50
Tabel 7. Harga Produk Maya Orchid, Tahun 2011
Jenis Tanaman Hias Harga
Tanaman Anggrek a.
Anggrek Bulan Mini
Rp 65.000,00 – Rp 100.000,00
b. Anggrek Bulan
Rp 75.000,00 – Rp 100.000,00
c. Anggrek Cattleya
Rp 75.000,00 – Rp 100.000,00
d. Anggrek Dendrodium Nabile Rp 75.000,00 – Rp 125.000,00
e. Anggrek Miltonia
Rp 75.000,00 – Rp 100.000,00
f. Anggrek Oncidium
Rp 75.000,00 – Rp 100.000,00
g. Anggrek Vanda
Rp 150.000,00 – Rp 300.000,00
h. Anggrek Kalimantan
Rp 250.000,00
i. Anggrek Sumatera
Rp 250.000,00
Tanaman Hias Daun a.
Aglaonema
Rp 20.000,00 – Rp 1.000.000,00
b. Sansiviera
Rp 25.000,00 – Rp 500.000,00
c. Anthurium Jemani
Rp 50.000,00 – Rp 1.000.000,00
d. Gronophyllum
Rp 50.000,00 – Rp 500.000,00
Tanaman Hias Bunga Luar Ruangan a.
Mandevilla
Rp 500.000,00 – Rp 700.000,00
Selain menjual tanaman remaja dan dewasa yang telah berbunga dengan target konsumen akhir, Maya Orchid juga menjual bibit tanaman anggrek
dalam bentuk kompot dan juga seedling dengan target pembeli dari konsemen pengecer. Harga yang ditetapkan oleh Maya Orchid ditentukan oleh jenis
bibit dan jumlah yang dibeli. Variasi harga yang ditetapkan Maya Orchid yaitu Rp 4.000,00 – Rp 7.500,00.
3. Promosi Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempromosikan dan mengkomunikasikan sebuah produk kepada pasar
51 sebagai sasaran. Perusahaan Maya Orchid yang mulai mengembangkan
usahanya pada Juli 2010 telah melakukan promosi dalam memasarkan produk-produknya. Promosi yang dilakukan oleh Maya Orchid adalah
mengikuti berbagai pameran tanaman hias khususnya pameran tanaman anggrek yang diadakan di Taman Anggrek Indonesia Permai Jakarta Timur
dan Lapangan Banteng Tangerang. Pameran sangat efektif untuk mempromosikan produk Maya Orchid kepada konsumen baik konsumen
akhir maupun konsumen pengecer. Selain itu, Maya Orchid akan menghubungi langsung konsumen di tingkat pengecer yang berasal dari
Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan, Jakarta, dan Jawa Barat untuk memberikan informasi bahwa Maya Orchid memiliki produk-produk baru.
Cara tersebut cukup efektif untuk meningkatkan penjualan pada Maya Orchid.
4. Tempat Strategi bauran tempat yang diterapkan perusahaan meliputi lokasi dan
saluran distribusi. Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam menarik konsumen, karena keputusan konsumen membeli suatu produk dipengaruhi
juga oleh kemudahan memperolehnya. Hal tersebut yang mendasari Maya orchid untuk memilih TAIP sebagai lokasi usaha, karena TAIP merupakan
salah satu dari dua pusat promosi dan pemasaran tanaman anggrek pot plant di DKI Jakarta. Selain itu, lokasi perusahaan dinilai strategis, karena letaknya
dekat dengan pintu tol TMII yang dapat dicapai dengan mudah dengan keadaan lalu lintas yang relatif lancar.
Strategi distribusi yang diterapkan oleh Maya Orchid terbilang masih sederhana. Hampir seluruh pendistribusian produk dilakukan secara langsung.
Umumnya konsumen yang tertarik dengan produk Maya Orchid dan ingin melakukan pemesanan, langsung menghubungi Bapak Hadi yang
bertanggung jawab pada bagian pemasaran. Hingga saat ini, perusahaan telah menjalankan kegiatan pemasarannya di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang,
Bandung, Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan. Dalam mendistribusikan produknya, Maya Orchid masih mengandalkan jasa penyewaan mobil pick
up. Hal ini dikarenakan, konsumen Maya Orchid lebih dominan langsung
52 mendatangi lokasi Maya Orchid untuk melakukan pembelian dan lebih
memilih menggunakan alat transportasinya masing-masing dibandingkan menggunakan jasa Maya Orchid untuk mengirimkannya. Untuk lebih
jelasnya, saluran distribusi Maya Orchid dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Saluran Pemasaran Maya Orchid
6.1.4 Aspek Permodalan dan Keuangan
Setiap perusahaan membutuhkan sumber keuangan yang memadai untuk menjalankan usahanya, karena sumber keuangan yang tidak memadai akan
menggangu kegiatan operasional bahkan dapat menjadi salah satu faktor sebuah perusahaan mengalami kemunduran dalam menjalankan usahanya. Dilihat dari
cara menjalakan kegiatan operasional, Maya Orchid telah memiliki struktur keuangan yang efektif untuk membiayai operasional perusahaan. Namun, untuk
mengembangkan usaha yang lebih besar, perusahaan masih terkendala keterbatasan modal yang dimiliki. Perusahaan pernah mempergunakan fasilitas
pinjaman modal pada salah satu bank sebagai modal usaha dan telah melunasi pinjaman tersebut pada bulan Mei 2011. Sejak saat itu, perusahaan belum kembali
berminat untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman bank untuk UMKM, perusahaan lebih memilih mengembangkan usaha lewat
peningkatan hasil penjualan. Hal ini menjadi salah satu kelemahan perusahaan karena tingkat penjualan disetiap bulan masih fluktuatif sehingga pemenuhan
fasilitas perusahaan seperti alat penunjang untuk peningkatan kualitas produk, pengadaan promosi produk untuk mengembangkan pasar, penambahan karyawan,
dan lain-lain menjadi terbatas dan belum optimal.
6.1.5 Aspek Penelitian dan Pengembangan
Salah satu bagian yang memiliki fungsi terkait dengan pengembangan produk baru dan riset pasar adalah kegiatan penelitian dan pengembangan. Biasanya
perusahaan memiliki anggaran biaya tersendiri untuk menjalankan kegiatan tersebut. Umumnya perusahaan tanaman hias yang berskala kecil tidak
Maya Orchid Konsumen
Pengecer Konsumen
Akhir
53 melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan karena adanya keterbatasan
modal dan sumber daya manusia yang terampil. Hingga saat ini, Maya Orchid termasuk perusahaan tanaman hias berskala kecil menengah yang belum memiliki
bidang penelitian dan pengembangan. Hal ini karena perusahaan masih berorientasi terbatas pada bagaimana modal yang digunakan dapat kembali dan
memperoleh keuntungan dari hasil penjualan serta dapat memiliki lebih banyak konsumen dengan memperluas wilayah pemasaran. Tidak adanya bidang
penelitian dan pengembangan dalam struktur perusahaan merupakan kelemahan bagi Maya Orchid.
6.1.6 Aspek Sistem Informasi Manajemen
Dalam menyampaikan informasi antar penanggung jawab, Maya Orchid masih mengandalakan perbincangan yang dilakukan secara informal dan
pencatatan yang masih sederhana. Informasi yang dicatat berupa informasi mengenai data stok tanaman hias per bulan, pengeluaran dan pendapatan per
bulan, serta data jumlah tanaman hias yang terjual dalam satu bulan. Data-data tersebut tidak memiliki tempat penyimpanan khusus. Selain itu, data dibuat dalam
bentuk hardcopy dengan tulisan tangan sehingga besar kemungkinan Maya Orchid tidak memiliki backup-an jika terjadi kehilangan atau kerusakan pada
data-data tersebut.
6.2. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan situasi dan kondisi yang berada diluar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
kinerja perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh dan lingkungan industri. Tujuan dari menganalisis lingkungan eksternal perusahaan
adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi usaha Maya Orchid.
6.2.1. Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasaranya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah
54 PEST yaitu faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, dan lingkungan,
dan faktor teknologi. Berikut adalah penjelasan mengenai lingkungan jauh, yaitu:
6.2.1.1 Faktor Politik
Salah satu aspek penting yang mempengaruhi iklim usaha suatu negara adalah keamanan dan stabilitas politik. Kemanan dan keadaan politik yang tidak
stabil berdampak negatif terhadap keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan merasa tidak nyaman menjalankan usahanya. Oleh karena itu,
pemerintah sebagai
pengambil kebijakan
harus dengan
hati-hati mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil. Berikut merupakan
penjabaran dari
beberapa kebijakan
pemerintah yang
mempengaruhi perkembangan usaha tanaman hias:
a. Ditetapkannya peraturan pemerintah bahwa barang hasil pertanian yang didalamnya termasuk tanaman hias, dibebaskan dari pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai PPN yang tertuang pada PP No. 7 Tahun 2007. Tujuan dari penetapan peraturan ini adalah untuk mendorong perkembangan dunia
usaha dan meningkatkan daya saing khususnya di bidang pertanian, serta dapat dimanfaatkan oleh pengusaha untuk meningkatkan pemasaran baik di
dalam maupun di luar negeri. b. Legalitas berdirinya suatu usaha sering kali di nomor duakan khususnya oleh
usaha dengan skala ekonomis kecil menengah. Hal ini disebabkan para pengusaha merasa kesulitan pada saat mengurus Surat Izin Usaha
Perdagangan SIUP baik dari segi birokrasi yang berbeli-belit sampai biaya yang tidak murah karena banyaknya pungutan liar. Oleh karena itu,
pemerintah menetapkan kebijakan PTSP Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk mengurus SIUP yang ditetapkan pemerintah pada PP No.36 Tahun
2007 pasal 8 ayat 3. Hal tersebut merupakan peluang bagi para pengusaha untuk melegalitaskan usaha mereka, karena adanya PTSP akan memotong
jalur birokrasi yang tidak perlu sehingga mencegah pungutan-pungutan liar tidak resmi.
c. Isu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN yang berkembang di Indonesia secara tidak langsung juga berdampak terhadap industri tanaman hias.
Adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
55 mengenai tidak diperbolehkannya pejabat pemerintah menerima hadiah
berupa parcel, karangan bunga, dan sejenisnya cukup memukul industri tanaman hias khususnya industri tanaman hias di Jakarta. Hal tersebut
dikarenakan kalangan pejabat pemerintah merupakan salah satu segmen konsumen yang potensial dengan permintaan terhadap produk tanaman hias.
6.2.1.2 Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara merupakan faktor eksternal yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perkembangan bisnis tanaman hias baik secara
langsung maupun tidak langsung. Perubahan kondisi perekonomian berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan dan
dapat menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi tersebut. Berikut adalah beberapa faktor ekonomi yang berkaitan dengan pertumbuhan industri
tanaman hias: a. Pada tahun 2005-2009, pertumbuhan sektor ekonomi di DKI Jakarta
cenderung meningkat, hal ini dapat dilihat dari data pendapatan agreat dan per kapita atas dasar harga konstan pada Tabel 8. Data tersebut dapat menjadi
indikator yang digunakan untuk menunjukkan bahwa kondisi perekonomian kota DKI Jakarta semakin tahun semakin naik. Membaiknya kondisi ekonomi
dapat menjadi salah satu faktor yang memacu meningkatnya konsumsi akan tanaman hias yang merupakan produk tersier yang biasa dikonsumsi setelah
kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder terpenuhi.
Tabel 8. Pendapatan Agregat dan per Kapita Atas Dasar Harga Konstan,
Tahun 2005-2009
Tahun Uraian
2005 2006
2007 2008
2009
1. PDRB
Juta Rp.
295 270 544 312 826 713
332 971 255 353 539 057
371 399 302
2. PDRB
tanpa migas Juta Rp.
294 354 567 311 893 651
332 033 912 352 598 690
370 499 741
3. PDRB per
Kapita Rp
33 324 813 34 901 161
36 733 180 38 743 062
40 268 817
56
4. PDRB per
Kapita tanpa migas
Rp.
33 221 434 34 797 062
36 629 773 38 640 055
40 171 283
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2010
b. Pengeluaran rumah tangga adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumah tangga untuk konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga dibagi
menjadi dua kategori yaitu konsumsi makanan dan konsumsi bukan makanan. Presentasi pengeluaran rumah tangga dapat digunakan sebagai salah satu
indikator tingkat kesejahteraan penduduk.
Tabel 9. Pengeluaran Rata-Rata Rumah Tangga Kota DKI Jakarta per Kapita
per Bulan Menurut Kelompok Barang, Tahun 2007-2009
Kelompok Barang
2007 2008
2009
Rupiah Rupiah
Rupiah
1. Makanan 266 289 39,75
380 349 35,72
366 174 39,28
2. Bukan
Makanan
403 454 60,25
684 461 64,28
565 987 60,72
Jumlah 669 643
100,00 1 064 810
100,00 932 161
100,00
Sumber: Diolah dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, Tahun 2010
Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa pengeluaran rumah tangga kota DKI Jakarta untuk kelompok barang bukan makanan relatif lebih tinggi dibandingkan
pengeluaran untuk kelompok barang makanan. Besarnya pengeluaran kebutuhan bukan makanan menunjukkan bahwa masyarakat kota DKI Jakarta
yang telah dapat memenuhi kebutuhan makanannya menghabiskan sebagian pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan bukan makanan. Hal tersebut
dapat menjadi peluang bagi Maya Orchid untuk mengembangkan usahanya, karena produk-produk yang dihasilkan Maya Orchid adalah salah satu dari
berbagai macam produk bukan makanan. c. Ketersediaan kredit secara umum. Menyebabkan para pelaku usaha yang
modal sendirinya tidak mencukupi, dapat ikut berperan dalam industri
57 tanaman hias, karena banyak pihak khususnya bank yang menyediakan kredit
untuk modal usaha. Hal tersebut juga mendukung program pemerintah dalam mencetak enterpreneur. Maya Orchid merupakan salah satu perusahaan
tanaman hias yang memanfaatkan fasilitas kredit dari bank sebagai modal usaha yaitu skim kredit yang ditawarkan oleh salah satu bank pemerintah
melalui progran Kredit usaha rakyat KUR. Kerjasama tersebut dapat menjadi peluang bagi para pengusaha baru yang ingin memulai usaha
maupun dalam hal pembiayaan untuk pengembangan usahanya.
6.2.1.3 Faktor Sosial, Budaya, dan Lingkungan
Kondisi sosial, budaya, dan lingkungan membentuk sebuah cara hidup, bekerja, berproduksi, dan cara konsumsi yang berbeda dari setiap masyarakat.
Berikut adalah beberapa faktor sosial, budaya, dan lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan industri tanaman hias:
a. Adanya peningkatan rata-rata pendidikan dan perubahan gaya hidup adalah salah satu faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan industri tanaman
hias di Indonesia. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat maka semakin tinggi pula tingkat kepeduliannya terhadap kesehatan, keindahan,
dan kelestarian lingkungan. Gaya hidup yang berkembang di masyarakat saat ini menjadi hal yang positif bagi perkembangan industri tanaman hias karena
semakin banyak kalangan masyarakat yang menginginkan suasana alam yang menyegarkan berada di sekitar mereka. Menurut mereka, kondisi asri mampu
menenangkan pikiran yang terbebani tuntutan hidup dan rutinitas yang padat. b. Tanaman hias telah menjadi ciri dari gaya hidup masyarakat yang tinggal di
kota-kota besar khususnya masyarakat kalangan menengah ke atas. Hal ini terlihat dari kebiasaan masyarakat kota yang tinggal di perumahan maupun
apartemen dan bekerja di gedung perkantoran memiliki pemadangan hijau di sekitarnya yang salah satunya dipancarkan dari tanaman hias tropis. Tanaman
hias tersebut dapat berfungsi sebagai peneduh temperatur alam maupun jiwa, peredam kebisingan, penghalang angin, pelengkap arsitektur, kreasi seni,
bahkan sebagai hantaran. Persepsi masyarakat terhadap tanaman hias pun semakin positif tidak hanya pada masyarakat kalangan mengah ke atas, tetapi
sudah meluas ke hampir semua kalangan yang telah menyadari akan
58 keberadaan dan manfaat tanaman hias. Pemanfaatan tanaman hias saat ini
tidak terbatas untuk sekedar hiasan, namun juga dimanfaatkan dalam kegiatan keagamaan, upacara, perkawinan, dekorasi, dan sebagai bentuk ucapan
selamat. Perubahan persepsi tersebut merupakan peluang bagi industri tanaman hias.
c. Selain faktor sosial budaya, faktor lingkungan juga sangat berkaitan erat dengan industri tanaman hias. Perubahan cuaca yang tidak menentu seperti
pergantian antara musim hujan dan musim panas yang berlangsung cepat menyebabkan perubahan suhu, kelembaban dan intensitas cahaya yang
mempengaruhi kualitas tanaman. Hal tersebut merupakan ancaman bagi perusahaan karena cuaca yang cepat berubah mengakibatkan tanaman
mengalami pertumbuhan yang kurang bagus dan pada akhirnya akan mempengaruhi standar kualitas tanaman yang dihasilkan perusahaan.
