4.11. Analisis Dual
Analisis dual dilakukan untuk mengetahui penilaian terhadap sumber daya yang ada dan menilai keputusan sumber daya mana yang masih
memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembelian. Sumber daya yang berlebih dan kurang dapat dilihat berdasarkan nilai slack ataupun surplus.
Apabila nilai slacksurplus lebih besar dari nol maka sumber daya berlebih dan apabila nilai slacksurplus sama dengan nol, maka sumber daya bersifat
langka. Apabila nilai dual lebih besar dari nol, maka sumber daya tersebut bersifat langka atau aktif tetapi apabila nilai dual lebih kecil atau sama
dengan nol maka sumber daya bersifat berlebih atau tidak aktif. Nilai slack atau surplus dan dual price dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Analisis nilai slacksurplus dan dual price Peubah
SlackSurplus Dual Price
Status
Jumlah produksi November -742.000
Langka Tingkat Persediaan November
-22.260 Langka
Tingkat Persediaan Juli 1.314,22
Berlebih Jam Kerja Reguler November
18.750 Langka
Dual price dari suatu sumber daya menunjukkan peningkatan atau penurunan dalam nilai biaya yang diharapkan perusahaan bila ketersediaan
sumber daya tersebut ditingkatkan sebesar satu satuan dalam selang peningkatan tertentu dengan paramater lain dipertahankan tetap. Dual price
positif menunjukkan jika perusahaan meningkatkan satu satuan penggunaan sumber daya, maka akan meningkatkan tambahan biaya sebesar nilai dual
price, Jika dual price bernilai negatif, maka ketika terjadi peningkatan sumber daya sebanyak satu satuan maka akan terjadi penurunan pada biaya
produksi sebesar nilai dual price dan jika nilai dual price adalah nol, mengindikasikan bahwa setiap perubahan pada sumber daya tidak akan
berpengaruh pada nilai fungsi tujuan, akan tetapi perubahannya berpengaruh terhadap fungsi tujuan apabila nilai perubahannya melebihi nilai slack atau
surplus yang dimilikinya.
Berdasarkan Tabel 25, dual price positif terdapat pada kendala jumlah jam kerja reguler November Rp 18.750, menunjukkan bahwa ketika
perusahaan meningkatkan pemakaian jam kerja reguler sebanyak satu satuan, maka akan terjadi peningkatan biaya dual price. Dual Price negatif terdapat
pada kendala jumlah persediaan November dan tingkat produksi November dengan nilai dual price masing-masing – Rp 742.000 dan –
Rp 22.260, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan jumlah persediaan dan tingkat produksi sebanyak satu-satuan, maka akan dapat menurunkan
biaya produksi sebesar nilai dual price. Sedangkan nilai dual price nol pada kendala tingkat persediaan pada bulan Juli menunjukkan bahwa setiap
peningkatan atau penurunan tingkat persediaan sebanyak satu-satuan tidak akan berpengaruh terhadap solusi optimal fungsi tujuan, akan tetapi nilai
perubahannya tidak boleh melebihi 1.314,22.
4.12. Implikasi Manajerial