Berdasarkan Tabel 25, dual price positif terdapat pada kendala jumlah jam kerja reguler November Rp 18.750, menunjukkan bahwa ketika
perusahaan meningkatkan pemakaian jam kerja reguler sebanyak satu satuan, maka akan terjadi peningkatan biaya dual price. Dual Price negatif terdapat
pada kendala jumlah persediaan November dan tingkat produksi November dengan nilai dual price masing-masing – Rp 742.000 dan –
Rp 22.260, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan jumlah persediaan dan tingkat produksi sebanyak satu-satuan, maka akan dapat menurunkan
biaya produksi sebesar nilai dual price. Sedangkan nilai dual price nol pada kendala tingkat persediaan pada bulan Juli menunjukkan bahwa setiap
peningkatan atau penurunan tingkat persediaan sebanyak satu-satuan tidak akan berpengaruh terhadap solusi optimal fungsi tujuan, akan tetapi nilai
perubahannya tidak boleh melebihi 1.314,22.
4.12. Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa proses peramalan permintaan dan perencanaan optimasi produksi efektif akan berpengaruh
positif terhadap penurunan biaya produksi pembuatan semen dan pemakaian jam kerja reguler maupun jam kerja lembur. Dalam hal ini, peramalan dan
perencanaan produksi merupakan bagian yang sangat penting dari manajemen produksi dan operasi, dengan adanya peramalan dan perencanaan
optimasi produksi yang efektif, maka ditingkatkan efisiensi produksi perusahaan dan menurunkan biaya produksi. Untuk mencapai kondisi
optimal, maka manajer produksi dan operasi harus melakukan perencanaan kapasitas produksi dan memaksimalkan pemakaian jam kerja reguler,
sehingga dapat mengurangi penambahan jam kerja lembur, yaitu melakukan peningkatan terhadap kecepatan produksi.
Selain untuk manajemen produksi dan operasi, perencanaan optimasi produksi juga memiliki implikasi terhadap proses manajerial perusahaan baik
manajemen SDM, manajemen keuangan dan akuntansi, serta manajemen pemasaran. Implikasi perencanaan optimasi produksi terhadap manajemen
SDM serta manajemen keuangan dan akuntansi adalah adanya perencanaan optimasi produksi, maka dapat mengurangi biaya tenaga kerja lembur atau
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu, dalam melakukan peningkatan kecepatan, produksi diperlukan keterampilan dan motivasi yang
tinggi dari tenaga kerja pada departemen produksi, sehingga peranan manajemen SDM sangat penting didalam melakukan pelatihan terhadap
karyawan, untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan. Pembagian kerja yang terkoordinasi dan seimbang oleh Departemen SDM
juga dapat mengurangi beban kerja secara merata, sehingga dapat mengurangi tingkat stress dalam bekerja dan dapat meingkatkan rasa
kebersamaan, serta peningkatan tanggungjawab karyawan. Proses peramalan dan perencanaan optimasi produksi sangat
berpengaruh terhadap manajemen pemasaran, dengan adanya perencanaan optimasi produksi, maka manajer pemasaran dapat mengetahui jumlah
produk yang harus dipasarkan selama satu bulan, sehingga dapat mengurangi jumlah persediaan barang jadi didalam gudang dan membuat perencanaan
mengenai perkiraan jumlah permintaan untuk periode berikutnya, serta membuat rencana jumlah produksi berdasarkan permintaan pelanggan,
sehingga dapat mengantisipasi pembelian yang meningkat. Secara keseluruhan proses peramalan dan perencanaan optimasi produksi sangat
berpengaruh terhadap penentuan keunggulan bersaing perusahaan dengan perusahaan lain, baik melalui pengembangan investasi perusahaan,
pengembangan modal maupun peningkatan profitabilitas perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a. Proses produksi semen pada plant 11 PT ITP Tbk terdiri dari proses penambangan bahan baku yang terbagi atas penambangan tanah liat dan batu
kapur, proses pengeringan dan penggilingan, proses pembakaran dan pendinginan, proses penggilingan akhir dan proses pengepakan. Sebelum
melakukan proses produksi, perencanaan produksi merupakan hal sangat penting yang harus ditetapkan oleh perusahaan, sehingga dapat menetapkan
jumlah produk optimal yang harus diproduksi oleh perusahaan. Pada proses perencanaan optimasi produksi pada PT ITP Tbk ada beberapa hal yang
pertimbangan manajemen yang disebut kendala optimasi perencanaan produksi seperti jumlah produksi semen, kapasitas jam tenaga kerja reguler dan lembur,
kapasitas gudang, dan jumlah pemakaian jam kerja reguler, dengan meminimumkan biaya dalam proses produksi pada plant 11 PT ITP Tbk
selama periode November 2009 sampai Oktober 2010 b. Berdasarkan hasil analisis terhadap permintaan semen dengan menggunakan
beberapa metode peramalan deret waktu, maka metode peramalan yang sesuai untuk menentukan jumlah produksi semen selama 1 tahun mendatang adalah
metode peramalan dekomposisi multiplikatif dengan nilai dan MSE 766.566.168. Hasil peramalan menunjukkan bahwa jumlah permintaan semen
untuk periode November 2009 sampai Oktober 2010 adalah 1.901.014 ton semen.