6.1.2.4 Faktor Teknologi
Perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu perusahaan, karena dengan teknologi perusahaan akan
mendapatkan kemudahan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pada industri tanaman hias, kemudahan-
kemudahan tersebut dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran.
a. Kemajuan teknologi dalam bidang produksi merupakan peluang bagi perusahaan dalam meningkatkan kelancaran usahanya. Salah satu kemajuan
teknologi dalam industri tanaman hias di bidang produksi adalah memperbanyak tanaman hias dengan teknik kultur jaringan. Teknik ini dapat
menghasilkan tanaman hias dengan kualitas unggul dan terjaga nilai estetikanya, seperti pada tanaman hias jenis anggrek yang diproduksi dengan
teknik kultur jaringan akan menghasilkan warna bunga yang sama dengan warna bunga indukannya. Namun teknik tersebut tidak akan menghasilkan
output yang optimal jika dilakukan oleh ahli yang tidak berpengalaman dibidang kultur jaringan dan tanaman hias. Oleh karena itu, hingga kini Maya
Orchid belum memanfaatkan perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan, karena selain tenaga kerja produksi belum terlalu menguasai teknik
59 tersebut, dana, alat-alat, dan prasarana perusahaan pun belum cukup
memadai. Perusahaan masih menggunakan teknik sederhana untuk perbanyakan tanaman, yaitu dengan memanfaatkan bagian tanaman anggrek
berupa akar, batang maupun biji. b. Berbeda dengan teknologi dalam bidang produksi, teknologi dalam bidang
pemasaran telah dimanfaatkan oleh Maya Orchid, yaitu adanya teknologi dibidang
telekomunikasi. Perkembangan
teknologi dalam
bidang telekomunikasi seperti telepon atau handphone mempermudah aktivitas
komunikasi antara Maya Orchid dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk, dan juga komunikasi Maya Orchid dengan distributor
ketika melakukan pembelian input. Teknologi telekomunikasi lain yaitu internet pun telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan tanaman hias untuk
memperluas jangkauan pemasaran dengan memanfaatkannya sebagai media promosi melaui website. Namun hal ini belum dilakukan oleh Maya Orchid
dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh tenaga kerja pemasaran.
6.2.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri merupakan kondisi yang perlu dicermati oleh perusahaan karena langsung terkait dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk melayani pasarnya, yaitu pemasok, perantara pasar, pelanggan dan pesaing. Kekuatan persaingan dalam lingkungan industri dapat dianalisis
dengan menggunakan model lima kekuatan Porter. Lima kekuatan tersebut terdiri dari ancaman pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar
anmenawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, dan persaingan antar
perusahaan industri. 6.2.2.1
Ancaman Pendatang Baru
Intensitas persaingan dapat terus meningkat dan menjadi ancaman jika pendatang baru dapat dengan mudah masuk ke dalam indutri. Adanya ancaman
pendatang baru tergantung dari hambatan masuk dan kemampuan para pendatang baru tersebut merespon hambatan masuk yang ada. Perusahaan perlu melakukan
antisipasi dengan mengenal perusahaan baru yang potensial memasuki pasar dan memonitor strategi perusahaan baru yang menjadi pesaing, sehingga dapat
60 menentukan langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi pesaing. Menurut
Porter 1997, terdapat enam faktor hambatan masuk bagi pendatang baru ke dalam suatu industri, yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan
modal, biaya peralihan pemasok, akses ke saluran distribusi dan biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala.
a Skala Ekonomis Pendatang baru dalam industri tanaman hias masuk dengan skala ekonomis
yang beragam. Pendatang baru yang memasuki usaha dengan skala ekonomis yang lebih kecil, kemungkinan akan mengalami beban biaya yang tidak
efisien. Sedangkan pendatang baru yang masuk dengan skala ekonomi yang lebih besar akan memiliki target konsumen yang lebih banyak dengan resiko
yang dihadapi akan lebih tinggi. Ancaman yang lebih terasa dampaknya bagi Maya Orchid adalah kehadiran pendatang baru dengan skala ekonomis yang
sama. Saat ini Maya Orchid cukup memiliki banyak pesaing di daerah Jakarta dan sekitarnya. Perusahaan-perusahan tersebut masuk dengan skala ekonomis
yang kebanyakan sama dengan skala ekonomis Maya Orchid namun menghasilkan produk tanaman hias yang lebih beragam.
b Diferensiasi Produk Secara fisik, produk tanaman hias yang dihasilkan oleh perusahaan tanaman
hias hampir sama, harga yang ditawarkan oleh setiap perusahaan pun tidak berbeda jauh. Perbedaannya terdapat pada kualitas produk, variasi jenis,
bentuk, warna, ukuran, serta pelayanan yang diberikan perusahaan untuk pembeli. Selama perkembangan usahanya, pelayanan yang memuaskan untuk
konsumen merupakan keunggulan dalam kegiatan Maya Orchid, karena perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan namun juga
berorientasi kepada kepuasan konsumen setelah membeli produk Maya Orchid.
c Kebutuhan Modal Modal yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam indutri tanaman hias tidak
terlalu besar. Pendatang baru dapat masuk ke dalam industri ini dengan modal kecil terlebih dahulu. Kebutuhan modal yang dapat disesuaikan dengan
kemampuan pengusaha menjadi pendorong bagi pendatang baru untuk
61 memasuki usaha tersebut dengan menggunakan modal yang sepenuhnya
milik sendiri. Hal tersebut mencerminkan bahwa modal yang terbatas bukan penghalang untuk masuk ke industri tanaman hias, bahkan banyak perusahaan
tanaman hias yang berdiri di latar belakangi oleh kesukaan pemiliknya mengkoleksi tanaman hias.
d Biaya Peralihan Pemasok Maya Orchid tidak memiliki hambatan besar untuk berpindah dari pemasok
satu ke pemasok lainnya. Hal tersebut terjadi karena tidak terdapat biaya pengalihan yang besar bagi Maya Orchid untuk berpindah kepada pemasok
lain. e Akses ke Saluran Distribusi
Pada industri tanaman hias tidak terdapat saluran distribusi khusus yang membuat pendatang baru sulit memasuki saluran tersebut ataupun harus
mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri. Pada umumnya, distribusi tanaman hias dilakukan secara langsung, yaitu
konsumen langsung mendatangi perusahaan untuk mendapatkan produk yang diinginkan ataupun perusahaan datang menawarkan produk kepada
konsumen. f Biaya Tidak Menguntungkan Terlepas dari Skala
Keunggulan dari perusahaan tanaman hias yang telah mapan adalah memiliki keunggulan biaya yang mungkin belum dapat ditiru oleh perusahaan
pendatang baru, seperti pengalaman dan penguasaan teknologi dalam bidang produksi. Namun, para pendatang baru masih memiliki potensi untuk masuk
ke dalam industri tanaman hias karena ketersediaan bahan baku dan peralatan yang cukup.
