Tahapan Peramalan TINJAUAN PUSTAKA

merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi. 3. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang mencakup perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan ni digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan. Menurut Assauri 1999, peramalan berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun peramalan dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran bersifat intuitif, judgement, atau pendapat dan pengetahuan, serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif didasarkan atas hasil penyelidikan. 2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan dihasilkan data hasil peramalan berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan dalam peramalan ditentukan oleh penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut : a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasi dalam bentuk data c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa mendatang.

2.4. Tahapan Peramalan

Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu mendatang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu. Peramalan memerlukan kebijakan, sedangkan proyeksi-proyeksi adalah fungsi mekanikal. Menurut Handoko 1994, proses peramalan terdiri dari beberapa langkah, yaitu : 1. Penentuan Tujuan. Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya, tujuan tergantung pada kebutuhan informasi para manajer. Analis membicarakannya dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan-kebutuhan dan menentukan : a. Peubah-peubah apa yang akan diestimasi. b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan. c. Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan. d. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan. e. Derajat kepentingan estimasi yang diinginkan. f. Kapan estimasi dibutuhkan. g. Bagian-bagian peramalan yang diinginkan, seperti peramalan untuk kelompok pembeli, kelompok produk atau daerah geografis. 2. Pengembangan Model. Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan suatu model, yang merupakan penyajian secara lebih sederhana dari sistem yang dipelajari. Model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukkan data masukan menghasilkan estimasi penjualan di masa mendatang. Pemilihan suatu model yang tepat adalah krusial, karena setiap model mempunyai asumsi-asumsi yang harus dipenuhi sebagai persyaratan penggunaannya. Validitas dan realiabilitas estimasi sangat tergantung pada model yang dipakai. 3. Pengujian Model. Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan reliabilitas yang diharapkan. Hal ini sering mencakup penerapannya pada data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketetapan hasil peramalan dengan kenyataan. Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediksi secara logik suatu model. 4. Penerapan Model. Setelah pengujian, analis menerapkan model dan dalam tahap ini data historik dimasukkan ke dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan. 5. Revisi dan evaluasi. Ramalan–ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan, karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau lingkungannya seperti tingkat harga produk perusahaan, karakteristik- karakteristik produk, pengeluaran-pengeluaran periklanan, kebijaksanaan moneter dan kemajuan teknologi. Evaluasi merupakan perbandingan hasil ramalan dengan hasil nyata untuk menilai ketetapan penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga mutu estimasi-estimasi di waktu mendatang.

2.5. Metode Peramalan