3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT ITP Tbk yang beralamat di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, Citeureup, Bogor, Jawa Barat dengan lokasi di wilayah
plant 11. Penelitian dilakukan pada Desember-Januari 2010.
3.3. Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
a. Data mengenai gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah dan
perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, struktur organisasi ketenagakerjaan, pengadaan sarana
produksi, fasilitas karyawan, pengelolaan limbah produksi dan program coorporate social responsibility CSR perusahaan.
b. Data mengenai gambaran umum proses produksi pembuatan semen .
c. Data mengenai biaya produksi, biaya tenaga kerja reguler dan kerja
lembur, serta biaya produksi lainnya untuk memproduksi per ton semen d.
Kapasitas produksi aktual perusahaan setiap bulannya dan perkembangan volume produksi setiap bulannya dan data mengenai
permintaan produk semen pada Plant 11 PT ITP Tbk e.
Produktivitas mesin dan peralatan produksi yang menjadi kendala didalam proses produksi setiap jenis semen dan kecepatan produksi.
f. Data mengenai kapasitas jam kerja karyawan tenaga kerja langsung
yang terkait dengan jumlah jam tenaga kerja reguler dan lembur. g.
Data mengenai kapasitas gudang penyimpanan barang jadi dan biaya penyimpanan barang jadi.
3.3.2. Sumber Data
Data yang diperlukan diperoleh dari dari dua sumber berikut : a.
Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
perusahaan yang diperoleh dengan cara : 1
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek.
2 Wawancara Lampiran 1, yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara mengadakan tanya jawab langsung secara lisan terhadap pegawai perusahaan yang terkait.
b.
Data Sekunder, yaitu data yang didapatkan dari sumber-sumber lain
yang berfungsi sebagai data pendukung, yaitu : 1
Buku-buku ataupun laporan-laporan hasil penelitian relevan yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini
2 Data dari Departemen Perindustrian maupun instansi-instansi
terkait yang berkaitan dalam menunjang dan pencapaian tujuan. 3
Data dari perusahaan yang berkaitan dengan data penjualan, data produksi dan lain-lain.
3.4. Pengolahan Data
Kegiatan penelitian dimulai dengan meninjau gambaran proses produksi perusahaan, dengan mengidentifikasi dan mendefenisikan
permasalahan yang terdapat dalam proses perencanaan produksi perusahaan. Kemudian dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melakukan
peramalan permintaan dan penyusunan rencana optimasi produksi perusahaan. Studi pustaka digunakan sebagai dasar pemodelan dan bahan
pembanding dalam menganalisa data yang diperoleh. Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data.
Data dan informasi yang diperoleh diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kualitatif adalah suatu pendekatan yang
menggunakan data yang ada, kemudian menyajikannya secara deskriptif dengan menggunakan tabel, grafik dan uraian. Sedangkan analisis data
kuantitatif adalah analisis menggunakan data hasil produksi dan menggunakan perhitungan dalam bentuk angka-angka analisis data
kuantitatif yang diolah dengan menggunakan program komputer LINDO, Microsoft Excell dan Minitab 14. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik
dan uraian secara. Peramalan permintaan dilakukan dengan metode deret waktu dengan
menggunakan metode trend, metode rataan bergerak moving avarage
metode pemulusan smoothing eksponensial, metode dekomposisi dan metode winter multiplikatif, sedangkan metode peramalan kausal dengan
menggunakan metode regresi linear dan kuadratik. Metode peramalan terpilih akan digunakan dalam proses peramalan permintaan tiap bulannya
selama dalam setahun. Hasil dari peramalan permintaan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan jumlah produk dan kombinasi produk optimal
yang akan diproduksi setiap bulannya. Tahapan kegiatan peramalan adalah 1. Pengumpulan data produksi perusahaan yang terkait dengan data
produksi relevan dan menguji kebenaran data. 2. Melakukan identifikasi data terhadap pola data deret waktu, dengan cara
memplotkan data secara visual plot data penjualan dan autokorelasinya, serta menyimpulkan apakah pola data bersifat tend, musiman, siklikal
atau acak random. 3. Mencoba beberapa metode time series yang sesuai dengan pola data
permintaan tersebut untuk melakukan peramalan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam menentukan model peramalan kuantitatif
terbaik atau memiliki akurasi tertinggi. Salah satunya dengan menggunakan ukuran kesalahan, dimana semakin kecil ukuran kesalahan
suatu model peramalan, maka semakin tinggi akurasi yang dimilikinya. 4. Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode yang telah
dicoba. Tingkat kesalahan dalam peramalan dapat dihitung dengan kriteria MAE, MSE dan MAPE
5. Memilih metode peramalan terbaik diantara beberapa metode deret waktu yang sudah dicoba. Metode peramalan terbaik adalah metode
yang memberikan tingkat kesalahan terkecil dibandingkan dengan metode lainnya. Pada penelitian kali ini indikator pengukuran kesalahan
yang adalah MSE. Metode peramalan terbaik digunakan untuk meramalkan beberapa data
historis yang telah diketahui nilainya, yaitu metode peramalan dengan
tingkat kesalahan terkecil digunakan untuk meramalkan periode mendatang dan menghasilkan acuan dalam menentukan kapasitas produksi perusahaan.
