4. Pengambilan keputusan yang semakin sistematis.
5. Metode peramalan dan pengetahuan semakin berkembang.
Beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam peramalan mencakup :
1. Jarak ke masa depan yang harus diramal.
2. Tenggang waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan.
3. Tingkat akurasi yang diperlukan.
4. Mutu data yang tersedia untuk analisis.
5. Sifat hubungan yang tercakup dalam masalah peramalan.
6. Biaya dan keuntungan yang berkaitan dengan masalah peramalan
2.3. Jenis–Jenis Peramalan
Menurut Assauri 1999, pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat
penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau judgement dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik,
tidaknya hasil ramalan tersebut. 2. Peramalan obyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik–teknik dan metode- metode dalam penganalisaan data tersebut.
Menurut Heizer dan Render 2005, peramalan berdasarkan horizon waktu dibedakan atas beberapa kategori, yaitu :
1. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang mencakup jangka waktu hingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari 3 tiga bulan. Peramalan
ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang mencakup hitungan bulanan hingga 3 tiga tahun. Peramalan ini berguna untuk
merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang mencakup perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan ni digunakan untuk merencanakan
produk baru, pembelanjaan modal, atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.
Menurut Assauri 1999, peramalan berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun peramalan dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran bersifat intuitif, judgement,
atau pendapat dan pengetahuan, serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif didasarkan atas hasil penyelidikan.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan dihasilkan data hasil peramalan berbeda. Baik
tidaknya metode yang digunakan dalam peramalan ditentukan oleh penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya
digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut : a.
Adanya informasi tentang keadaan yang lain b.
Informasi tersebut dapat dikuantifikasi dalam bentuk data c.
Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa mendatang.
2.4. Tahapan Peramalan