thorium
232
Th Gambar 3 UNSCEAR 1993 dan Bennet 1995 in Mellawati 2004.
2.2.1 Uranium
Uranium adalah salah satu unsur radioaktif yang terjadi secara alami di lapisan kerak bumi. Uranium merupakan logam dengan densitas yang tinggi 18,9
gcm
3
. Radionuklida uranium termasuk kelompok aktinida yang mempunyai nomor atom 92, bobot massa 238,02891, titik cair 1135
o
C dan titik didih 4131
o
C. Uranium dalam bentuk murninya adalah logam berat berwarna perak dengan
densitas hampir dua kali timbal Pb. Batuan bumi mengandung rata-rata 3 ppm = 3 mgkg uranium, dan di air laut diperkirakan 3 ppb = 3
ยต gkg. Kathren
1998 menyebutkan bahwa hampir semua jenis batuan mengandung uranium rata-rata 33 Bqkg. Uranium yang berasal secara alami terdiri dari tiga isotop
yang semuanya merupakan zat radioaktif yaitu
238
U,
235
U, dan
234
U Tabel 2.
238
U dan
235
U merupakan nuklida induk parent yang memiliki deret luruh sendiri, sedangkan
234
U merupakan produk peluruhan dari deret
238
U Argonne
National Laboratory 2005. Uranium yang terdapat dalam perairan alami adalah
uranium heksavalen, berupa ion uranil UO
2 2-
.
Tabel 2. Isotop-isotop uranium yang berasal secara alami
Isotop Uranium
Isotop Persentase
dalam uranuim alamiah
Nomor proton
Nomor neutron
Waktu paruh tahun
Uranium-238 99.284
92 146 146 milyar
Uranium-235 0.711
92 143 704 juta
Uranium-234 0.0055
92 142
245000 Sumber: IEER 2005
Peluruhan uranium sangat lambat dengan memancarkan partikel alfa. Waktu paruh uranium-238 adalah 4,5 miliar tahun, yang berarti tidak sangat radioaktif
seperti ditunjukkan oleh spesific abundance yang rendah 0,00000034 Cig. Sejumlah kecil uranium alam dapat ditemukan hampir di setiap tempat, di tanah,
batuan bumi, dan air, sementara bijih uranium ditemukan hanya di beberapa
tempat, biasanya dalam batuan keras atau batuan pasir, depositnya biasanya ditutupi oleh tanah dan vegetasi Argonne National Laboratory 2005.
Selama bertahun-tahun, uranium digunakan untuk mewarnai gelas keramik, menghasilkan warna yang berkisar dari merah jingga sampai kuning lemon.
Uranium juga digunakan untuk pewarnaan pada masa awal fotografi. Sifat radioaktif uranium tidak diketahui sampai tahun 1896, dan potensinya untuk
digunakan sebagai sumber energi tidak pahami sampai pertengahan abad ke-20. Dalam reaktor nuklir, uranium berfungsi baik sebagai sumber neutron melalui
proses fisi dan bahan target untuk menghasilkan plutonium. Plutonium-239 dihasilkan ketika uranium-238 menyerap neutron. Saat ini, penggunaan utamanya
adalah sebagai bahan bakar pada reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir. Uranium juga digunakan dalam reaktor nuklir kecil untuk memproduksi isotop
untuk keperluan medis dan industri. Pengayaan uranium yang tinggi merupakan komponen utama senjata nuklir tertentu Argonne National Laboratory 2005.
Dalam kondisi alami, uranium terbentuk sebagai bijih oksida, U
3
O
8
. Senyawa tambahan yang mungkin terdapat juga di dalamnya oksida yang lain UO
2
, UO
3
maupun fluorida, karbida atau karbonat, silikat, vanadates, dan fosfat. USEPA
menetapkan tingkat kontaminan maksimum MCL untuk uranium dalam air minum yaitu 0,030 miligram per liter mgl atau setara dengan sekitar 27
picocuries pCi per liter Argonne National Laboratory 2005.
2.2.2 Thorium