b. Komposisi jenis lamun Pulau Pramuka
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Pulau Pramuka ditemukan enam spesies lamun yang termasuk kedalam dua famili yaitu Hydrocharitaceae dan
Cymodoceae. Keenam spesies tersebut adalah Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, dan
Halodule pinifolia Gambar 6.
Gambar 6. Rata-rata komposisi jenis lamun berdasarkan penutupan di Pulau Pramuka
Keberadaan keenam spesies tersebut tidak merata dan tidak semuanya terdapat pada setiap transek garis. Ada lima spesies lamun yang dapat ditemukan
disemua stasiun pengamatan yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides dan Halodule pinifolia. Sedangkan spesies
lamun Halodule uninervis hanya ditemukan pada transek garis 2.
Th 47
Cr 8
Cs 34
Ea 6
Hp 5
Transek Garis 1
Th 40
Cr 8
Cs 27
Ea 14
Hu 4
Hp 7
Transek Garis 2
Th 36
Cr 6
Cs 31
Ea 21
Hp 6
Transek Garis 3
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ketiga transek garis terdapat perbedaan komposisi jenis lamun yang ditandai dengan penyebaran jenis
lamun yang tidak merata. Hal ini diduga disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti kandungan nutrien pada substrat yang tidak merata sehingga lamun hanya tumbuh
pada titik-titik tertentu dimana tersedia nutrien yang mencukupi dan dilihat dari pola penyebaran jenis lamun, kemudian arah dan kecepatan arus mempengaruhi
keberadaan beberapa jenis lamun karena ada jenis lamun yang dapat beradaptasi dengan kondisi arus yang cukup besar dan ada yang tidak, hal ini juga
mempengaruhi pola penyebaran dari lamun itu sendiri Dwindaru 2010. Pada transek garis 1 dan transek garis 3 ditemukan lima spesies lamun,
sedangkan pada transek garis 2 ditemukan enam spesies lamun. Ketiga transek garis didominasi oleh jenis lamun Thalassia hemprichii. Pada transek garis 2 jenis lamun
yang ditemukan lebih beragam yaitu sebanyak enam spesies dibandingkan dengan kedua stasiun lainnya. Keberagaman spesies lamun pada transek garis 2 ini dapat
disebabkan oleh kondisi perairan yang lebih terlindung dari perubahan lingkungan dibandingkan dengan stasiun lainnya. Lamun-lamun pada stasiun ini dapat tumbuh
dan berkembang lebih optimal. Zonasi sebaran lamun di Pulau Pramuka dapat dikatakan tergolong vegetasi
campuran karena lebih dari satu jenis lamun yang ditemukan. Dari keenam jenis lamun yang ditemukan, sebaran lamun di pulau ini termasuk kedalam tipe jenis
lamun yang tumbuh di daerah dangkal yang selalu terbuka saat air surut Kiswara 1992 bahwa sebaran lamun dapat dikelompokan berdasarkan genangan air atau
kedalaman.
c. Frekuensi Jenis Lamun Pulau Pramuka