34
4.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan dalam mendefinisikan visi, misi, dan tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target,
kegiatan pemansaran, Sumber Daya Manusia SDM produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi yang digunakan perusahaan.
4.5.2. Analisis Perumusan Strategi
Teknik perumusan strategi didasarkan kepada keputusan tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari 1 tahap identifikasi lingkungan
strategistahap input, 2 tahap analisis perumusan alternatif strategistahap pencocokan, dan 3 tahap pengambilan keputusan David, 2002. Tiga tahap
analisis formulasi strategi tersebut terdiri atas analisis lingkungan eksternal dan internal, analisis SWOT, dan Arsitektur Strategi.
4.5.2.1 Tahap Input Input Stage
Tahap input merupakan tahap mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan yang terjadi. Tahap input meliputi identifikasi dari
faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan, meringkas informasi lingkungan internal dan ekternal yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Lingkungan
internal dianalisis dengan pendekatan fungsional sedangkan lingkungan eksternal dianalisis dengan pendekatan lingkungan industri dan lingkungan jauh.
Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal yang menggunakan pendekatan fungsional. Bidang-bidang fungsional yang akan
diteliti mencakup manajemen, keuangan, operasi dan produksi, bidang pemasaran, penelitian dan pengembangan. Tujuan dari identifikasi internal adalah untuk
menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam kelompok tani. Selain faktor internal, faktor eksternal juga perlu dianalisis untuk mengetahui
tingkat peluang dan ancaman yang berada di luar kendali kelompok tani. Faktor- faktor eksternal terdiri dari lingkungan industri dan lingkungan makro. Faktor-
faktor yang terdapat pada lingkungan makro adalah politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Faktor-faktor ini lebih dikenal dengan istilah PEST.
Sementara itu faktor-faktor yang terdapat pada lingkungan industri adalah potensi masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar-
35 menawar pembeli, produk substitusi, dan persaingan dalam industri serta tingkat
persaingannya.
4.5.2.2 Tahap Pencocokan Matching Stage
Tahap pencocokan bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan
kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif
David, 2006. Ada beberapa alat analisis yang dapat dingunakan pada tahap pencocokan yaitu, ini menggunakan matriks SWOT.
Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan yang dapat menggambarkan peluang dan ancaman
ekternal yng dihadapi perusahaan sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Matriks SWOT
merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer
mengembangkan empat tipe strategi, yaitu :
1 Strategi SO Strength – Opportunity. Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
perusahaan. 2 Strategi WO Weakness – Opportunity. Strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan
internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
3 Strategi ST Strength – Threat. Strategi ini berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
4 Strategi WT Weakness – Threat. Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman. David 2009, menjelaskan delapan langkah dalam membuat matriks
SWOT, yaitu : 1 Buat daftar peluang-peluang ekternal utama perusahaan
2 Buat daftar ancaman-ancaman ekternal utama perusahaan 3 Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan
4 Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan
36 5 Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada
strategi SO 6 Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya
pada sel strategi WO 7 Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya
pada sel strategi ST 8 Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya
pada sel strategi ST.
Tabel 4. Matriks SWOT
Kekuatan Strengths – S 1. ….
2. …. 3. dsb
Kelemahan Weakness – W 1. ….
2. …. 3. dsb
Peluang Opportunities – O
1. …. 2. ….
3. Dsb Strategi SO
Memanfaatkan kekuatan untuk menarik
keuntungan dari peluang Strategi WO
Memperbaiki kelemahan dengan mengambil
keuntungan dari peluang
Ancaman Threats – T 1. ….
2. …. 3. Dsb
Strategi ST Menggunakan kekuatan
untuk menghindari ancaman
Strategi WT Mengurangi kelemahan serta
menghindari ancaman
Sumber : David 2009
4.5.2.3 Tahap Keputusan Decision Stage
Pada tahap analisis sebelumnya yang telah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal serta telah dilakukan formulasi strategi yang menghasilkan
beberapa alternatif strategi, tahap berikutnya adalah perancangan arsitektur strategik. Arsitektur strategik merupakan penghubung yang sangat penting antara masa kini
dengan hari esok, antara jangka pendek dengan jangka panjang yang menggambarkan rencana strategik perusaahaan dalam kanvas rencana yang sering
disebut blue print strategy untuk meraih visi dan misinya.
37 Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan arsitektur strategik yang
lengkap adalah komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. Kerangka metode
penelitian yang digunakan untuk menyusun arsitektur strategik Maya Orchid dapat dilihat pada Gambar 5.
Tabel 5. Komponen Inti dan Pendampingan Penyusun Arsitektur Strategik
Komponen Inti Komponen Pendukung
1. Visi dan misi organisasi 2. Sasaran dan tujuan organisasi
3. Tantangan yang dihadapi organisasi ataupun tuntunan perubahan peran
organisasi akibat
perubahan lingkungan tersebut.
1. Komponen inti organisasi yang digali dari visi dan misi, serta
sasaran atau tujuan organisasi.
Sumber: Yoshida 2006
Setelah komponen-komponen arsitektur strategik telah diperoleh dengan jelas,
tahap selanjutnya
menetapkan rentang
waktu untuk
mengimplementasikan arsitektur strategiknya. Rentang waktu yang digunakan tidak memiliki standar baku tertentu, pemilihan rentang waktu sangat
bergantung pada manajemen puncak menginginkan rentang waktu yang ditargetkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
38 Input dari perancangan aristektur strategik adalah dari analisis deskriptif
mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan, analisis lingkungan internal, lingkungan ekternal dan matriks SWOT. Input tersebut diproses melalui
perancangan arsitektur strategi dengan menggunakan rentang waktu dalam mengimplementasikan strategi guna mencapai visi, misi, dan tujuan
perusahaan. Pembuatan arsitektur ini lebih memudahkan untuk menggambarkan langkah strategi yang akan diambil perusahaan dalam
mewujudkan visi dan misinya. Selain itu perusahaan akan lebih mudah memahami perubahan dan konsekuensi yang harus dilakukan sehubungan dengan
strategi yang dipilih. Tidak ada aturan yang baku mengenai teknik penggambaran suatu arsitektur strategik. Rangkaian strategik disusun berdasarkan hasil formulasi
strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT. Analisis Lingkungan
Internal Analisis Lingkungan
Ekternal
Perumusan Alternatif Strategis
Matriks SWOT
Arsitektur
Strategik
Visi, Misi, dan
Tujuan
Tantangan
Organisasi
Rekomendasi Strategi, Kebijakan, dan Program Kegiatan
Berdasarkan Rentang Waktu
Gambar 4. Perencanaan Arsitektur Strategik
39
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan