Metode Pengumpulan Data Sejarah Berdirinya Perusahaan

33 c Pengembangan produk d Perhitungan produksi dan biayanya e Penentuan keperluan distribusi dan pelayanan, serta memutuskan cara pengiklanan dan promosi. Instrumentasi yang digunakan adalah dengan daftar pertanyaan, dan alat pencatat. Daftar pertanyaan digunakan sebagai bantuan bagi penulis dalam menentukan alur pertanyaan dalam wawancara terhadap subyek yang diteliti sehingga memudahkan dalam proses analisis lingkungan internal dan ekternal perusahaan, sedangkan alat pencatat merupakan alat pembantu bagi peneliti untuk menuangkan hasil wawancara dan analisis yang didapatkan selama pengumpulan data.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di lokasi penelitian yaitu pada Taman Anggrek Indonesia Permai yang berlokasi di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah 13560, Pinang Ranti Jakarta Timur. Pengumpulan data diperkirakan dilakukan selama empat bulan dari bulan Februari sampai Mei 2011. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan dari wawancara langsung dengan pihak terkait, observasi langsung ke instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan objek dan subjek penelitian, serta browsing internet.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian dilakukan secara kualitatif. Data kualitatif diperoleh melalui analisis lebih lanjut dari data-data yang diperoleh selama pengumpulan data yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan mengenai permasalahan yang terjadi. 34

4.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan dalam mendefinisikan visi, misi, dan tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target, kegiatan pemansaran, Sumber Daya Manusia SDM produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi yang digunakan perusahaan.

4.5.2. Analisis Perumusan Strategi

Teknik perumusan strategi didasarkan kepada keputusan tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari 1 tahap identifikasi lingkungan strategistahap input, 2 tahap analisis perumusan alternatif strategistahap pencocokan, dan 3 tahap pengambilan keputusan David, 2002. Tiga tahap analisis formulasi strategi tersebut terdiri atas analisis lingkungan eksternal dan internal, analisis SWOT, dan Arsitektur Strategi.

4.5.2.1 Tahap Input Input Stage

Tahap input merupakan tahap mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan yang terjadi. Tahap input meliputi identifikasi dari faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan, meringkas informasi lingkungan internal dan ekternal yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Lingkungan internal dianalisis dengan pendekatan fungsional sedangkan lingkungan eksternal dianalisis dengan pendekatan lingkungan industri dan lingkungan jauh. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal yang menggunakan pendekatan fungsional. Bidang-bidang fungsional yang akan diteliti mencakup manajemen, keuangan, operasi dan produksi, bidang pemasaran, penelitian dan pengembangan. Tujuan dari identifikasi internal adalah untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam kelompok tani. Selain faktor internal, faktor eksternal juga perlu dianalisis untuk mengetahui tingkat peluang dan ancaman yang berada di luar kendali kelompok tani. Faktor- faktor eksternal terdiri dari lingkungan industri dan lingkungan makro. Faktor- faktor yang terdapat pada lingkungan makro adalah politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Faktor-faktor ini lebih dikenal dengan istilah PEST. Sementara itu faktor-faktor yang terdapat pada lingkungan industri adalah potensi masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar- 35 menawar pembeli, produk substitusi, dan persaingan dalam industri serta tingkat persaingannya.

