pemiliknya adalah sebagian orang, sedangkan penabung hanya sebagai nasabah.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang membahas mengenai kinerja penyaluran dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian pada CU Merdeka belum pernah
dilakukan sebelumnya sebagai topik penelitian di Institut Pertanian Bogor IPB. Tetapi, sebelumnya telah ada beberapa penelitian mengenai kinerja dan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian kredit, baik pada bank umum maupun melalui koperasi. Diantaranya yang pernah dilakukan Santy 2008,
Lismawati 2009, Pamungkas 2009, Hasibuan 2010, Lubis 2009, Triwibowo 2009.
Pamungkas 2009 melakukan penelitian kinerja keuangan dan penilaian nasabah terhadap mutu pelayanan BPR Rama Ganda Bogor. Penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sengaja. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah IPA Importance Performance Analysis, CSI Customer Satisfication Index
dan analisis rasio keuangan. Adapaun hasil penelitiannya yaitu kinerja keuangan BPR Rama Ganda masih berada pada batas aman. Nasabah
BPR Rama Ganda sektor perdagangan sebagian besar adalah pedagang sembako dengan lama usaha dua tahun, rata-rata besarnya pinjaman sebesar Rp 1-10 juta
dan penghasilan omset perbulannya sebesar Rp 2-3 juta. Berdasarkan karakteristik responden terhadap mutu pelayanan BPR Rama Ganda, rata-rata
responden masih merasa belum puas dengan pelayanan yang diberikan. Santy 2008 melakukan penelitian kinerja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keanggotaan koperasi petani KOPTAN Mitra Sukamaju Desa Pasir Langu Kecamatan Cisarua Jawa Barat. Dari hasil analisisnya disebutkan
bahwa kinerja keanggotaan Mitra Sukamaju jika dilihat dari jumlah anggota selama enam tahun terakhir memiliki kecenderungan yang menurun, namun
kesejahteraan anggota jika dilihat dari rata-rata SHU yang diterima setiap anggota semakin meningkat. Selain itu, KOPTAN Mitra Sukamaju belum mampu
mencapai target dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi anggotanya
khususnya dalam pengadaan benih dan obat-obatan. Untuk hasil analisis regresi logistik terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk menjadi
anggota KOPTAN Mitra Sukamaju yaitu lamanya pengalaman bertani paprika dan produktivitas paprika yang dihasilkan petani.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Lismawati 2009 penelitiannya berjudul analisis kinerja keuangan dan pelayanan KUD Sumber Alam Dramaga.
Alat analisis yang digunakan yaitu analisis kinerja keuangan yang terdiri dari Analisis Trend, Persentase Per komponen dan Rasio untuk mengetahui keadaaan
keuangan KUD selama ini sehingga mengukur keberhasilan KUD Sumber Alam dalam menghasilkan laba serta analisis pelayanan yang digunakan sama dengan
Pamungkas 2007 yang menggunakan pendekatan Customer Satisfication Index CSI untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan atribut-atribut
tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa trend pada pos aktiva cenderung meningkat, pos aktiva tetap cenderung turun hal ini dikarenakan
sebagian dari aktiva tetap dimanfaatkan untuk memenuhi hutang KUD yang telah jatuh tempo. Trend pada pos kewajiban lancar dan jangka panjang juga
mengalami penurunan. Hasil dari persentase komponen menunjukkan aktiva lancar memberikan asset terbesar dibandingkan aktiva lainnya. Sedangkan pada
pos pasiva lainnya memberikan sumbangan yang lebih besar pada pos jumlah kewajiban dibandingkan jumlah kekayaan walaupun perbedaannya tidak terlalu
signifikan. Sementara hasil analisis CSI menunjukkan tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan KUD Sumber Alam masih berada pada
tingkatan cukup puas. Triwibowo 2009 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembalian kredit bermasalah oleh nasabah di sektor perdagangan agribisnis kasus pada BPR Rama Ganda Bogor. Dari hasil
penelitiannya diketahui bahwa karakteristik individu debitur BPR Rama Ganda pada sektor perdagangan agribisnis yang mengalami kredit bermasalah sebagian
besar berada pada usia 31 tahun sampai 40 tahun, berpendidikan SLTA, memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 0-2 orang, memiliki jarak rumah 11 km-15
km dan nasabah yang sebelumnya tidak pernah meminjam atau tidak punya pengalaman pengambilan kredit sebelumnya. Pengalaman usaha debitur antara 3
tahun, memiliki omzet usaha perbulan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 6.000.000, memiliki besar agunan Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 10.000.000, dan
menyatakan keberatan dengan beban bunga. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengembalian kredit pada sektor perdagangan agribisnis yang
mengalami kredit bermasalah adalah jumlah tanggungan keluarga, pengalaman pengembalian kredit, omzet usaha dan beban bunga.
