80
ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis dan Pembahasan
a. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil
hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.34 Hasil Uji t hitung
Model T
Sig. 1
Constant 6,415
,000 Harapan
Pelanggan ,888
,377 Nilai Pelanggan
3,328 ,001
Kualitas Pelayanan 6,720
,000 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber: Hasil output SPSS 22 yang diolah, 2016
Hasil uji t hitung pada tabel 4.34 diatas, dapat diketahui apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat secara parsial. 5 Pengaruh harapan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan
Ho: β
1
= 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harapan pelanggan X
1
terhadap kepuasan pelanggan Y. Ha: β
1
≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara harapan pelanggan X
1
terhadap kepuasan pelanggan Y
81
Melihat hasil output SPSS pada tabel 4.35 diperoleh nilai t hitung sebesar 0,888 dan nilai t tabel pada penelitian ini sebesar
1,984 dengan memebandingkan antara t hitung dan t tabel maka t hitung t tabel = 0,888 1,984, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho diterima dan Ha ditolak, demikian juga dari hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi: sig.
α = 0,377 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Ini menunjukkan bahwa koefisien regresi pada variabel
harapan pelanggan tidak signifikan, artinya harapan pelanggan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Hasil analisis menunjukan bahwa variabel harapan pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Iqbal 2008 dengan judul penelitiannya
“Pengaruh Persepsi Nilai, Harapan, dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Konsumen pada Penyedia
Jasa Internet di Jabodetabek” . Dalam penelitiannya ditemukan bahwa harapan pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan. Harapan pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan, hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan untuk mendapatkan kepuasannya tidak serta merta diperlukannnya
harapan, karena semaikin tinggi apa yang diharapkan maka semakin tinggi pula tingkat kekecewaan disaat apa yang
82
diharapkan tidak terpenuhi dan pada akhirnya menimbulkan ketidakpuasan.
6 Pengaruh nilai pelangan terhadap kepuasan pelanggan Ho: β
2
= 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai pelanggan X
2
terhadap kepuasan pelanggan Y. Ha: β
2
≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai pelanggan X
2
terhadap kepuasan pelanggan Y Dari hasil output SPSS pada tabel 4.35 diperoleh nilai t hitung
sebesar 3,328 dan nilai t tabel pada penelitian ini sebesar 1,984 dengan memebandingkan antara t hitung dan t tabel maka t hitung
t tabel = 3,328 1,984, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, demikian juga dari hasil yang diperoleh
dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi: sig. α = 0,001 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Ini menunjukkan bahwa koefisien regresi pada variabel nilai pelanggan signifikan, artinya nilai pelanggan secara parsial
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel nilai pelanggan
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Woro Mardikawati dan Naili Farida
2013 dengan judul penelitiannya “Pengaruh Nilai Pleanggan dan Kulaitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan, melalui
83
Kepuasan Pelanggan pada Pelanggan Bus Efisiensi”. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa nilai pelanggan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Nilai Pelanggan berpengaruh signifikan pada kepuasan
pelanggan, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pelanggan terhadap jasa kereta commuterline tinggi. Jika dilihat dari hasil
penelitian 64 responden menyatakan setuju bahwa mereka mendapatkan manfaat dari jasa kereta commuterline sesuai dengan
biaya yang mereka keluarkan. Dengan demikian, semakin tinggi baik nilai pelanggan terhadap jasa kereta commuterline, maka
akan memperkuat kepuasan pelanggan terhadap jasa kereta commuterline.
7 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Ho: β
3
= 0; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan X
3
terhadap kepuasan pelanggan Y. Ha: β
3
≠ 0; Ada pengaruh antara variabel kualitas pelayanan X
3
terhadap variabel kepuasan pelanggan Y Dari hasil output SPSS pada tabel 4.35 diperoleh nilai t hitung
sebesar 6,720 dan nilai t tabel pada penelitian ini sebesar 1,984 dengan memebandingkan antara t hitung dan t tabel maka t hitung
t tabel = 6,720 1,984, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, demikian juga dari hasil yang diperoleh
dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi: sig. α =
84
0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa koefisien regresi pada variabel
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan, artinya kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel kulaitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari
Prasetio 2012 dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Kualitas dan Harga terhadap Kepuasan Pelanggan”. Berdasarkan hasil
penelitiannya ditemukan
bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan tehadapa kepuasan pelanggan, hal tersebut menunujukkan bahwa kualitas pelayanan
yang semakin membaik pada jasa kereta commuterline seperti ketersediaan sarana informasi sebagai alat komunikasi peneydia
jasa pada pelanggannya dan juga kebersihan lingkungan stasiun, kereta dapat menciptakan kenyamanan bagi para pengguna jasa
kereta commuterline.
b. Uji Statistik Simultan Uji F