Secara umum, kondisi persaingan di TAIP cukup tinggi. Ada dua puluh perusahaan yang menyewa kavling di TAIP termasuk Maya Orchid dan banyak
perusahaan baru yang siap menggantikan para pengusaha yang sudah tidak sanggup mengelola usahanya di TAIP. Meningkatnya persaingan dalam indutri
tanaman hias dikarenakan tren bisnis tanaman hias yang terus meningkat. Hal tersebut menyebabkan banyak pihak berusaha masuk ke dalam bisnis tanaman
hias. Selain itu, di berbagai daerah di Indonesia juga bermunculan para pengusaha
62 baru dalam bidang tanaman hias. Hal ini disertai dengan meningkatnya produksi
total tanaman hias dari berbagai daerah di Indonesia. Berbagai kondisi yang telah dijelaskan diatas menggambarkan bahwa persaingan dalam industri tanaman hias
sangat tinggi.
6.2.2.2 Ancaman Produk Pengganti
Sampai saat, berbagai jenis tanaman hias telah dapat dinikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Hal ini dibuktikan dari meningkatnya
permintaan tanaman hias yang disebabkan oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk, berkembangnya industri pariwisata
dan pembangunan perkotaan yang memerlukan tanaman hias menjadikan tanaman hias. Fungsi tanaman hias kini telah berkembang, bukan hanya sebagai
hiasan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai penghargaan, penghormatan, dan sebagai penyaring polusi yang alami. Fungsi tanaman hias yang terus
berkembang menyebabkan produk tanaman hias tidak memiliki produk subsitusi yang serupa. Produk yang memiliki potensi menjadi subsitusi dari produk Maya
Orchid adalah beberapa jenis produk tanaman hias yang tidak tersedia di perusahaan yaitu jenis selain anggrek, aglaonema, mandevilla, dan bromelia.
Selain itu, tanaman hias buatan juga berpotensi sebagai subsitusi tanaman hias Maya Orchid, namun terdapat fungsi yang tidak dimiliki oleh tanaman hias
buatan sebagai subsitusi, yaitu tidak memiliki nilai kesegaran, keharuman, dan penyerap polusi alami.
6.2.2.3 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli Maya Orchid dapat dikatakan cukup kuat karena beberapa faktor seperti, konsumen yang besar jumlahnya, konsumen
membeli dalam jumlah banyak, serta produk yang dibeli tidak terdiferensiasi, dihadapkan dengan biaya peralihan yang kecil. Hal tersebut dapat menjadi
ancaman bagi perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tanaman hias di Jakarta dan sekitarnya, dimana setiap perusahaan menawarkan variasi tanaman
hias dengan kualitas yang baik dan harga murah menyebabkan konsumen menjadi memiliki alternatif pilihan yang beragam dan dapat memillih produk
dengan kualitas yang baik serta dengan harga yang relatif murah. Selain itu, kemudahan pembeli untuk berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain
63 disebabkan oleh biaya pengalihan yang kecil, dan kemampuan pembeli untuk
mengkases informasi lengkap mengenai pasar seperti lokasi produksi, produk yang dihasilkan dan harga jual dari setiap perusahaan tanaman hias.
Hingga saat ini Maya Orchid memiliki beberapa pelanggan tetap, akan tetapi Maya Orchid harus tetap waspada menghadapi kondisi tersebut, dimana pembeli
memiliki kekuatan tawar menawar yang cukup kuat terhadap produk-produk tanaman hias. Alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan
diferensiasi produk sehingga kebutuhan konsumen dapat selalu terpenuhi. Hal tersebut akan berdampak pada terciptanya loyalitas konsumen terhadap produk-
produk yang ditawarkan oleh Maya Orchid.
6.2.2.4 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Bagi Maya Orchid, keberadaan pemasok memiliki arti yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses produksi karena bahan baku seperti bibit,
pupuk, media tanam, dan pestisida di dapat dari pemasok. Oleh karena itu, untuk menjaga kontinyuitas persediaan bahan baku, Maya Orchid tidak hanya
bergantung atau terikat dengan satu pemasok saja. Perusahaan memiliki beberapa pemasok untuk masing-masing bahan baku. Untuk bahan baku seperti media
tanam dan pestisida perusahaan mendapatkannya dari pemasok di sekitar Jakarta dan Depok, sedangkan untuk bibit didapatkan dari pemasok yang berasal dari
Jakarta yaitu PT Ekakarya dan juga dari kota Malang. Perusahaan tidak akan mengalami biaya peralihan yang tinggi jika berganti pemasok, karena perusahaan
memiliki pilihan yang beragam untuk mendapatkan bahan baku yang memenuhi standar baik dari segi harga, kualitas, maupun kuantitas. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar pemasok terhadap Maya Orchid tidak terlalu kuat, karena Maya Orchid tidak terlalu sulit untuk
berganti dari satu pemasok ke pemasok lain.
6.2.2.5 Persaingan Antar Perusahaan Industri
Harga, mutu, kemudahan akses terhadap sumber daya yang ada, serta keunggulan komparatif yang dimiliki adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
daya saing suatu produk yang dihasilkan perusahaan. Mengetahui pesaing dalam memasarkan produk sangatlah dianjurkan, karena dengan mengetahui pesaing
dapat menilai posisi bersaing dan meningkatkan kesempatan Maya Orchid untuk
64 menyusun strategi dan mengoptimalkan peluang yang ada. Dalam hal ini, pesaing
Maya Orchid adalah perusahaan tanaman hias yang menawarkan variasi dan jenis tanaman hias yang sama bahkan lebih beragam dari Maya Orchid. Perkembangan
bisnis tanaman hias di daerah Jakarta dan sekitarnya beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan dalam
lingkungan industri tanaman hias yang semakin kompetitif, maka Maya Orchid harus dapat memperlihatkan keunggulan produk dan kualitas pelayanan
dibandingkan dengan pesaing.