Lubis 2009 dan Hasibuan 2010 melakukan penelitian di sektor perbankan yang sama yaitu BRI. Lubis 2009 melakukan penelitian tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi dan pengembalian kredit usaha rakyat di BRI unit Cibungbulang sedangkan Hasibuan 2010 melakukan penelitian
tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat macet pada kredit usaha rakyat Kupedes yang terkait sektor agribisnis pada BRI Cijeruk.
Hasil penelitian Lubis 2009 adapun faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit adalah karakteristik individu usia, jenis kelamin dan jumlah
tanggungan keluarga, karakteristik usaha omzet usaha per bulan, tingkat pendapatan perbulan, jenis usaha dan lama usaha serta karakteristik kredit
frekuensi peminjaman kredit, jumlah kredit yang diajukan dan nilai agunan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelancaran pengembalian kredit
yaitu karakteristik nasabah yaitu karakteristik individu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan jarak tempat tinggal,
karakteristik usaha nilai RPC per bulan, jenis usaha, lama usaha dan lama menetap di lokasi usaha serta karakteristik kredit nilai plafon kredit, jangka
waktu pengembalian, frekuensi peminjaman kredit, nilai agunan dan kewajiban perbulan.
Hasil analisis deskriptif Lubis, 2010 karakteristik debitur responden sebagai penerima realisasi KUR-Kupedes adalah sebagian besar berusia 36
sampai 45 tahun, berjenis kelamin pria dan jumlah tanggungan keluarga empat hingga enam orang, sebagian besar memiliki omzet usaha diatas lima juta hingga
10 juta rupiah per bulan, pendapatan bersih diatas 250 ribu hingga 500 ribu rupiah per bulan, usaha off farm dan lama usaha maksimal lima tahun, frekuensi
peminjaman kredit maksimal dua kali kredit yang diajukan diatas empat juta
hingga lima juta dengan nilai agunan maskimal dua juta rupiah. Karakteristik debitur responden berdasarkan tingkat pengembalian KUR-Kupedes adalah
sebgaian besar memiliki usia dan jumlah tanggungan keluarga pada kisaran yang sama dengan realisasi kredit, jenis kelamin wanita, tingkat pendidikan SD dan
jarak tempat tinggal maksimal lima kilometer, sebagian RPC diatas 250 ribu hingga 500 ribu rupiah per bulan, jenis usaha dan lama usaha pada kisaran yang
sama dengan realisasi kredit, serta menetap di lokasi usaha maksimal 10 tahun, sebagian besar nilai plafon kredit kisaran dua juta hingga empat juta rupiah
debitur yang lancar dan diatas empat juta rupiah debitur yang menunggak, jangka waktu pengembalian kredit 12 bulan setahun, frekuensi peminjaman
kredit dan nilai agunan pada kisaran yang sama dengan realisasi kredit, serta kewajiban mulai dari 200 ribu hingga 400 ratus ribu rupiah per bulan. Menurut
Hasibuan 2010 faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian tunggakan Kupedes kredit macet adalah usia, pendidikan, tanggungan keluarga,
jumlah pembinaan, jarak rumah debitur dengan BRI, pengalaman usaha, jangka waktu pengembalian kredit, beban bunga dan omzet usaha.
Dari hasil analisis regresi linier berganda Lubis 2009 menilai faktor- faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap realisasi KUR Kupedes di
BRI unit Cibungbulang adalah omzet usaha per bulan, tingkat pendapatan bersih per bulan, jenis usaha, jumlah kredit yang diajukan, dan nilai agunan. Berdasarkan
analisis regresi logistik biner, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengembalian KUR-Kupedes lancar atau menunggak adalah jenis kelamin dan
kewajiban per bulan. Untuk hasil analisis Hasibuan 2010 pada BRI Cijeruk faktor-faktor yang signifikan terhadap pengembalian Kupedes adalah variabel
usia, variabel tingkat pendidikan dan variabel nilai agunan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian, tempat penelitian,
analisis kinerja yang digunakan hanya sebatas ruang lingkup deskriptif.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Konsep Kinerja