tersebut, suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat yang diterimanya.
Menurut Suyatno
et al 2007 unsur-unsur yang terdapat dalam kredit
yaitu kepercayaan, waktu, degree of risk dan prestasi : a. Kepercayaan yaitu keyakinan si pemberi kredit bahwa prestasi yang
diberikannya baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
b. Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur
waktu ini, terkandung pengertian nilai agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang
akan datang. c. Degree of risk yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat
dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama
kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu
terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah unsur risiko maka timbullah jaminan dalam pemberian kredit.
d. Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern
sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.
3.3.1 Fungsi dan Tujuan Kredit
Kredit yang diberikan oleh lembaga kredit kepada masyarakat atau debitur mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang, khususnya di bidang
ekonomi. Fungsi kredit bagi masyarakat menurut Hasibuan 2008 antara lain: 1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan
perekonomian. 2. Memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
3. Memperlancar arus barang dan arus uang. 4. Meningkatkan hubungan internasional LC, CGI, dan lain-lain.
5. Meningkatkan produktivitas dana yang ada. 6. Meningkatkan daya guna utility barang.
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat. 8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Meningkatkan income per capita IPC masyarakat. 10. Mengubah cara berpikirbertindak masyarakat untuk lebih ekonomi.
Tujuan kredit menurut Hasibuan 2008 pada umumnya didasarkan kepada usaha untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut
oleh organsasi yang bersangkutan, yaitu pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu
pemberian kredit dimaksud untuk memperoleh keuntungan, maka lembaga keuangan hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada nasabahnya
dalam bentuk kredit jika ia betul-betul merasa yakin bahwa nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah
diterimanya. Dari faktor kemampuan dan kemauan tersebut, terdapat unsur keamanan safety dan sekaligus unsur keuntungan profability dari suatu kredit
Suyatno, et al 2007 Tujuan penyaluran kredit menurut Hasibuan 2008 antara lain adalah:
1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit. 2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada.
3. Melaksanakan kegiatan operasional bank. 4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.
5. Memperlancar lalu lintas pembayaran. 6. Menambah modal kerja perusahaan.
7. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.
3.3.2 Jenis-Jenis Kredit
Pemberian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan ke dalam jenis yang masing-masing dilihat dari berbagai segi. Pembagian jenis ini ditujukan untuk
mencapai sasaran atau tujuan tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki berbagai karakteristik tertentu.
Jenis-jenis kredit menurut Khasmir 2007 yaitu dibedakan menurut kegunaan, tujuan kredit, jangka waktu, jaminan dan sektor usaha:
1. Jenis Kredit berdasarkan Kegunaan yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja.
a. Kredit Investasi yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru dimana masa
pemakainnya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.
b. Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Kredit modal kerja diberikan
untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Jenis Kredit berdasarkan Tujuan Kredit yaitu kredit produktif, kredit konsumtif dan kredit perdagangan.
a. Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang
atau jasa. Artinya, kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang maupun jasa.
b. Kredit Konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan
jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
c. Kredit Perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan
yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu. 3. Jenis Kredit berdasarkan Jangka Waktu yaitu kredit jangka pendek, kredit
jangka menengah dan kredit jangka panjang. a. Kredit Jangka Pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu
kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b. Kredit Jangka Menengah yaitu jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal
kerja. Beberapa bank mengklasifikasikan kredit menengah menjadi kredit jangka panjang.
c. Kredit Jangka Panjang merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling lama yaitu diatas tiga tahun atau lima tahun. Biasanya kredit ini
digunakan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan juga untuk kredit konsumtif seperti kredit
perumahan. 4. Jenis Kredit berdasarkan Jaminan yaitu kredit dengan jaminan dan kredit tanpa
jaminan. a. Kredit dengan Jaminan merupakan kredit yang diberikan dengan suatu
jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya, setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi
senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. b. Kredit tanpa Jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau
orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan bank
yang bersangkutan. c. Jenis Kredit berdasarkan Sektor Usaha yaitu kredit pertanian, kredit
peternakan, kredit industri dan kredit pertambangan. a. Kredit Pertanian merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan
atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.
b. Kredit Peternakan merupakan kredit diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang
seperti kambing atau sapi. c. Kredit Industri yaitu kredit untuk membiayai industri pengolahan baik untuk
industri kecil, menengah atau besar. d. Kredit Pertambangan yaitu jenis kredit untuk usaha tambang yang
dibiayainya, biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau tambang timah.
3.3.3 Permohonan Kredit