65
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal berupa kekuatan dan kelemahan dari usaha Maya
Orchid di DKI Jakarta. Faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Maya Orchid adalah sebagai berikut:
7.1.1. Kekuatan Maya Orchid
a. Pembagian Jobdesk yang Jelas Telah diterapkannya pembagian jobdesk yang jelas pada setiap pemegang
tanggung jawab membuat kinerja Maya Orchid menjadi lebih efektif. Selain itu, para pemegang tanggung jawab tersebut juga terpacu untuk meng-explore
kemampuannya sesuai dengan kompetensi yang mereka milki sehingga dapat menghasilkan output yang optimal pada setiap jobdesk yang telah menjadi
tanggung jawab mereka. b. Tenaga Kerja yang Berpengalaman
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu kunci sukses suatu usaha. Hal tersebut terbukti dari kemapuan Bapak Rendy sebagai salah
satu pemegang tanggung jawab di Maya Orchid pada bidang Operasi dan Produksi yang mampu memberikan inovasi terhadap produk-produk tanaman
hias khususnya tanaman anggrek sehingga memberikan nilai tambah dan meningkat harga jual produk, hal tersebut dapat beliau lakuakan karena telah
berpengalaman selama empat belas tahun dalam dunia tanaman hias. Selain itu, Bapak Hadi sebagai penggung jawab pada bidang pemasaran
memanfaatkan pengalamannya selama empat tahun berkecimpung dalam dunia marketing untuk menangkap peluang pasar dan terus melakukan
promosi low budget guna meningkatkan penjualan. Pengalaman yang dimiliki oleh setiap penanggung jawab akan memberikan dampak positif terhadap
kinerja dan proses pengembangan usaha Maya Orchid, karena perusahaan
66 akan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan usaha serta sanggup
menghadapi ketatnya persaingan dalam industri tanaman hias.
c. Pelayanan Terbaik untuk Konsumen Istilah “Pembeli adalah Raja” telah diterapkan oleh Maya Orchid sejak usaha
ini berdiri. Perusahaan sangat mengutamakan kepuasan dan kenyamanan konsumen. Oleh karena itu, Maya Orchid sangat mengusahkan agar segala
kebutuhan konsumen dapat terpenuhi seperti tersedianya produk-produk yang memiliki standar kualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan harga
yang bersaing. Selain itu, Maya Orchid juga mengedepankan kesabaran dan keramahan dalam melayani konsumen serta mendesain green house dengan
sedemikian rupa agar setiap konsumen yang datang berkunjung merasa nyaman dan berkenan untuk kembali lagi berbelanja tanaman hias di Maya
Orchid.
7.1.2. Kelemahan Maya Orchid
a. Perusahaan belum Memiliki Visi Misi dan Tujuan yang Spesifik Maya Orchid hingga saat ini belum memiliki pernyataan secara tertulis, jelas,
dan spesifik mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Kondisi tesebut tidak terlalu mempengaruhi pemilik dan pengelola Maya Orchid untuk tetap
menjalankan dan mengembangkan usahanya. Namun, visi dan misi merupakan nyawa dari hidupnya suatu perusahaan. Oleh karena itu, sangat
penting bagi perusahaan untuk memiliki visi dan misi yang jelas dan tertulis agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan dan seluruh
SDM perusahaan dapat mengerti dengan jelas seluruh bagian perusahaan. Adanya pernyataan visi, misi, dan tujuan yang jelas, spesifik, dan tertulis juga
akan memudahkan perusahaan dalam menyusun strategi usaha jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sehingga perusahaan dapat
bertahan dalam ketatnya persaingan di industri tanaman hias. b. Modal yang Terbatas
Maya Orchid merupakan salah satu perusahaan skala kecil menengah yang memanfaatkan fasilitas KUR sebagai modal awal usaha. Pinjaman modal
67 usaha tersebut telah dilunasi oleh pihak perusahaan pada bulan Mei 2011.
Saat ini, Maya Orchid mengandalakan hasil penjualan yang masih fluktuatif dan berusaha membuat struktur keuangan yang efektif agar bisa membiayai
seluruh kegiatan operasional perusahaan. Keterbatasan dana berdampak pada terhabatnya proses pengembangan usaha, seperti sulitnya memanfaatkan
teknologi dalam bidang produksi yaitu perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan karena tidak adanya dana untuk pengadaan laboratorium,
promosi yang hanya mengandalkan pameran tanaman hias, beberapa rencana kerja yang belum dapat direalisasikan karena kekurangan sumber daya
manusia. Hal-hal tersebut menyebabkan Maya Orchid masih kalah bersaing dengan perusahaan tanaman hias yang lebih dulu berdiri dan lebih besar skala
usahanya. c. Belum Menerapkan Litbang dengan Baik
Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan bagian perusahaan yang memiliki fungsi terkait dengan pengembangan produk baru. Namun, hingga
saat ini perusahaan belum menerapkan bagian penelitian dan pengembangan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan, keterbatasan modal yang dimiliki
perusahaan sehingga perusahaan masih berorientasi terbatas pada bagaimana modal yang digunakan dapat kembali dan memperoleh keuntungan dari hasil
penjualan serta dapat memiliki lebih banyak kosumen dengan memperluas wilayah pemasaran.
d. Sistem Informasi Manajemen yang Masih Sederhana Penyampaian informasi yang dilakukan antara penanggung jawab perusahaan
masih sangat sederhana, yaitu mengandalakan perbincangan yang dilakukan secara informal dan pencatatan sederhana berupa informasi mengenai data
stock tanaman hias per bulan serta pengeluaran dan pendapatan per bulan yang hingga saat ini masih dibuat dalam bentuk hardcopy dengan tulisan
tangan sehingga sangat besar kemungkinan perusahaan tidak memiliki backup-an jika terjadi kehilangan atau kerusakan pada data-data tersebut.
