2. Minimisasi, yaitu untuk menghasilkan tingkat output tertentu dengan
menggunakan input atau biaya paling minimal. Minimalisasi dapat berupa minimalisasi penggunaan sumber daya, biaya distribusi, biaya persediaan,
biaya pengendalian mutu, jumlah tenaga kerja, waktu proses pelayanan dan fasilitas perusahaan.
2.10.1. Konsep Dasar Linear Programing
Mulyono 1991, mendefenisikan program linear sebagai suatu metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya langka untuk mencapai
suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Persoalan dalam program linear berusaha untuk mencari pemecahan
optimal di dalam batasan sumber daya perusahaan. Agar program linear dapat diterapkan, maka asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan adalah :
a. Linearity. Kata linear secara tidak langsung dapat diartikan sebagai
hubungan proporsional yang berarti bahwa tingkat perubahan atau kemiringan hubungan fungsional itu adalah konstan dan karena itu
perubahan nilai peubah mengakibatkan perubahan relatif nilai fungsi dalam jumlah yang sama.
b. Additivity. Hal ini dapat diartikan sebagai tak ada penyesuaian pada
perhitungan peubah kriteria karena terjadinya interaksi. Additivitas mengharuskan bahwa fungsi tujuan adalah jumlah langsung dari
kontribusi individual dari peubah-peubah yang berbeda. Dengan cara yang sama, dari sisi kiri dari setiap batasan hanya merupakan jumlah
penggunaan individual dari setiap peubah dari sumber daya yang bersesuaian.
c. Divisibility. Suatu asumsi yang menyatakan bahwa nilai solusi yang
diperoleh tidak harus merupakan bilangan bulat. Solusi dari hasil perhitungan dapat terjadi pada nilai pecahan manapun. Dalam hal ini
peubah keputusan merupakan peubah kontinu, sebagai lawan dari peubah diskrit atau bilangan bulat.
d. Deterministic. Dalam LP semua parameter model diketahui konstan,
maka secara tak langsung mengasumsikan bahwa suatu masalah
keputusan dalam suatu kerangka statis, dimana semua parameter diketahui dengan kepastian.
Program linear memiliki beberapa keuntungan dan kelebihan, yaitu sebagai alat kuantitatif untuk melakukan pemrograman kelebihan
program linear antara lain mudah dilaksanakan, terutama jika menggunakan alat bantu komputer dan dapat menggunakan banyak
peubah, sehingga
berbagai kemungkinan
untuk memperoleh
pemanfaatan sumber daya optimum yang dapat dicapai, fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan penelitian atau berdasarkan
data yang tersedia. Kekurangan dari pemrograman linear adalah jika komputer tidak tersedia, maka pemrograman linear dengan
menggunakan banyak peubah akan menyulitkan dalam analisanya bahkan tidak dapat dikerjakan secara manual.
2.10.2. Model Linear Programing