persen penutupan lamun menurun dan hanya beberapa jenis lamun yang dapat bertahan.
b. Komposisi jenis lamun Pulau Harapan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Pulau Harapan ditemukan lima spesies lamun yang termasuk kedalam dua famili yaitu Hydrocharitaceae dan
Cymodoceae. Kelima spesies tersebut adalah Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, dan Halodule pinifolia
Gambar 8. Keberadaan kelima spesies ini tidak merata dan tidak semuanya dapat tumbuh pada ketiga transek garis, biasanya tumbuh dalam kelompok-kelompok
kecil. Spesies lamun yang dapat ditemukan di ketiga stasiun pengamatan adalah Thalassia hemprichii dan Cymodocea serrulata.
Gambar 8. Rata-rata komposisi jenis lamun berdasarkan penutupan di Pulau Harapan
Th 95
Cr 2
Cs 2
Hp 1
Transek Garis 1
Th 77
Cs 23
Transek Garis 2
Th 39
Cr 14
Cs 22
Hu 20
Hp 5
Transek Garis 3
Dari hasil pengamatan ketiga transek garis di Pulau Harapan terdapat perbedaaan komposisi jenis lamun Gambar 8. Perbedaan komposisi jenis lamun ini
disebabkan oleh penyebaran lamun yang tidak merata di kawasan tersebut dan tergabung dalam kelompok-kelompok kecil. Penyebaran lamun di Pulau Harapan ini
tergolong vegetasi campuran karena terdapat lebih dari satu jenis lamun yang hidup bersama-sama dalam kawasan yang sama.
Pada transek garis 1 ditemukan empat spesies lamun. Jenis lamun yang memiliki persen penutupan terbanyak dari jenis lainnya adalah Thalassia hemprichii
sebesar 95. Pada transek garis 2 hanya terdapat dua spesies lamun yang teramati. Jenis lamun yang terdapat di kawasan ini lebih sedikit dibanding transek garis lain.
Persen penutupan lamun pada transek garis 2 juga di dominasi oleh jenis Thalassia hemprichii sebesar 77 dari total penutupan lamun dan sisanya oleh jenis
Cymodocea serrulata sebesar 23. Pada transek garis 3 merupakan stasiun yang ditemukan jumlah jenis paling banyak yaitu lima spesies lamun yang didominasi
juga oleh jenis Thalassia hemprichii kembali dengan nilai persen penutupan sebesar 30. Nilai penutupan terendah dimiliki oleh jenis Halodule pinifolia sebesar 5.
Pada ketiga transek garis diketahui bahwa Thalassia hemprichii merupakan spesies yang paling mendominasi kawasan tersebut dibandingkan spesies lain. Hal
ini karena kawasan ini memiliki substrat dasar pasir yang merupakan habitat yang cocok untuk jenis ini Khotib 2010. Menurut Kuriandewa 2009, jenis lamun yang
paling luas penyebarannya dan paling dominan di Indonesia adalah Thalassia hemprichii, dapat dijumpai di substrat berlumpur, berpasir, dan pecahan karang.
Mendominasinya jenis Thalassia hemprichii di kawasan ini diduga karena pada saat pengamatan dilakukan spesies ini mengalami pertumbuhan yang optimal. Dapat
dilihat dari Gambar 8 pada bulan Juni 2010-September 2010 terjadi peningkatan nilai persen penutupan lamun pada ketiga transek garis. Hal ini sesuai dengan yang
dijelaskan Waycott et al. 2004, bahwa musim reproduksi Thalassia hemprichii terjadi pada bulan Juni sampai dengan September.
c. Frekuensi jenis lamun Pulau Harapan