7.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman Perusahaan
68 Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka diperoleh
beberapa faktor strategi eksternal berupa peluang dan ancaman dari usaha Maya Orchid di DKI Jakarta. Faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang dan
ancaman bagi Maya Orchid adalah sebagai berikut:
7.2.1. Peluang Maya Orchid
a. PP No. 7 Tahun 2007 Pemerintah menetapkan bahwa barang hasil pertanian dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai PPN, peraturan tersebut tertuang pada PP No. 7 Tahun 2007. Dengan adanya pembebasan PPN pada barang hasil
pertanian yang didalamnya termasuk tanaman hias akan mendorong perkembangan dunia usaha dan meningkatkan daya saing di bidang pertanian
khususnya pada industri tanaman hias. b. PP No.36 Tahun 2007 Pasal 8 Ayat 3
Peraturan Menteri Perdagangan RI No 36 Tahun 2007 pasal 8 ayat 3 menyatakan bahwa penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP
dilakukan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP. Peraturan tersebut ditetapkan dengan tujuan untuk memotong jalur birokrasi yang tidak efektif
sehingga terhindar dari pungutan-pungutan liar tidak resmi. Hal tersebut akan memudahkan para pengusaha dalam melegalitaskan usaha mereka melalui
SIUP. c. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota DKI Jakarta yang Cenderung Meningkat
Diikuti dengan Pemenuhan Kebutuhan Bukan Makanan yang Tinggi Pertumbuhan sektor ekonomi yang cenderung meningkat secara tidak
langsung mendorong perkembangan industri tanaman hias. Tanaman hias merupakan produk hasil pertanian yang masuk ke dalam kategori kebutuhan
tersier. Kebutuhan tersier baru akan dipenuhi setelah kebutuhan pokok dan kebutuhan sekundernya telah terpenuhi. Oleh karena itu, konsumen akhir
tanaman hias di dominasi oleh kalangan menengah ke atas yaitu para hobies. Adapun faktor lain yang menjadi pendukung berkembangnya industri
tanaman hias, yaitu adanya kecenderungan konsumsi masyarakat untuk kategori bukan makanan yang lebih tinggi dibandingkan konsumsi untuk
69 kategori makanan dan tanaman hias merupakan salah satu dari berbagai
macam produk konsumsi kategori bukan makanan.
d. KUR sebagai Modal Usaha Kredit Usaha Rakyat KUR merupakan produk dari salah satu bank
pemerintah yang menjadi solusi bagi para pengusaha di industri tanaman hias skala UMKM yang membutuhkan dana sebagai modal untuk memulai usaha
ataupun untuk mengembangkan usahanya. e. Kemajuan Teknologi Produksi
Adanya kemajuan teknologi di bidang pertanian berdampak positif pada industri tanaman hias. Salah satunya adalah teknologi pada bidang produksi,
yaitu perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan. Kultur jaringan memudahkan pembudidaya berkreasi untuk menghasilkan tanaman hias,
contohnya adalah tanaman hias anggrek, pembudidaya dapat menghasilkan warna bunga anggrek sesuai dengan keingingan dan permintaan konsumen
bahkan dapat menghasilkan warna bunga baru yang lebih indah.
7.2.2. Ancaman Maya Orchid
a. Perubahan cuaca yang tidak menentu Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kualitas
dan kuantitas dari produk hasil pertanian tidak terkecuali tanaman hias. Perubahan cuaca yang tidak menentu berdampak pada suhu yang menjadi
cepat berubah. Hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman anggrek yang kurang optimal, seperti terlambatnya tanaman anggrek
berbunga atau bahkan anggrek gagal berbunga, dan mudahnya tanaman terkena penyakit atau terserang hama.
b. Kehadiran pendatang baru Industri tanaman hias merupakan salah satu industri dengan intensitas
persaingan yang cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan banyaknya pendatang baru dalam industri tanaman hias masuk dengan skala ekonomis
yang beragam namun secara fisik menghasilkan produk yang hampir serupa dengan harga yang tidak jauh berbeda.
70 c. Kekuatan tawar menawar pembeli yang cukup kuat
Kekuatan tawar menawar pembeli menjadi cukup kuat disebabkan oleh semakin berkembangnya perusahaan tanaman hias di Jakarta dan sekitarnya,
dimana setiap perusahaan menawarkan variasi tanaman hias dengan kualitas yang baik dan harga murah menyebabkan konsumen menjadi memiliki
alternatif pilihan yang beragam dan dapat memillih produk dengan kualitas yang baik serta dengan harga yang relatif murah.
7.3 Matriks SWOT
Penyusunan matriks SWOT dilakukan dengan mengkombinasikan faktor kunci internal kekuatan dan kelemahan dan faktor kunci eksternal peluang dan
ancaman sehingga menghasilkan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Formulasi strategi Maya Orchid dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Formulasi Strategi SWOT
Internal
Ekternal Strengths S
1. Pembagian jobdesk yang
jelas 2.
Tenaga
kerja yang
berpengalaman 3.
Pelayanan terbaik untuk
konsumen kualitas
produk, harga bersaing,
kenyamanan tempat Weakness W
1. Belum memiliki visi,
misi, dan tujuan 2.
Modal yang terbatas 3.
Belum
menerapkan
Litbang dengan baik 4.
Sistem
informasi manajemen yang masih
sederhana Opportunities O
1. PP No 7 Tahun 2007 Barang
pertanian bebas PPN 2.
PP No 36 Tahun 2007, pasal 8
ayat 3 Kemudahan dalam
perizinan usaha 3.
Kemudahan pinjaman modal usaha lewat program KUR
4. Kemajuan teknologi produksi
Strategi S-O
1. Mempertahankan pelayanan
terbaik untuk konsumen. S1,
S2, S3, O1, O2
Strategi W-O
1. Mengembangkan litbang dengan
memanfaatkan teknologi yang sedang
berkembang. W3, O4 2. Mencari alternatif untuk
memperoleh sumber
modal untuk
mengembangkan usaha. W2, O2, O3
Threats T Strategi S-T
Strategi W-T
71
1. Perubahan cuaca yang tidak
menentu 2.
Kehadiran pendatang baru 3.
