Pembuatan Synthetic Band dan Citra Komposit Pemotongan Citra Komposit Penafsiran Visual dan On-Screen Digitation Pembuatan Lokasi Titik Pengamatan Pembuatan Peta Kerja

3.3.1 Pra-pengolahan Citra

Pra-pengolahan citra dilakukan dengan membuat band sintetik dan citra komposit. Citra kemudian dipotong seluas wilayah pengamatan untuk kemudian dilakukan penafsiran, penentuan lokasi verifikasi lapangan, dan pembuatan peta kerja.

3.3.1.1 Pembuatan Synthetic Band dan Citra Komposit

Citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dapat diunduh secara cuma-cuma di situs ALOS Research and Application Project milik JAXA. Data ini merupakan produk level 1.5 dari JAXA, sehingga Citra ALOS PALSAR yang diunduh berbentuk raw format .raw perlu dilakukan import dengan bantuan metadata format .hdr. Setelah citra di import format .img kemudian dibuat synthetic band dengan kombinasi rasio HHHV menggunakan Erdas Model Builder. Citra komposit dibuat dengan menggabungkan band HH, HV, dan ratio HHHV sebagai band red, green dan blue.

3.3.1.2 Pemotongan Citra Komposit

Pemotongan citra dilakukan sesuai dengan lokasi pengamatan yang direncanakan, adalah wilayah Provinsi Bali dengan luas daerah pengamatan 80 km × 60 km.

3.3.1.3 Penafsiran Visual dan On-Screen Digitation

Citra ALOS PALSAR ditafsirkan menjadi kelas-kelas tutupan lahan yang mengacu kepada Manual Penafsiran Citra ALOS PALSAR yang kemudian dibuat menjadi poligon kelas-kelas tutupan lahan dengan On-Screen Digitation. Penafsiran dilakukan pada skala 1:75000.

3.3.1.4 Pembuatan Lokasi Titik Pengamatan

Lokasi titik pengamatan lapangan ditentukan melalui metode Systematic Sampling with Random Start menggunakan Ekstensi IHMB-Jaya Versi 6 pada ArcView, yang kemudian di subset dengan hasil buffer peta jaringan jalan selebar 500 m. Titik-titik hasil subset kemudian dipilih secara purposive dengan intensitas sampling sebesar 5. Jumlah titik pengamatan pada masing-masing tutupan lahan disesuaikan berdasarkan luas tutupan lahan.

3.3.1.5 Pembuatan Peta Kerja

Peta kerja dibuat sebagai alat pembantu pengamatan di lapangan. Peta kerja dibuat dengan menumpangtindihkan overlay citra ALOS PALSAR, lokasi titik pengamatan, peta administrasi Provinsi Bali, peta jaringan jalan Provinsi Bali, dan hasil delineasi penafsiran visual citra ALOS PALSAR Provinsi Bali. Peta kerja kemudian dicetak di kertas A3 dengan skala 1:150000.

3.3.2 Pengambilan Data Lapangan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Akurasi Klasifikasi Penutupan Lahan Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi Rendah Studi Kasus Di Pulau Kalimantan

0 22 94

Evaluasi penafsiran citra alos palsar resolusi 12,5 m slope corrected dan 50 meter dengan menggunakan metode manual dan digital dalam identifikasi penutupan lahan (studi kasus di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi)

3 16 93

Aplikasi dan evaluasi citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan 12,5 m untuk identifikasi tutupan lahan: studi kasus di Kabupaten Brebes, Cilacap, Banyumas dan Ciamis

2 15 87

Perbandingan penafsiran visual antara Citra Alos Palsar Resolusi 50 m dengan Citra Landsat Resolusi 30 m dalam mengidentifikasi penutupan lahan (Studi Kasus di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur)

0 5 180

Aplikasi dan Evaluasi Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 m, Resolusi 12,5 m, dan Resolusi 6 m untuk Identifikasi Tutupan Lahan (studi kasus di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Samosir)

0 3 145

Identifikasi Hutan Lahan Basah Menggunakan Citra ALOS PALSAR di Kalimantan Selatan

1 5 55

Aplikasi Citra ALOS PALSAR Multiwaktu Resolusi 50 m dalam Identifikasi Tutupan Lahan di Provinsi Lampung

0 2 136

Model Spasial Pendugaan dan Pemetaan Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 12.5 M.

4 19 51

Klasifikasi dan Detektsi Perubahan Tutupan Hutan dan Lahan Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 Meter di Wilayah Barat Provinsi Jambi.

0 9 70

Model Penduga Biomassa Hutan Alam Lahan Kering Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 M di Areal Kerja PT. Trisetia Intiga

0 5 165