perairan dangkal, sebaliknya spesies yang bersifat klimaks seperti Pasidonia spp., cenderung tumbuh pada perairan dalam karena hal ini berkaitan dengan rhizoma dan
kebutuhan respirasi.
2.2.4.  Kecerahan
Kecerahanan secara tidak  langsung mempengaruhi  kehidupan lamun karena berpengaruh  terhadap  penetrasi  cahaya  yang  masuk  ke  perairan  yang  dibutuhkan
oleh  lamun  untuk  berfotosintesis.  Kecerahan  perairan  dipengaruhi  oleh  adanya partikel-partikel  tersuspensi,  baik  oleh  partikel-partikel  hidup  seperti  plankton
maupun partikel-partikel mati seperti bahan-bahan organik, sedimen dan sebagainya. Cahaya  merupakan  faktor  pembatas  pertumbuhan  dan  produksi  lamun  di  perairan
pantai  yang keruh Hutomo  1997. Umumnya lamun  membutuhkan kisaran  tingkat kecerahan 4-29 untuk dapat tumbuh dengan rata-rata 11 Hemminga dan Duarte
2000.
2.2.5.  Substrat
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe subtrat, di Indonesia padang lamun  dikelompokkan  dalam  6  kelompok  berdasarkan  tipe  substratnya,  yaitu
lumpur,  lumpur  pasiran,  pasir,  pasir  lumpuran,  puing  karang  dan  batu  karang Kiswara  1997.  Hampir  semua  jenis  lamun  dapat  tumbuh  pada  berbagai  substrat,
kecuali pada Thalassodendron ciliatum yang hanya dapat hidup pada substrat karang batu Kiswara 1997. Penyebaran horizontal padang lamun sangat dipengaruhi oleh
karakteristik  substrat  dan  kondisi  gerakan  air  Nybakken  1992.  Semakin  tipis substrat  sedimen  perairan  akan  menyebabkan  kehidupan  lamun  tidak  stabil,
sebaliknya semakin tebal substrat perairan lamun akan tumbuh subur, yaitu berdaun panjang  dan  rimbun  padat,  serta  pengikatan  dan  penangkapan  sedimen  semakin
tinggi Zieman 1975. Penelitian  mengenai  dampak  sedimentasi  pada  ekosistem  padang  lamun
masih  terbatas,  terutama  mengingat  besarnya  masalah  di  banyak  daerah.  Penelitian di  Asia  Tenggara  telah  mendokumentasikan  kehilangan  progresif  biomassa  spesies
dan  padang  lamun  sepanjang  gradien  endapan  Terrados  et  al.  1998  in  Hemminga dan  Duarte  2000,  yang  dapat  menyebabkan  hilangnya  spesies.  Berdasarkan
urutannya,  yaitu:  Syringodium  isoetifolium,  Cymodocea  rotundata,  Thalassia hemprichii,  Cymodocea  serrulata,  Halodule  uninervis,  Halophila  ovalis,  dan
Enhalus  acoroides.  Padang  lamun  biasanya  terbatas  pada  sedimen  dengan kandungan  lumpur    15.  Hanya  Enhalus  acoroides  yang  mampu  bertahan,
meskipun  terbatas  pada  perairan  dangkal  dan  di  lokasi  yang  sangat  tertimbun lumpur.  Sedimen  lumpur  dengan  kandungan    20  tidak  memiliki  penutupan
lamun.  Spesies  yang  dapat  mentolerir  endapan  terbaik  adalah  Enhalus  acoroides yang merupakan spesies terbesar dari berbagai jenis lamun, memiliki panjang daun
hingga  2  meter.  Hal  ini  memungkinkan  untuk  membawa  daun  dekat  dengan permukaan air Vermaat et al. 1997 in Hemminga dan Duarte 2000.
2.2.6.  Derajat Keasaman pH