Klasifikasi  tumbuhan  lamun  yang  ada  di  Kepulauan  Seribu  Phillips  dan Menez 1988, sebagai berikut:
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas :Monocotyledonae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Spesies : Enhalus acoroides
Genus : Halophila
Spesies : Halophila ovalis, H. minor
Genus : Thalassia
Spesies : Thalassia hemprichii
Ordo : Potamogetonales
Famili : Cymodoceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea serrulata, C. rotundata
Genus : Halodule
Spesies : Halodule uninervis, H. pinifolia
Genus : Syringodium
Spesies : Syringodium isoetifolium
2.1.3. Fungsi lamun
Menurut Azkab 1988, ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut  dangkal  yang  paling  produktif.  Di  samping  itu  juga  ekosistem  lamun
mempunyai  peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal, sebagai berikut:
a Produsen primer
Lamun  memiliki  tingkat  produktifitas  primer  tertinggi  bila  dibandingkan dengan  ekosistem  lainnya  yang  ada  di  laut  dangkal  seperti  ekosistem  terumbu
karang. b
Habitat biota Lamun  memberikan  tempat  perlindungan  dan  tempat  menempel  berbagai
hewan  dan  alga.  Disamping  itu,  padang  lamun  dapat  juga  sebagai  daerah asuhan,  padang  pengembalaan  dan  makanan  berbagai  jenis  ikan  herbivora  dan
ikan-ikan karang. c
Penangkap sedimen Daun  lamun  yang  lebat  akan  memperlambat  air  yang  disebabkan  oleh  arus
dan  ombak,  sehingga  perairan  disekitarnya  menjadi  tenang.  Disamping  itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat
menguatkan  dan  menstabilkan  dasar  permukaan.  Jadi,  padang  lamun  disini berfungsi sebagai penangkap sedimen dan juga dapat mencegah erosi.
d Pendaur zat hara
Lamun  memegang  peranan  penting  dalam  pendauran  berbagai  zat  hara  dan elemen-elemen  yang  langka  di  lingkungan  laut.  Khususnya  zat-zat  hara  yang
dibutuhkan oleh algae epifit. Menurut  Philips  dan  Menez  1988,  ekosistem  lamun  merupakan  salah  satu
ekosistem bahari yang produktif yang berfungsi sebagai : 1
Menstabilkan  dan  menahan  sedimen-sedimen  yang  dibawa  melalui  tekanan- tekanan dari arus dan gelombang.
2 Daun-daun  memperlambat  dan  mengurangi  arus  dan  gelombang  serta
mengembangkan sedimentasi. 3
Melindungi hewan-hewan muda dan dewasa yang berkunjung ke padang lamun. 4
Daun-daun membantu organisme-organisme epifit. 5
Mempunyai produktifitas dan pertumbuhan yang tinggi. 6
Memfiksasi  karbon  yang  sebagian  besar  masuk  ke  dalam  sistem  daur  rantai ekologis.
2.1.4. Pertumbuhan lamun
Pertumbuhan  lamun  dapat  dilihat  dari  pertambahan  panjang  bagian-bagian tertentu seperti daun dan rhizoma dalam kurun waktu tertentu. Namun pertumbuhan
rhizoma lebih sulit diukur terutama pada jenis-jenis tertentu yang umumnya berada di  bawah  substrat  dibanding  pertumbuhan  daun  yang  berada  di  atas  substrat,
sehingga  penelitian  pertumbuhan  lamun  relatif  lebih  banyak  mengacu  pada pertumbuhan daun. Pertumbuhan daun muda lebih cepat dibandingkan dengan daun
tua.  Pertumbuhan  lamun  sangat  dipengaruhi  oleh  faktor-faktor  internal  seperti fisiologi,  metabolisme,  dan  faktor  eksternal  seperti  zat-zat  hara,  tingkat  kesuburan
substrat, dan faktor lingkungan lainnya. Lamun  juga  mempunyai  bentuk  pertumbuhan  yang  sangat  erat  kaitannya
dengan  perbedaan  ekologinya  Den  Hartog  1967  in  Azkab  2000.  Bentuk pertumbuhan tersebut dapat dibagi menjadi 6 kategori, yaitu :
1 Parvozosterid,  dengan  daun  memanjang  dan  sempit,  misalnya  pada  Halodule,
Zostera sub marga Zosterella; 2
Magnozosterids, dengan daun memanjang dan agak lebar, misalnya Zostera sub marga Zostera, Cymodocea dan Thalassia;
3 Syringodiids,  dengan  daun  bulat  seperti  lidi  dan  ujung  runcing,  misalnya
Syringodium; 4
Enhalids,  dengan  daun  panjang  dan  kaku  seperti  kulit  atau  berbentuk  ikat pinggang yang kasar, misalnya Enhalus, Posidonia dan Phyllospadix;
5 Halophilids,  dengan  daun  bulat  telur,  clips,  berbentuk  tombak  atau  panjang,
rapuh dan tanpa saluran udara, misalnya Halophila; 6
Amphibolids,  dengan  daun  tumbuh  teratur  pada  kiri  dan  kanan,  misalnya Amphibolis, Thalassodendron dan Heterozostera.
2.1.5. Biomassa lamun