c. Perencanaan optimasi produksi merupakan perencanaan yang meminimumkan penyimpangan dari sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam
melakukan proses produksi, yang dihasilkan jumlah produksi optimal dengan biaya produksi minimum yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Faktor-faktor yang menjadi parameter dalam proses perencanaan optimasi produksi pada plant 11 PT ITP Tbk terdiri dari jumlah permintaan atau jumlah
produksi, kapasitas gudang produk jadi, tingkat persediaan, kapasitas jam kerja reguler dan jam lebur, pemakaian jam kerja reguler dan kecepatan produksi,
faktor yang berpengaruh terhadap minimalisasi biaya produksi. d. Hasil perencanaan optimasi produksi menunjukkan bahwa total produksi
optimal perusahaan selama November 2009 sampai Oktober 2010 adalah 1.923.376 dengan jumlah tenaga kerja reguler 5.749, 44 jam dan tambahan
jam kerja lembur sebanyak 250,23 jam. Jumlah produksi tersebut merupakan jumlah produksi optimal dari hasil perencaan optimasi produksi, dengan hasil
biaya produksi Rp 1.427.144.992.000, biaya jam kerja reguler Rp 215.604.000, biaya jam kerja kerja lembur Rp 14.075.436 dan biaya penyimpanan barang
jadi Rp 6.376.688.640.
2. SARAN
Perencanaan optimasi produksi pada Plant 11 PT ITP Tbk perlu menelaah lebih lanjut faktor-faktor biaya yang lebih mendekati pada kenyataan
dan perlu pengkajian yang lebih baik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi seperti jumlah tenaga kerja, persediaan terhadap bahan
baku, mesin dan peralatan produksi yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan produksi semen setiap harinya.
Agar proses produksi pada Plant 11 PT ITP Tbk berjalan dengan maksimal tanpa harus menggunakan jam kerja lembur, sebaiknya perusahaan
meningkatkan kemampuan atau kecepatan produksi. Dengan adanya kebijakan tersebut, maka perusahaan dapat menaikkan kapasitas produksi, sehingga
mampu memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan efisiensi biaya produksi, serta dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andinova, F. 2009. Kajian Optimasi Untuk Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. Pismatex, Pekalongan. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Asosiasi Semen Indonesia. 2008. Perkembangan Komsumsi Semen di Indonesia.
Buffa, E S. dan R.K. Sarin. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern
Terjemahan, Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta. Handoko, H. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE,
Yogyakarta. Hanke, J.E, A.G. Reitsch and W. Dean. 2001. Business Forecasting. New Jersey,
Prentice Hall. Heizer dan Render. 2006. Manajemen Operasi Terjemahan, Jilid I. Penerbit
Karyasalemba Empat, Jakarta. Kusuma, H. 2004. Manajemen Produksi : Perencanaan dan Pengendalian
Produksi. Andi Offset, Yogyakarta Kriswanto. 2008. Laporan Manajemen Trainee PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Bogor Makridarkis, Wheelwright and McGee. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan
Terjemahan, Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta. Mukti, A. 1997. Strategi Perencanaan Produksi Agregat Industri Kayu Lapis.
Skripsi pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mulyono, S. 1991. Operation Research. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
---------------. 2000. Peramalan Bisnis dan Ekonometrika. BPFE, Yogyakarta.
Nicholson, W . 1995. Teori Mikro Ekonomi Terjemahan. Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian. 2008. Utilitas Produksi.
Departemen Perindustrian, Jakarta.
Prawirosento, S. 2007. Operation Management. Bumi Aksara, Jakarta. PT. Indocement Tunggal Pakarsa, Tbk. 2008. Laporan Penjualan. PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk, Bogor. . 2009
a
. Laporan Permintaan Semen pada Plant 11. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Bogor.
