Derajat Keasaman pH Oksigen Terlarut DO

urutannya, yaitu: Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Enhalus acoroides. Padang lamun biasanya terbatas pada sedimen dengan kandungan lumpur 15. Hanya Enhalus acoroides yang mampu bertahan, meskipun terbatas pada perairan dangkal dan di lokasi yang sangat tertimbun lumpur. Sedimen lumpur dengan kandungan 20 tidak memiliki penutupan lamun. Spesies yang dapat mentolerir endapan terbaik adalah Enhalus acoroides yang merupakan spesies terbesar dari berbagai jenis lamun, memiliki panjang daun hingga 2 meter. Hal ini memungkinkan untuk membawa daun dekat dengan permukaan air Vermaat et al. 1997 in Hemminga dan Duarte 2000.

2.2.6. Derajat Keasaman pH

Nilai pH didefenisikan sebagai logaritma negatif dari ion hidrogen. Nilai pH di lingkungan perairan laut relatif stabil dan berada pada kisaran yang sempit, biasanya berkisar antara 7,5-8,4 Nybakken 1993. Batas toleransi organisme perairan terhadap pH bervariasi, tergantung kepada suhu, DO, dan tingkat stadium dari biota bersangkutan. Nilai pH dapat juga mengidentifikasi tingkat kesuburan perairan.

2.2.7. Oksigen Terlarut DO

Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen dalam miligram yang terdapat dalam satu liter air ppt. Oksigen terlarut umumnya berasal dari difusi udara melalui permukaan air, aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses fotosintesis plankton atau tumbuhan air. Oksigen terlarut merupakan parameter penting karena dapat digunakan untuk mengetahui gerakan masssa air serta merupakan indikator yang peka bagi proses-proses kimia dan biologi. Sebagian oksigen terlarut ini dipakai untuk respirasi akar dan rimpang dan sisanya dikeluarkan melalui dinding sel ke sedimen Oremland dan Murray 1977 in Kiswara 1995. Oksigen yang masuk ke dalam sedimen tersebut dipakai oleh bakteri nitrifikasi dalam proses siklus nitrogen di padang lamun Iizumi dan Hattori 1980 in Kiswara 1995. Oksigen terlarut di dalam suatu perairan merupakan zat yang esensial bagi kehidupan, terutama mikroorganisme, ikan dan tumbuhan air. Oksigen digunakan pada proses metabolisme dalam tubuh untuk pertumbuhan dan berkembang biak. Kandungan oksigen terlarut di perairan juga dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran. Konsentrasi oksigen yang terlalu rendah akan menyebabkan kematian pada biota yang terdapat di air. Rendahnya kandungan oksigen disebabkan oleh pesatnya aktivitas bakteri dalam menguraikan bahan organik di perairan. Disamping itu oksigen juga dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik Boyd 1982.

2.2.8. Nutrien