4.5.2.2 Tahap Pencocokan Matching Stage

Tahap pencocokan bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif David, 2006. Ada beberapa alat analisis yang dapat dingunakan pada tahap pencocokan yaitu, ini menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan yang dapat menggambarkan peluang dan ancaman ekternal yng dihadapi perusahaan sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu : 1 Strategi SO Strength – Opportunity. Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. 2 Strategi WO Weakness – Opportunity. Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. 3 Strategi ST Strength – Threat. Strategi ini berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. 4 Strategi WT Weakness – Threat. Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. David 2009, menjelaskan delapan langkah dalam membuat matriks SWOT, yaitu : 1 Buat daftar peluang-peluang ekternal utama perusahaan 2 Buat daftar ancaman-ancaman ekternal utama perusahaan 3 Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan 4 Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan 36 5 Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada strategi SO 6 Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WO 7 Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST 8 Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST. Tabel 4. Matriks SWOT Kekuatan Strengths – S 1. …. 2. …. 3. dsb Kelemahan Weakness – W 1. …. 2. …. 3. dsb Peluang Opportunities – O 1. …. 2. …. 3. Dsb Strategi SO Memanfaatkan kekuatan untuk menarik keuntungan dari peluang Strategi WO Memperbaiki kelemahan dengan mengambil keuntungan dari peluang Ancaman Threats – T 1. …. 2. …. 3. Dsb Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi WT Mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman Sumber : David 2009 4.5.2.3 Tahap Keputusan Decision Stage Pada tahap analisis sebelumnya yang telah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal serta telah dilakukan formulasi strategi yang menghasilkan beberapa alternatif strategi, tahap berikutnya adalah perancangan arsitektur strategik. Arsitektur strategik merupakan penghubung yang sangat penting antara masa kini dengan hari esok, antara jangka pendek dengan jangka panjang yang menggambarkan rencana strategik perusaahaan dalam kanvas rencana yang sering disebut blue print strategy untuk meraih visi dan misinya. 37 Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan arsitektur strategik yang lengkap adalah komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. Kerangka metode penelitian yang digunakan untuk menyusun arsitektur strategik Maya Orchid dapat dilihat pada Gambar 5. Tabel 5. Komponen Inti dan Pendampingan Penyusun Arsitektur Strategik Komponen Inti Komponen Pendukung 1. Visi dan misi organisasi 2. Sasaran dan tujuan organisasi 3. Tantangan yang dihadapi organisasi ataupun tuntunan perubahan peran organisasi akibat perubahan lingkungan tersebut. 1. Komponen inti organisasi yang digali dari visi dan misi, serta sasaran atau tujuan organisasi. Sumber: Yoshida 2006 Setelah komponen-komponen arsitektur strategik telah diperoleh dengan jelas, tahap selanjutnya menetapkan rentang waktu untuk mengimplementasikan arsitektur strategiknya. Rentang waktu yang digunakan tidak memiliki standar baku tertentu, pemilihan rentang waktu sangat bergantung pada manajemen puncak menginginkan rentang waktu yang ditargetkan untuk mencapai tujuan perusahaan. 38 Input dari perancangan aristektur strategik adalah dari analisis deskriptif mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan, analisis lingkungan internal, lingkungan ekternal dan matriks SWOT. Input tersebut diproses melalui perancangan arsitektur strategi dengan menggunakan rentang waktu dalam mengimplementasikan strategi guna mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Pembuatan arsitektur ini lebih memudahkan untuk menggambarkan langkah strategi yang akan diambil perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya. Selain itu perusahaan akan lebih mudah memahami perubahan dan konsekuensi yang harus dilakukan sehubungan dengan strategi yang dipilih. Tidak ada aturan yang baku mengenai teknik penggambaran suatu arsitektur strategik. Rangkaian strategik disusun berdasarkan hasil formulasi strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT. Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Ekternal Perumusan Alternatif Strategis Matriks SWOT Arsitektur Strategik Visi, Misi, dan Tujuan Tantangan Organisasi Rekomendasi Strategi, Kebijakan, dan Program Kegiatan Berdasarkan Rentang Waktu Gambar 4. Perencanaan Arsitektur Strategik 39 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Maya Orchid merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang tanaman hias khususnya tanaman anggrek. Perusahaan ini menyediakan berbagai jenis tanaman anggrek seperti Dendrobium sp., Phalaenopsis sp., Vanda sp., Cattleya sp., dan beberapa jenis anggrek lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Iman Ghozali pada tahun 2005 dan resmi menjalin kerjasama dengan Taman Anggrek Indonesia Permai TAIP sebagai penyedia lahan dengan sistem menyewa pada Oktober 2008. Maya Orchid menyewa salah satu kavling yang disediakan oleh TAIP yaitu kavling 20 sebagai tempat usaha. Pada bulan Juli 2010, Maya Orchid mulai mengembangkan usahanya dengan menjadi satu- satunya perusahaan mitra TAIP yang berani berinvestasi lebih dengan menyewa sebuah gudang yang kurang diberdayakan oleh TAIP dan mengubahnya menjadi green house indah dan nyaman sehingga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengunjung TAIP. Hingga saat ini, jenis tanaman anggrek yang banyak dicari oleh konsumen akhir yang umumnya adalah para hobies adalah Dendrobium sp. kemudian disusul Phalaenopsis sp. dalam bentuk pot plant yang sudah berbunga. Sedangkan produk yang diminati oleh konsumen pengecer adalah jenis anggrek bibit Dendrobium sp., Phalaenopsis sp., yang disusul dengan jenis anggrek lainnya. Anggrek bibit dijual dalam bentuk bibit botol, kompot dan juga seedling. Anggrek yang diperdagangkan di Maya Orchid berasal dari budidaya sendiri yaitu hasil silangan dan juga membeli di beberapa tempat yang memiliki ketersediaan jenis anggrek tertentu dengan kualitas yang baik, khususnya untuk jenis anggrek dalam bentuk bibit yang dibudidayakan dengan cara kultur jaringan. Selain itu, mengingat bahwa tanaman hias memiliki banyak jenis dan tren tanaman hias terus berkembang, maka Maya Orchid tidak hanya menjual tanaman hias jenis anggrek melainkan tanaman hias jenis lain seperti tanaman hias bunga yaitu mandevilla dan tanaman hias daun yaitu aglaonema, anthurium jemani, sansiviera, gronophyllum, dan lain-lain. 40

5.2 Lokasi Perusahaan