Pengolahan data peramalan permintaan ini menggunakan bantuan perangkat lunak Minitab 14. Setelah proses peramalan permintaan telah diketahui,
maka disusun rencana optimasi produksi perusahaan dengan menggunakan model program linear untuk menganalisa dan menentukan faktor-faktor
kendala yang akan digunakan untuk merencanakan produksi optimal. Kelebihan dalam menggunakan model ini adalah sangat mudah digunakan
dan dapat menggunakan banyak faktor peubah, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya optimum dapat dicapai.
Pembentukan model dalam proses optimasi produksi semen diawali dengan langkah menentukan peubah keputusan, dilanjutkan dengan
perumusan fungsi tujuan, kemudian penentuan kendala-kendala produksi yang dihadapi. Agar model yang dibuat dan hasil yang didapatkan dapat
tanggap terhadap pengaruh perubahan parameter terhadap solusi optimum maka dilakukan analisis pada hasil pemrograman linear. Analisis yang
dilakukan adalah analisis sensitivitas dan analisis dual.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan
Pabrik semen pertama di Indonesia didirikan di Indarung Padang Sumatera Barat pada tahun 1910 dengan nama Sumatera Portland work
yang kemudian berganti nama menjadi PT Semen Padang. Pada tahun 1957 didirikan Pabrik Semen Gresik di daerah Gresik, Jawa Timur. Dengan
meningkatnya pembangunan di Indonesia, maka meningkat pula kebutuhan semen. Hal ini mendorong berdirinya pabrik semen baru untuk memenuhi
kebutuhan semen dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada semen impor.
Tabel 4. Perkembangan pabrik Semen di Indonesia Pabrik
Kapasitas Juta ton
Tahun mulai produksi
PT. Semen Padang 1,60
1910 PT. Semen Gresik
4,10 1957
PT. Semen Tonasa 1,21
1968 PT. Semen Cibinong
3,00 1975
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 10,20 1975
PT. Semen Nusantara 4,10
1977 PT. Semen Baturaja
0,50 1980
PT. Semen Andalas 1,00
1983 PT. Semen kupang
0,12 1984
Sumber : Kriswanto, 2008
PT ITP Tbk memulai produksi komersial utama pada tanggal 4 Agustus 1975 dengan kapasitas terpasang 500.000 tontahun dengan merk
dagang “ Cap Tiga Roda” yang kemudian pabrik ini disebut Plant 1 yang merupakan awal berdirinya PT ITP Tbk. Perkembangan perusahaan
selanjutnya dapat dilihat dari berdirinya perusahaan-perusahaan lain yang dikemudian hari menjadi Indocement, yaitu :
1. PT Distinct Indonesia Cement Enterprise Pabrik meliputi Plant 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang masing-masing
500.000 ton clinker per tahun. Plant 1 mulai beroperasi pada tanggal 18