Anak Perusahaan dan Investasi Lainnya Bahan Baku Pengelolaan di Bidang Lingkungan

4.2.2. Anak Perusahaan dan Investasi Lainnya

Selain memproduksi semen, PT ITP Tbk juga memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang lainnya yang dapat menunjang bahan baku dan disrtibusi produksi Indocement itu sendiri. Anak perusahaan tersebut adalah : Tabel 10. Anak Perusahaan PT ITP Tbk Nama Anak Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan PT. Indomix Perkasa Produksi beton siap pakai 99,99 PT. Pionir Beton Industri Produksi beton siap pakai 99,99 PT. Dian Abadi Perkasa Distibusi semen domestik 99,99 PT. Multi Bangunan Mengelola terminal semen 99,99 PT. Cibinong Center Industrial Estate Mengelola kawasan industri yang terletak disekitar kompleks pabrik Citeureup 50,00 PT. Gunung Tua Mandiri Penambangan agregat 51,00 PT. Pama Indo Mining Menyediakan jasa tambang tanah liat dan batu kapur 40,00 Stillwater Shipping Corporation Angkutan laut dan jasa lain yang terkait dengan pengapalan 50,00 PT. Bahana Indonor Memiliki dan mengoperasikan kapal “MV Tiga Roda “ 50,00 Indocement Cayman Island Limited Investasi 100 Sumber : PT ITP Tbk, 2009

4.2.3. Bahan Baku

Gambaran pengunaan dan proporsi bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan semen, yaitu batu kapur 80, tanah liat 10, pasar silika 9 dan pasir besi 1. Bahan-bahan tersebut mempunyai area penambangan tersendiri. Penambangan bahan baku dilaksanakan pada suatu lokasi yang sudah memenuhi syarat, di mana batu kapur tersebut mengandang batu kapur, tanah liat dan pasir silika. Lokasi penambangan bahan baku terdapat 7 km dari lokasi pabrik, sedangkan pasir besi dibeli dari PT. Aneka Tambang Cilacap. Bahan tambahan untuk pembuatan semen putih berupa gypsum dan kaolin didatangkan dari Gresik, Australia, Jepang dan Taiwan.

4.2.4. Pengelolaan di Bidang Lingkungan

Saat awal pendiriannya, PT ITP Tbk telah menyadari sepenuhnya bahwa aktivitas perusahaan akan memberikan dampak bagi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek lingkungan, seperti limbah debu, cair, padat, dan gas, kebisingan, getaran, pemakaian energi, air bersih, sumber daya alam dan lain-lain. Oleh karena itu, PT ITP Tbk berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisasi dampak negatif yang timbul dari setiap kegiatan perusahaan, terutama dalam mencegah terjadinya peningkatan kuantitas debu yang keluar dari hasil produksi. Untuk saat ini, sekitar 99 limbah debu sudah dapat dikendalikan dengan alat Electrostatic Precipitator. Proses penanganan limbah di PT ITP Tbk terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 1. Penangan limbah organik. Limbah yang ada berupa dedaunan dan batang kayu, limbah tersebut ditangani untuk dibuat pengomposan dan bekerjasama dengam masyarakat sekitar pabrik. 2. Penanganan Limbah . Limbah padat yang ada dikumpulkan dan akan diolah secara kompresor dengan dimasukkan ke dalam rotary klin untuk dibakar. 3. Penanganan limbah gas dan padat. Salah satu karakteristik produksi semen adalah menyebabkan pencemaran udara melalui debu, SO 2 , CO 2 dan NO 2 yang dihasilkan selama proses produksi. Untuk mengatasi limbah tersebut, peralatan beroperasi dengan tekanan negatif, sehingga debu tidak keluar dari peralatan. Upaya lain yang juga dilakukan adalah CEM Control Emission Monitoring dan CPM Control Particulate Monitoring pada cerebong. Limbah debu yang dihasilkan dapat dikurangi oleh perusahaan dengan memasang alat penangkapan debu seperti Electristatic Precipitator, Cyclone atau Bag House pada setiap cerobongnya. 4. Penanganan limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan pada umumnya berasal dari pencucian bengkel mesin atau kendaraan berat, limbah domestik dan limbah yang berasal dari laboratorium. Penanganan limbah cair tidak dilakukan lebih lanjut karena masih di bawah ambang batas yang diijinkan pemerintah. Untuk limbah cair yang dihasilkan, perusahaan melakukan pengolahan dengan menggunakan alat coal seperator dan oil seperator.

4.2.5. Tanggungjawab Sosial Perusahaan