. 2009
b
. Laporan Ketenagakerjaan. Bagian Personalia PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Bogor.
. 2009
c
. Gambaran Umum Perusahaan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Bogor.
Siswanto. 2007. Operations Research Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta Soekartawi. 1992. Linear Programing Teori dan Aplikasinya Khususnya dalam
Bidang Pertanian. Rajawali Pers, Jakarta. Sofian, A, 1984. Teknik dan Metode Peramalan, Serta Penerapannya Dalam
Ekonomi Dan Dunia Usaha Lembaga. Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Taha, H. 1996. Riset Operasi, Suatu Pengantar Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta. Taylor III, B. W. 2001. Sains Manajemen : Pendekatan Matematika Untuk Bisnis
Terjemahan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Zameg, Y. 2006. Peramalan Volume Ekspor Komoditas dan Kakao Indonesia.
Skripsi pada Departemen Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian. Instiut Pertanian Bogor, Bogor.
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan PT ITP Tbk dari awal berdirinya ? 2. Bagaimana susunan kepemilikan saham PT ITP Tbk setelah menjadi perusahaan
terbuka? 3. Berapa banyak Plant yang menjadi tempat proses produksi semen pada PT ITP
Tbk dan wilayah operasional perusahaan ? 4. Apa visi, misi dan tujuan dari PT ITP Tbk ?
5. Berapa luas lahan yang menjadi wilayah operasional perusahaan PT ITP Tbk ? 6. Kriteria apa yang menjadi faktor pemilihan lokasi operasional perusahaan PT ITP
Tbk ? 7. Bagaimana struktur organisasi PT ITP Tbk dan fungsi dari masing-masing divisi
? 8. Berapa jumlah karyawan yang dimiliki PT ITP Tbk untuk seluruh wilayah
opersional ? 9. Fasilitas apa saja yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dalama
rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan PT ITP Tbk ? 10. Bagaimana proses pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja K3 karyawan
pada wilayah pabrik pada PT ITP Tbk ? 11. Bagaimana sistem pembagian jadwal kerja pegawai pada PT ITP Tbk ?
12. Jenis produk yang dihasilkan oleh PT ITP Tbk dan nama merek dagang perusahaan ?
13. Bagaimana gambaran proses produksi semen pada PT ITP Tbk? 14. Apakan PT ITP Tbk memiliki anak perusahaan lain serta kegiatan usaha apa yang
dijalankan oleh anak perusahaan ?
Lanjutan Lampiran 1
15. Bahan baku apa saja yang digunakan oleh PT ITP Tbk dalam melakukan proses produksi semen ?
16. Bagaimana kebijakan perusahaan untuk dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang disebebkan oleh limbah industri ?
17. Apakah perusahaan melakukan kegiatan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat sekitar wilayah operasional dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh
perusahaan ? 18. Bagaimana perkembangan permintaan semen pada Plant 11 PT ITP Tbk selema
periode Januari 2008-Oktober 2009 ? 19. Faktor-faktor apa yang menjadi biaya dalam proses produksi semen pada Plant 11
PT ITP Tbk dan biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing faktor? 20. Berapa jumlah kapasitas jam tenaga kerja reguler yang dimiliki oleh Plant 11 PT
ITP Tbk ? 21. Bagaimana kebijakan jam kerja lembur yang ditetapkan oleh perusahaan, jika jam
kerja reguler tidak memenuhi untuk mencapai target produksi perusahaan?
