26 pengembangan. Sedangkan faktor eksternal dengan menggunakan PEST
Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi dan analisis Lima Kekuatan Utama Porter.
3. Tantangan organisasi Strategic Challenge Menurut Hamel 1995 diacu dalam Yoshida 2006, tantangan organisasi
adalah sarana atau tata cata operasional yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh keunggulan-keunggulan bersaing baru secara
bertahap. Strategic challenge menurut Yoshida 2006, merupakan rencana awal yang perlu dipersiapkan organisasi meliputi potensi bisnis dan perkiraan investasi
yang diperlukan untuk merealisasikan bisnis baru. Tantangan organisasi mengidentifikasikan titik fokus untuk pembangunan kapabilitas organisasi dalam
jangka pendek maupun menengah. 4. Sasaran
Sasaran organisasi menyediakan dasar untuk perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian. Tanpa sasaran, organisasi dapat tersesat ke berbagai arah. Sasaran merupakan sesuatu yang mampu
menuntun organisasi sebagai petunjuk dalam membuat keputusan, meningkatkan efisiensi serta menjadi petunjuk untuk melakukan performance appraisal.
Sasaran masa depan adalah suatu sasaran organisasi di masa depan yang menggambarkan cita-cita organisasi, atau ke tujuan jangka panjang sehingga
dapat dikatakan bahwa sasaran ke depan suatu organisasi merupakan penjabaran dari visi dan misi yang menjadi pernyataan awal akan dibawa kemana perusahaan
kelak.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Sektor pertanian merupakan sektor yang menumpu sebagian besar perekonomian bangsa. Subsektor hortikultura memberikan pengaruh cukup besar
terhadap perekonomian Indonesia, walaupun tingkat pengaruhnya lebih kecil daripada tanaman pangan. Pengembangan usaha di bidang hortikultura sebagai
peningkatan daya saing mempunyai dampak yang baik terhadap keberlangsungan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian.
27 Hortikultura terbagi ke dalam beberapa komoditas yaitu sayuran, buah-
buahan, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai berbagai jenis tanaman hias tropis yang belum tentu dimiliki oleh
negara lain. Salah satunya adalah tanaman anggrek yang menjadi sebuah peluang bagi peningkatan perekonomian bangsa dalam hal perdagangan, baik di luar
negeri ataupun dalam negeri sendiri. Permintaan akan tanaman anggrek di Indonesia cenderung meningkat.
Pada dasarnya, permintaan tersebut tidak dapat sepenuhnya tercukupi oleh produsen-produsen atau perusahaan yang bergerak di bidang tanaman hias skala
kecil menengah, dikarenakan perusahaan masih mengandalkan para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias dan belum terjamin memiliki standar kualitas
dan kuantitas yang sama. Adanya fluktuasi dari pembeli baik dari konsumen pengecer maupun konsumen akhir perlu disikapi dengan adanya strategi
pengembangan perusahaan. Akibatnya, semenjak perusahaan ini didirikan telah beberapa kali melakukan pengembangan-pengembangan baik untuk tempat usaha
maupun untuk pengembangan varietas. Adanya pengembangan tersebut tidak terlepas dari pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, seperti pemerintah,
lembaga keuangan dan lembaga pendukung lainnya. Identifikasi visi dan misi perusahaan serta tujuan perusahaan untuk
memformulasikan strategi dalam pengembangan usaha tanaman anggrek. Analisis lingkungan eksternal dan internal perlu dilakukan sebagai input untuk
merumuskan alternatif strategi. Dalam analisis lingkungan eksternal, yang harus dianalisis mencakup lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan,
serta teknologi. Sedangkan analisis industri menggunakan konsep lima kekuatan industri Porter yang meliputi ancaman pendatang baru, persaingan sesama
perusahaan dalam industri, ancaman produk substitusi, daya tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok. Lingkungan internal dengan pendekatan
fungsional, mencakup aspek-aspek internal perusahaan yang meliputi aspek manajemen, aspek permodalan dan keuangan, aspek produksi dan operasi, aspek
pemasaran dan distribusi, aspek penelitian dan pengembangan, serta aspek sistem informasi manajemen.
28 Formulasi strategi dimulai dengan tahap meringkas informasi dasar untuk
merumuskan strategi yaitu identifikasi dan analisis faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan dengan menggunakan analisis lingkungan
umum yaitu pendekatan PEST Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, lingkungan industri dengan pendekatan lima kekuatan utama Porter untuk mengidentifikasi
lingkungan eksternal, serta pendekatan fungsional untuk lingkungan internal. Tahap selanjutnya adalah tahap pencocokan. Analisis lingkungan internal
dan eksternal dijadikan sebagai dasar perumusan alternatif strategi pada matriks SWOT. Alternatif strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT dijabarkan
menjadi rekomendasi program kegiatan yang lebih mudah dipahami. Rekomendasi program kegiatan dipetakan dalam peta arsitektur strategik dengan
rentang waktu empat tahun ke depan 2011-2015. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran penulis dapatdilihat pada Gambar 5.
29
Gambar 3
. Kerangka Pemikiran Operasional, Maya Orchid Taman Anggrek Indonesia Permai
Maya Orchid Taman anggrek Indonesia Permai, Jakarta Timur Visi, Misi, dan Tujuan
Perusahaan
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Makro
Analisis Lingkungan Industri
Analisis faktor internal: - Manajemen
- Produksi dan Operasi - Permodalan dan
Keuangan - Pemasaran dan
Distribusi - Penelitian dan
Pengembangan - Sistem Informasi
Manajemen
-
Ekonomi
-
Sosial Budaya dan Lingkungan
-
Politik
-
Teknologi Analisis Lima
Kekuatan Porter: - Ancaman pendatang
baru - Daya tawar
menawar pembeli - Ancaman produk
subsitusi - Persaingan diantara
anggota industri
Formula Alternatif Strategi Analisis SWOT
Alternatif Strategi
Rancangan Arsitektur Strategik Implementasi Strategi
Evaluasi Strategi
Ket: ruang lingkup penelitian
30
IV METODELOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian