5.4.3 Hutan Lahan Kering
Kelas interpretasi hutan lahan kering merupakan seluruh kenampakan hutan dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan BAPLAN 2008a. Menurut JICA
dan Fahutan IPB 2010, tutupan lahan hutan lahan kering merupakan seluruh kenampakan hutan yang berada pada ketinggian tertentu, perbukitan dan
pegunungan baik hutan primer maupun sekunder.
a b
Gambar 17 Tutupan lahan berupa hutan lahan kering berupa kawasan hutan lindung di sekitar Kintamani a lokasi pada citra b lokasi di
lapangan. Tutupan lahan berupa hutan lahan kering terdapat di lapangan berupa hutan
alam yang termasuk ke dalam kawasan hutan lindung. Titik verifikasi ditempatkan di kawasan hutan lindung sekitar Kecamatan Kintamani yang
memiliki akses jalan Gambar 17. Tutupan lahan hutan lahan kering umumnya memiliki kenampakan warna kuning-hijau terang hingga hijau, kesan warna halus
dengan ukuran poligon besar tidak beraturan dan rata-rata terdapat pada wilayah puncak gunung.
a b
Gambar 18 Perbandingan delineasi hutan lahan kering a penafsiran tahun 2009 b penafsiran tahun 2010.
Gambar 18 menunjukkan hasil penafsiran visual menggunakan citra ALOS PALSAR tahun 2009 dan tahun 2010 memiliki perbedaan yang cukup nyata dari
segi ukuran delineasi tutupan lahan. Sejumlah wilayah yang ditafsir sebagai hutan lahan kering pada poligon hasil penafsiran visual tahun 2009 dibandingkan
dengan poligon hasil penafsiran visual tahun 2010 memiliki sejumlah wilayah yang mengalami salah penafsiran jika merujuk kepada ciri kenampakan hutan
lahan kering pada manual penafsiran visual citra ALOS PALSAR. Kemudian dilakukan verifikasi pada lokasi tersebut menggunakan titik verifikasi yang
diperoleh pada penelitian ini untuk memastikan adanya kesalahan penafsiran yang terjadi pada poligon tutupan lahan hutan lahan kering hasil penafsiran visual tahun
2009. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa lokasi yang ditunjukkan pada Gambar 19 memang terjadi kesalahan penafsiran.
Gambar 19 Titik verifikasi kebun campuran.
Faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan delineasi tersebut disebabkan karena faktor penafsir, dikarenakan ciri kenampakan visual kelas
tutupan lahan hutan lahan kering pada manual penafsiran citra ALOS PALSAR jelas berbeda dengan ciri kenampakan sebagian wilayah pada poligon hasil
penafsiran visual tahun 2009 yang mengalami kesalahan penafsiran. Secara umum hasil penafsiran hutan lahan kering menggunakan manual
penafsiran visual dapat dikatakan cukup konsisten, dikarenakan tidak ada kesalahan penafsiran yang disebabkan karena kesalahan manual melainkan
kesalahan penafsir dalam pengambilan keputusan.
5.4.4 Hutan Mangrove