Tabel 8. Komponen lingkungan, parameter, satuan dan metode pengukuran.
Komponen lingkungan
Parameter lingkungan
Satuan Metode
pengukuran Fisika - kimia air
Salinitas ‰
Water checker pH
- Water checker
Suhu
o
C Water checker
DO mgl
Water checker TSS
mgl Gravimetri
Fisik - kimia sedimen Bahan organik
LOI Tekstur sedimen
Pemipetan NORM
238
U dan
232
Th Bql contoh air
Bqkg contoh sedimen, biota, dan
tumbuhan laut Neutron Activation
Analysis NAA
Paparan radiasi interna Proporsi Svtahun
Wawancara Meteorologi
Arah angin derajat
Data sekunder Kecepatan angin ms
Data sekunder Iklim
Curah hujan mm
Data sekunder Oseanografi
Kecepatan arus ms
Data sekunder Pasang surut
m Data sekunder
3.4 Teknik Pengambilan dan Preparasi Contoh
3.4.1 Air laut
Pengambilan contoh air laut menggunakan Van Dorn, dilakukan pencampuran vertikal dekat permukaan dan dekat dasar kemudian ditampung ke dalam
beberapa botol polietilen 5 liter dan diberi label. Tiap stasiun pengamatan dilakukan pengambilan air laut sebanyak 10 liter air laut yaitu 5 liter untuk
analisis total
238
U dan
232
Th dan 5 liter untuk analisis
238
U dan
232
Th terlarut. Analisis total
238
U dan
232
Th dalam air laut langsung ditambahkan beberapa tetes HNO
3
±1 N sampai pH ±2 di lapangan. Sampel air laut kemudian dimasukkan ke dalam cool box. Air laut untuk analisis
238
U dan
232
Th terlarut dipreparasi di laboratorium. Contoh mula-mula disaring menggunakan kertas
saring ukuran pori 0,45 µ
m untuk menyaring padatan tersuspensi dianalisis lebih lanjut untuk mengukur TSS, kemudian air laut yang telah disaring
ditambahkan beberapa tetes HNO
3
±1 N sampai pH ±2.
Air laut yang telah disaring maupun yang tidak disaring diuapkan menggunakan kompor elektrik dari volume 5 L hingga diperoleh residu kering
garam. Residu kering garam dari contoh air diabukan menggunakan tanur pada suhu ±500
o
C selama 4 jam. Abu kemudian dimasukkan ke dalam kantong polietilen, kemudian dibungkus aluminium foil dan dimasukkan ke dalam kapsul
irradiasi serta siap diaktivasi di reaktor menggunakan neutron IAEA 1989; Hutagalung dan Setiapermana 1994.
3.4.2 Sedimen
Sebanyak ±1 kg permukaan sedimen ±2 cm diambil menggunakan Geological Grabs
dari tiap satsiun, selanjutnya contoh dimasukkan ke dalam wadah polyetilen. Di laboratorium, sampel sedimen dibersihkan dari pengotornya,
kemudian sedimen bobot basah dipindahkan ke dalam gelas piala untuk dikeringkan dalam oven pada suhu 100
o
C, hingga kering dan bobot tetap ±24 jam. Setelah kering sampel sedimen digerus halus dan diayak hingga berukuran
2 mm serta ditimbang sebanyak ±0,2 mg dan dimasukkan ke dalam kantong polietilen. Kantong polietilen kemudian dibungkus aluminium foil, lalu
dimasukkan ke dalam kapsul irradiasi dan dipersiapkan untuk aktivasi neutron di reaktor IAEA 1989.
3.4.3 Padatan tersuspensi