyediaan modal pertanian. Anggota CU Merdeka memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Masih banyak anggota yang tidak lulus sekolah dasar dan tidak sekolah menengah pertama. Sehingga banyak anggota yang belum mampu mengadopsi perkembangan teknologi dan penggunaan peralatan pertanian modern. Petani hanya bergantung dengan keadaan alam dalam mengusahakan pertanian mereka. Untuk hal ini diharapkan CU Merdeka membantu mereka dalam mengembangkan pengetahuan tentang pertanian modern dan menggunakan kredit yang tepat guna. VI KINERJA PENYALURAN KREDIT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT CU MERDEKA

6.1 Mekanisme Penyaluran Kredit pada CU Merdeka