Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan

20 c Ancaman dari Produk Pengganti Produk Substitusi Dengan karakteristik yang berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi kuat apabila konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit dan mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. d Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Buyers Kekuatan yang dimiliki oleh pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. e Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Suppliers Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuannya dalam menaikan harga atau menurunkan kualitas produk atau servis. Hal tersebut terjadi apabila jumlah pemasok sedikit, produk bersifat unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar, tidak ada produk subtitusi, dan pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.

3.1.5.2. Analisis Lingkungan Internal

Setiap organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi agar mengetahui peluang dan dapat menghindari ancaman dari luar organisasi. Selain itu, organisasi juga memerlukan keahlian tertentu agar berhasil memanfaatkan peluang dan mengelola ancaman yang timbul dilingkungannya. Lingkungan internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari internal organisasi. Analisis lingkungan internal tersebut dapat menjadi landasan bagi penyusunan strategi organisasi. Menurut David 2009, lingkungan internal adalah lingkungan yang terjadi didalam aktivitas perusahaan, hal ini berkaitan dengan adanya kekuatan dan kelemahan. Identifikasi faktor-faktor stategis internal juga akan menentukan apakah perusahaaan mampu mengambil keuntungan dari peluang- peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang timbul. Aspek-aspek 21 internal perusahaan yang dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yang dibagi menjadi enam aspek yaitu aspek manajemen, aspek permodalan dan keuangan, aspek produksi dan operasi, aspek pemasaran dan distribusi, aspek penelitian dan pengembangan, dan aspek sistem manajemen informasi. 1. Aspek Manajemen Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengolahan SDM, dan keuangan. Manajemen memiliki fungsi yang terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penyusunan staf. Fungsi manajemen merupakan inti dalam menjalankan suatu perusahaan. Oleh karena itu, kemampuan manajerial perusahaan sangat penting diidentifikasi untuk mengetahui seberapa baik perusahaan tersebut mengelola aktivitas usahanya. 2. Aspek Permodalan dan Keuangan Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik bagi investor. Menetapkan kekuatan dan kelemahan keuangan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Beberapa hal yang dapat dianalisis adalaah mengenai bagaimana kemampuan perusahaan mendapatkan modal, bagaimana sistem akuntansi perusahaan dan bagaimana biaya modal relatif terhadap biaya modal industri atau pesaing. 3. Aspek Produksi dan Operasi Fungsi produksi terdiri atas aktivitas mengubah masukan menjadi barang dan jasa yang dibutuhkan dengan kualitas tertentu, pada harga yang sudah ditentukan dan dalam waktu yang sudah ditetapkan. Manajemen produksi dan operasi manangani masukan pengubahan dan keluaran yang bervariasi antara industri dan pasar. 4. Aspek Pemasaran dan Distribusi Pemasaran dapat diartikan sebagai proses menetapkan, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan akan produk. Faktor-faktor kunci internal yang termasuk dalam aspek pemasaran adalah produk perusahaan, keleluasaan lini produk, kemampuan perusahaan mengumpulkan 22 informasi pasar, konsentrasi penjualan pada sedikit produk atau pada sedikit pelanggan, saluran distrbusi, strategi pendapatan harga dan fleksibilitas penetapan harga, layanan purna jual dan tindak lanjut, loyalitas merek dan promosi. Namun, menurut Pearch dan Robinson 2008, perusahaan tidak mungkin mengevaluasi semua faktor kunci internal untuk mengembangkan atau merevisi suatu strategi, manager hanya akan memilih beberapa faktor yang paling mungkin menjadi landasan keberhasilan. 5. Aspek Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan Litbang yang terdapat pada perusahaan meliputi kegiatan pengembangan produk dengan berkonsentrasi pada peningkatan kualitas produk. Litbang merupakan keunggulan bersaing dengan alasan bahwa faktor penelitian dan pengembangan menciptakan produk baru atau meningkatkan kualitas produk. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memulai pengembangan produk baru sebelum dilakukan pesaing, memperbaiki mutu produk atau memperbaiki proses pengolahan untuk mengurangi biaya. 6. Aspek Sistem Manajemen Informasi Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis yang menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial. Informasi merepresentasikan sumber penting keunggulan atau kelemahan manajemen kompetitif. Sistem manajemen informasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Dengan demikian sistem informasi manajemen yang efektif mengumpulkan, mengodekan, menyimpan, menyintesis, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategis. Inti sistem informasi adalah basis data yang berisi beragam dokumen data yang penting bagi manajer.

3.1.6 Matriks SWOT