Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan

17 menurut Pearce dan Robinson 2008, misi merupakan alasan atau tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya Tujuan merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan. Pencapain tujuan merupakan hasil penyelesaian misi Wheelen dan Hunger, 2003. Tujuan perusahaan akan mempunyai banyak manfaat pada proses perumusan dan implementasi strategi jika manajemen puncak dapat dengan baik merumuskan, melembagakan, mengkomunikasikan, dan menguatkan tujuan tersebut melalui perusahaan David, 2009.

3.1.5. Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan

Lingkungan bisnis secara umum dapat dibedakan atas lingkungan ekternal dan internal. Lingkungan ekternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri, yang merupakan lingkungan yang berada diluar kendali perusahaan. Sementara lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan.

3.1.5.1. Analisis Lingkungan Eksternal

Interaksi lingkungan eksternal akan berpengaruh terhadap realisasi misi perusahaan karena pada hakikatnya kondisi lingkungan ekternal berada di luar kendali perusahaan. Menurut David 2009, tujuan analisis ekternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberikan manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Untuk menjalankan audit eksternal perusahaan harus mendapat informasi tentang pesaing dan informasi tentang tren politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan teknologi. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu : 1 Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah faktor Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi PEST. a Faktor Politik 18 Faktor penting bagi para pengusaha untuk terus berusaha diantaranya adalah arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah. Situasi politik yang tidak kondusif dapat menimbulkan dampak bagi perkembangan usaha, begitu pula sebaliknya. Hal yang harus adalah undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan, dan sebagainya. b Faktor Ekonomi Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim bisnis suatu perusahaan. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga produk dan jasa, produktivitas, tenaga kerja, dan sebagainya. c Faktor Sosial, Budaya, dan Lingkungan Berubahnya kondisi sosial masyarakat yang terjadi harus dapat diatasi oleh perusahaan karena hal tersebut akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan. Contoh dari aspek kondisi sosial adalah sikap, gaya hidup, adat-istiadat, kebiasaan dari orang-orang di lingkungan ekternal perusahaan, dan sebagainya. d Faktor Teknologi Kemajuan teknologi yang semakin baik akan mendorong dalam perkembangan suatu bisnis ataupun bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan baru tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kecepatan transfer teknologi oleh para pekerja, masa atau waktu keusangan teknologinya, harga teknologi yang akan diadopsi, dan sebagainya. 2 Lingkungan Industri Analisis lingkungan industri dilakukan dengan menggunakan konsep competitive strategy yang dikemukakan oleh Michael E. Porter. Competitive 19 strategy menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing, yaitu : a Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, seperti penambahan kapasitas, perebutan pangsa pasar, dan perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Faktor-faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri adalah skala ekonomi, diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses ke saluran distribusi, ketidakunggulan biaya independen, dan peraturan pemerintah. b Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas, dan hambatan keluar. Gambar 1. Konsep Competitive Strategy Sumber : Porter 1997 Ancaman Produk atau Jasa Pengganti Kekuatan Pertawaran Pembeli Ancaman Pendatang Kekuatan Pertawaran Pemasok Pendatang Baru Pesaing Industri Persaingan di antara Perusahaan yang Ada Pemasok Pembeli Produk Pengganti 20 c Ancaman dari Produk Pengganti Produk Substitusi Dengan karakteristik yang berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi kuat apabila konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit dan mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. d Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Buyers Kekuatan yang dimiliki oleh pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. e Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Suppliers Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuannya dalam menaikan harga atau menurunkan kualitas produk atau servis. Hal tersebut terjadi apabila jumlah pemasok sedikit, produk bersifat unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar, tidak ada produk subtitusi, dan pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.

3.1.5.2. Analisis Lingkungan Internal