1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi yaitu:
koperasi konsumsi, kredit, produksi, jasa, dan distribusi pemasaran. 2. Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis koperasi yaitu:
koperasi pegawai negeri KPN, koperasi angkatan darat Kopad, koperasi angkatan laut Kopal, koperasi angkatan udara Kopau, koperasi angkatan
kepolisian Koppol, koperasi pensiunan angkatan darat, koperasi pensiunan Koppen, koperasi karyawan Kopkar, dan koperasi sekolah.
3. Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis koperasi antara lain koperasi desaserba usaha, konsumsi, perikanan, kerajinanindustri,
simpan pinjamkredit, asuransi, dan koperasi unit desa. Dalam perkembangan terakhir sejak diberlakukannya Inpres No. 18 Tahun
1998, maka berbagai macamjenis koperasi bermunculan sesuai dengan aspirasi masyarakat, antara lain: koperasi tani Koptan, koperasi pondok pesantren
Koppontren, koperasi wanitakoperasi an-nissa, koperasi agribisnis, koperasi pedagang pasar, koperasi industri, koperasi syariah Kopsyah, koperasi serba
usaha, koperasi kredit Kopdit, koperasi di kalangan profesi akuntan, arsitek, pengacara, dokter, dan lain-lain, dan koperasi kelompok masyarakat tertentu
Pokmas Firdaus dan Agus, 2004.
2.2 Koperasi Kredit Credit Union
Istilah CU berasal dari bahasa latin, credere yang artinya percaya dan unionunus
yang berarti kumpulan. CU diartikan sebagai kumpulan orang-orang yang saling percaya dalam suatu ikatan pemersatu yang sepakat untuk
menabungkan uang, menciptakan modal bersama, untuk dipergunakan dalam bentuk pinjaman diantara sesama anggota untuk tujuan yang produktif dan
kesejahteraan bersama Credit Union Sumut, 2009. CU memiliki empat perspektif yang terus dikembangkan di seluruh dunia
adalah Credit Union Sumut, 2009 :
1.
Perspektif Keuangan, CU menjanjikan kesejahteraan dalam hal keuangan kepada anggotanya asalkan tetap setia dalam menabung untuk masa depan.
Dana anggota akan terus bertambah apabila anggota saling percaya, karena dalam pelayanannya CU mengutamakan kepuasan anggotanya.
2.
Perspektif Anggota, CU adalah kumpulan orang yang saling percaya, sehingga bila CU makin kuat dan semakin banyak orang terlibat serta
percaya, maka pelayanan dapat terus ditingkatkan.
3.
Perspektif Internal Bisnis, CU berbisnis bersama seluruh anggotanya demi mewujudkan impian bersama untuk membangun kesejahteraan dengan sistem
perbankan, namun tetap berbasis kepada anggotanya.
4.
Perspektif Pendidikan dan Pembelajaran yang diberikan secara terus menerus kepada pengurus, pengawas, manajemen dan anggota menjadi sarana untuk
melahirkan pribadi-pribadi kompeten untuk mengurus lembaga keuangan miliknya.
Dalam menjalankan usahanya CU memiliki prinsip dan pilar yang telah dirumuskan dan disepakati dalam forum CU yang diselenggarakan oleh WOCCU.
Kesembilan prinsip tersebut menurut Credit Union Sumut 2009 yaitu: 1. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela, bagi semua orang yang bersedia
menerima tanggung jawab keanggotannya tanpa membedakan jenis kelamin, ras, politik, maupun agama.
2. Dikontrol secara demokratis oleh anggota, yang mempunyai hak yang sama satu anggota satu suara dan berperan dalam pengambilan keputusan tanpa
dipengaruhi jumlah sahamnya. 3. Tidak diskriminatif, karena CU tidak membedakan anggota dari suku,
kebangsaan, jenis kelamin, agama, maupun politik. 4. Pelayanan kepada anggota, ditujukan untuk meningkatkan ekonomi seluruh
anggotanya dengan mempertahankan azas dari, oleh, dan untuk anggota. 5. Distribusi kepada anggota, mendorong sikap hemat dengan cara menabung
dan penyediaan pinjaman serta pelayanan lainnya. Surplus yang diperoleh dibagikan kepada seluruh anggota sebanding dengan transaksinya sebagai
balas jasa saham dan balas jasa pinjaman. Balas jasa yang diberikan kepada anggota harus sebanding dengan besarnya modal saham yang dimilikinya dan
partisipasinya dalam mengembangkan usaha CU.
6. Membangun stabilitas keuangan, untuk membangun kekuatan finansial, termasuk pembentukan cadangan yang memadai dan internal kontrol yang
memastikan pelayanan yang berkesinambungan kepada seluruh anggota 7. Pendidikan yang terus menerus bagi seluruh anggota, pengurus, pengawas
dan manajemen serta masyarakat luas tentang ekonomi, sosial, dan demokrasi dan prinsip kerja sama dan saling membantu dalam CU, termasuk
pengelolaan keuangan, hidup hemat, dan penggunaan pinjaman secara bijaksana.
8. Kerjasama antar lembaga pada tingkat lokal, nasional, dan internasional dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada anggota.
9. Tanggung Jawab Sosial dalam menjunjung pembangunan manusia dan hubungan sosialnya.
Dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensinya maka CU memiliki tiga pilar yaitu Credit Union Sumut, 2009 :
1. Pendidikan, tujuannya agar anggota dapat mengerti peran serta, hak dan kewajiban sebagai anggota CU agar lebih bijaksana dalam mengatur
keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui dan memahami laporan keuangan serta perkembangan CU. Dalam CU dikenal motto: dimulai
dengan pendidikan, berkembang melalui pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan.
2. Solidaritas atau kesetiakawanan, karena CU tidak sekedar menghimpun simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya, namun yang paling
utama adalah bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri dan saling melayani. Hal ini secara
nyata diwujudkan anggota CU yang menyimpanmenabung secara teratur, dan mengangsur pinjamannya secara tertib sehingga anggota-anggota lain
juga memperoleh bantuan pinjaman bila membutuhkan. 3. Swadaya, karena CU harus bisa membiayai dirinya sendiri. Agar hal tersebut
dapat terwujud para anggota harus berusaha agar lembaganya semakin besar dan sehat. Caranya adalah menabung ke CU secara teratur dan sebanyak
banyaknya serta menghindari agar tidak menabung ke lembaga keuangan lain. CU adalah milik anggota sendiri, sedangkan di lembaga keuangan lain
pemiliknya adalah sebagian orang, sedangkan penabung hanya sebagai nasabah.
2.3 Penelitian Terdahulu