Kekuatan tawar menawar pembeli yang kuat
1. Meningkatkan kerjasama
dan hubungan baik dengan
pelanggan. S3, T2, T3
2. Melakukan riset pasar untuk
memantau perkembangan produk
dan tingkat persaingan. S2, T2, T3
1. Memperbaiki sistem
manajemen perusahaan
W1, W4, T1
Berdasarkan hasil analisis SWOT pada Maya Orchid, diperoleh tujuh alternatif strategi, yaitu satu strategi SO, dua strategi WO, dua strategi ST, dan
satu strategi WT. Berikut penjabaran dari alternatif strategi tersebut: a. Strategi S-O
1. Mempertahankan pelayanan terbaik untuk konsumen Memberikan pelayanan tebaik kepada pelanggan adalah salah satu cara
perusahaan untuk menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk Maya Orchid. Pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan kepada pelanggan
berupa menawarkan produk-produk tanaman anggrek yang berkualitas baik dengan variasi yang beragam dan harga bersaing. Untuk melakukan hal
tersebut, perusahaan
dapat mengandalkan
para karyawan
yang berpengalaman dengan tetap mempertahankan suasana kekeluargaan antar
karyawan sehingga mampu menciptakan semangat kerjasama dalam menjalankan tugas dan mempertahankan spesifikasi jobdesk yang jelas agar
para karyawan mampu secara optimal menjalankan fungsionalnya masing- masing.
Strategi di atas perlu dilakukan perusahaan karena adanya peraturan pemerintah No. 7 Tahun 2007 yaitu pembebasan PPN bagi seluruh barang
pertanian termasuk tanaman hias yang diikuti dengan kemudahan untuk mengurus perizinan usaha skala kecil menengah. Hal tersebut berdampak
pada semakin terbukanya peluang dan pangsa pasar lokal maupun internasional yang membutuhkan produk tanaman hias yang berkualitas
dengan variasi beragam. Selain itu, meningkatnya pembangunan gedung
72 perkantoran, real estate, dan hotel berdampak pada kebutuhan lingkungan
asri dan segar yang dapat di respon perusahaan dengan menyediakan produk yang berkualitas dan variasi yang beragam.
b. Strategi W-O 1. Mengembangkan litbang dengan memanfaatkan teknologi yang sedang
berkembang Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk harus memiliki
prioritas usaha penelitian dan pengembangan. Selain itu, banyak perusahaan yang berlomba-lomba meningkatkan kinerja produksi melalui usaha
penelitian dan pengembangan agar mampu menghadapi persaingan pada industri tanaman hias. Namun, jika melihat kemampuan perusahaan saat ini,
Maya Orchid belum mampu membangun bidang pengembangan dan penelitian sendiri. Perusahaan menyatakan bahwa salah satu kendala dalam
mengembangkan bidang litbang adalah kendala finacial sehingga tidak mampu membangun laboratorium sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut,
Maya Orchid memanfaatkan dan mengadopsi hasil-hasil penelitian tentang produk tanaman hias khususnya tanaman anggrek dari pihak lain dan
kemudian melakukan perbanyakan sendiri secara manual. 2. Mencari alternatif untuk memperoleh sumber modal usaha
Salah satu kelemahan perusahaan adalah keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha sehingga perusahaan mengalami kendala dalam
bidang penelitian dan pengembangan karena tidak dapat membangun laboratorium. Cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal
tersebut adalah
memperoleh pinjaman modal dari bank pemerintah seperti BRI dan BNI. Saat ini bank-bank pemerintah tersebut mempunyai kebijakan khusus
permodalan untuk mengembangkan usaha, salah satunya adalah usaha agribisnis yaitu dengan mengadakan program KUR yang diperuntukan untuk usaha kecil
menengah.
c. Strategi S-T 1. Meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan pelanggan
Banyaknya jumlah pesaing dan beragamnya karakteristik pesaing membuat perusahaan perlu menerapkan strategi untuk mengantisipasi
73 tingginya persaingan. Untuk itu, perusahaan perlu menjaga loyalitas para
pelanggan dengan mempertahankan hubungan baik dan kerjasama dengan para pelanggan yang merupakan para pedagang pengecer yang membeli
produk Maya Orchid untuk dijual kembali. Hubungan baik tersebut dapat dipertahankan dengan cara memberikan
jaminan kualitas tanaman yang baik, pengiriman produk tepat waktu, pemberian potongan harga untuk pembelian secara grosir. Perusahaan juga
dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan konsumen akhir dengan memberikan konsultasi gratis tentang perawatan tanaman anggrek maupun
tanaman hias lainnya. Strategi di atas diterapkan agar para pelanggan tidak mudah beralih ke pesaing perusahaan, karena kekuatan tawar menawar
pembeli lebih kuat dibandingkan dengan penjual. 2. Melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan produk dan tingkat
persaingan Riset pasar perlu dilakukan perusahaan untuk mengatisipasi tingginya
persaingan akibat banyaknya jumlah pesaing dan beragamnya karakteristik pesaing. Selain itu, riset pasar bermanfaat untuk memantau perkembangan
produk tanaman hias khusunya tanaman anggrek yang memiliki berbagai macam variasi. Dengan pengetahuan riset pasar, perusahaan akan dapat
melakukan analisis bisnis ke depan sehingga perusahaan mampu mengembangkan beberapa produk tanaman hias khususnya tanaman anggrek
yang dimiliki dan diprediksi akan menjadi tren di masa depan. Maya Orchid mampu melakukan riset pasar tersebut karena memiliki tenaga kerja yang
berpengalaman dalam bidangnya. Riset pasar dilakukan ketika mulai terjadi perubahan-perubahan mendasar pada faktor-faktor eksternal khususnya
lingkungan industri
sehingga mempengaruhi penjualan atau laba yang diperoleh perusahaan.
d. Strategi W-T 1. Memperbaiki sistem manajemen perusahaan
Belum adanya penerapan sistem manajemen yang baik merupakan kelemahan lain perusahaan. Hingga saat ini, perusahaan belum memiliki visi, misi, dan
tujuan secara jelas dan tertulis. Oleh karena itu, perusahaan kesulitan untuk
74 merancang rencana usaha baik jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang. Selain itu, industri tanaman hias merupakan industri yang peka tehadap resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan, seperti perubahan cuaca
yang tidak menentu akan berdampak pada pertumbuhan tanaman yang kurang optimal. Hal tersebut akan dapat diminimalisir dengan perencanaan budidaya
yang tepat. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya perbaikan sistem informasi manajemen, sehingga perusahaan dapat menerapkan strategi yang
tepat untuk mengembangkan usaha.
7.4 Industry Foresight Maya Orchid