Lampiran 2. Grafik ACF Permintaan Semen Pada Plant 11
Autocorrelation Function: C2 Lag ACF T LBQ
1 0.314391 1.47 2.49 2 0.224365 0.96 3.81
3 -0.129946 -0.53 4.28 4 -0.333050 -1.35 7.54
5 -0.109996 -0.41 7.91 6 -0.282225 -1.05 10.54
Lag A
u to
c o
rr e
la ti
o n
6 5
4 3
2 1
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
- 0.2 - 0.4
- 0.6 - 0.8
- 1.0
Aut ocor r ela t ion Funct ion f or C2
w ith 5 significance lim its for the aut ocor r ela tions
Lampiran 3 . Proses pengolahan data peramalan permintaan semen dengan metode trend linear Output Minitab 14
Data Permintaan Length 22
NMissing 0 Fitted Trend Equation
Yt = 159711 - 411.985t Accuracy Measures
MAPE 20 MAD 27438
MSD 1124973091 Forecasts
Period Forecast 23 150235
24 149823 25 149411
Lanjutan Lampiran 3
26 148999 27 148587
28 148175 29 147763
30 147351 31 146939
32 146527 33 146115
34 145703
I ndex P
e r
m in
ta a
n
33 30
27 24
21 18
15 12
9 6
3 220000
200000 180000
160000 140000
120000 100000
80000
A c cu r ac y Measu r es M A PE
20 M A D
27438 M SD
1124973091 Var iab le
Fo r ecasts A c tual
Fits
Tr end Ana ly sis Plot for Per mint a a n
Linear T rend Model Yt = 159711 - 4 11.985 t
Lampiran 4. Proses pengolahan data peramalan permintaan semen dengan metode moving average Output Minitab 14
Data Permintaan Length 22
NMissing 0 Moving Average
Length 2 Accuracy Measures
MAPE 21 MAD 29335
MSD 1194858627 Forecasts
Period Forecast Lower Upper 23 119343 51593.0 187092
24 119343 51593.0 187092 25 119343 51593.0 187092
26 119343 51593.0 187092
Lanjutan Lampiran 4
27 119343 51593.0 187092 28 119343 51593.0 187092
29 119343 51593.0 187092 30 119343 51593.0 187092
31 119343 51593.0 187092 32 119343 51593.0 187092
33 119343 51593.0 187092 34 119343 51593.0 187092
I nde x P
e r
m in
ta a
n
3 3 3 0
2 7 2 4
21 1 8
1 5 1 2
9 6
3 22 5 0 0 0
20 0 0 0 0 17 5 0 0 0
15 0 0 0 0 12 5 0 0 0
10 0 0 0 0 7 5 0 0 0
5 0 0 0 0
M o v in g A v er ag e Len g th
2 A cc u r ac y M easu r es
M A PE 21
M A D 29335
M SD 1194858627
Var iab le F o r ec ast s
95.0 PI A c tu al
F its
M ov i ng Av e r a ge Pl ot f or P e r m int a a n
Lampiran 5. Proses pengolahan data peramalan permintaan semen dengan metode single eksponential smoothing Output Minitab 14
Data Permintaan Length 22
Smoothing Constant Alpha 0.1
Accuracy Measures MAPE 20
MAD 28365 MSD 1220019740
Forecasts
Period Forecast Lower Upper 23 150317 80823.9 219810
24 150317 80823.9 219810 25 150317 80823.9 219810
26 150317 80823.9 219810 27 150317 80823.9 219810
28 150317 80823.9 219810 29 150317 80823.9 219810
30 150317 80823.9 219810
Lanjutan Lampiran 5
31 150317 80823.9 219810 32 150317 80823.9 219810
33 150317 80823.9 219810 34 150317 80823.9 219810
I ndex P
e r
m in
ta a
n
33 30
27 24
21 18
15 12
9 6
3 220000
200000 180000
160000 140000
120000 100000
80000
Smo oth in g Co n stan t Alpha
0.1 Accu racy Measures
MA PE 20
MA D 28365
MSD 1220019740
Var iable Fo recasts
95.0 PI Actual
Fits
Single Exponential Smoothing Plot for Permintaan
Lampiran 6. Proses pengolahan data peramalan permintaan semen dengan menggunakan metode dekomposisi multiplilatif dan aditif Output
Minitab 14
A. Model dekomposisi Multiplicative
Multiplicative Model Data Permintaan
Length 22 NMissing 0
Fitted Trend Equation Yt = 154591 + 41.1073t
Seasonal Indices Period Index
1 1.10760 2 1.01183
3 1.12351 4 1.18433
5 0.94080 6 0.95700
7 0.67493
Lanjutan Lampiran 6
Accuracy Measures MAPE 16
MAD 22840 MSD 766566168
Forecasts Period Forecast
23 157377 24 174793
25 184305 26 146445
27 149007 28 105115
29 172545 30 157668
31 175116 32 184645
33 146716 34 149282
I ndex P
e rm
in ta
a n
33 30
27 24
21 18
15 12
9 6
3 220000
200000 180000
160000 140000
120000 100000
80000
Accuracy Measures MAPE
16 MAD
22840 MSD
766566168 Variable
Trend Forecasts
Actual Fits
Time Series Decomposition Plot for Permintaan
Multiplicative Model
Lanjutan Lampiran 6
I n d e x D