Perbandingan antara hasil penafsiran tutupan lahan di Pulau Bali pada tahun 2009 dengan hasil penafsiran Pulau Bali pada penelitian ini dengan menggunakan
manual penafsiran yang sama dapat mengevaluasi manual penafsiran visual citra ALOS PALSAR dengan cara mengetahui konsistensi hasil penafsiran visual.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengukur akurasi hasil penafsiran visual yang dilakukan berdasarkan kunci
penafsiran pada Manual Penafsiran Citra ALOS PALSAR. 2.
Mengetahui konsistensi hasil penafsiran visual yang dilakukan berdasarkan kunci interpretasi pada suatu jenis tutupan lahan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Geografis SIG
Aronoff 1989 dalam Prahasta 2002 menjelaskan bahwa Sistem Informasi Geografis SIG merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan
fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang
memiliki empat kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu pemasukan data, pengelolaan atau manajemen data menyimpan atau pengaktifan
kembali, analisis dan manipulasi data serta keluaran data. Pemasukan data kedalam SIG dilakukan dengan cara digitasi dan tabulasi.
Sistem informasi geografis merupakan sekumpulan perangkat keras komputer hardware, perangkat lunak software, data-data geografis, dan
sumberdaya manusia yang terorganisir, yang secara efisien mengumpulkan, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua
bentuk data yang bereferensi geografis Rind 1992 dalam Prabowo et al. 2005. Sedangkan menurut Widjojo 1993 SIG dapat didefinisikan sebagai perangkat
lunak untuk penyimpanan, pemanggilan kembali, transformasi dan display data keruangan permukaan bumi yang terdiri dari:
1. Spasial, yaitu data yang berkaitan dengan koordinat geografis lintang, bujur, dan ketinggian
2. Atribut, yaitu data yang tidak berkaitan dengan posisi geografis 3. Hubungan antara data spasial, atribut, dan waktu
Dalam buku Prahasta 2002, Bern 1992 menyatakan bahwa SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini
diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak program komputer yang berfungsi, yaitu: a akuisi dan verifikasi data, b kompilasi data,
c penyimpanan data, d perubahan dan updating data, e manajemen dan
pertukaran data, f manipulasi data, g pemanggilan dan presentasi, dan h analisis data.
Menurut Jaya 2002, pada bidang kehutanan, SIG sangat diperlukan guna mendukung pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah keruangan
spatial mulai dari tahap perencanaan, pengelolaan sampai dengan pengawasan. SIG sangat membantu memecahkan permasalahan yang menyangkut luasan
polygon, batas line atau arc dan lokasi point. Data spasial peta yang umum digunakan di bidang kehutanan, antara lain peta rencana tata ruang, peta rencana
tata guna hutan, peta rupa bumi kontur, peta jaringan jalan, peta jaringan sungai, peta tata batas, peta batas unit pengelolaan hutan, peta batas administrasi
kehutanan, peta tanah, peta iklim, peta geologi, peta vegetasi, dan peta potensi sumberdaya hutan.
2.2 Teknik Penafsiran Visual