Kerangka Berpikir KAJIAN TEORITIS

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini berhubungan erat dengan pendekatan yang bersifat interpretatif dari sudut informan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 5 Dalam pengertian lain, populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. 6 Jadi populasi adalah wilayah yang terdiri dari subjek dan objek yang mempunyai karakteristik tertentu sehingga menjadi perhatian peneliti. Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh master yang diambil dengan cara-cara tertentu. Nurul Zuriah dalam bukunya Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan 2006 menyebutkan bahwa sampel diartikan sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan cara-cara tertentu. Sampel yang telah ditentukan merupakan perwakilan dari populasi yang ada. 7 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa reguler kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang Selatan tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 325 yang terbagi dalam 8 kelas. Jumlah penelitian ini menetapkan besar sampel dengan menggunakan populasi terbatas yaitu: � = � 1+� �� � = 325 1 + 325 0,10,1 � = 325 4,25 � = 76,47 Peneliti menambah jumlah sampel sebanyak 10 dari jumlah sampel sebenarnya yaitu 76 menjadi 84 responden. Penambahan sampel ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengisian 5 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009, h. 88. 6 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, h. 116. 7 Ibid., h. 119. Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = derajat ketepatan 10 instrumen seperti cacat, robek, rusak, tidak diisi atau adanya responden yang mengundurkan diri. Adapun siswa yang dijadikan sampel penelitian dipilih secara acak dari masing-masing kelas dengan batas jumlah sampel ditentukan banyaknya sesuai dengan ketentuan di atas. Dengan demikian siswa memiliki kesempatan peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Hal ini penulis menggunakan teknik penarikan sampel dengan menggunakan random sampling.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah angka dan dalam angket ini penulis memberikan pernyataan-pernyataan terkait dengan persepsi siswa terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kisi-kisi instrumen penelitian di bawah ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Profesionalisme Guru Agama Islam No Dimensi Indikator Butir Soal 1. Kompetensi Pedagogik 1.1.Memahami peserta didik secara mendalam. − Mengidentifikasi bekal ajar siswa − Memahami karakteristik belajar siswa 2 4 1.2.Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. − Menentukan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan kompetensi materi. 13 1.3.Melaksanakan pembelajaran. 1.4.Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. − Menata latar pembelajaran dan penilaian − Menganalisis hasil penilaian untuk perbaikan kualitas program 1 26, 27 1.5.Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya. − Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi akademik dan non akademik 24, 15

2. Kompetensi Sosial

2.1. Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik. − Berinteraksi dengan siswa secara komunikatif − Berinteraksi dengan siswa secara efektif 16 3 2.2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. − Berinteraksi secara komunikatif dan efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. 25 2.3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar. − Berkomunikasi secara efektif dengan orang tuawali siswa dan masyarakat sekitar 17

3. Kompetensi Kepribadian

3.1. Kepribadian yang mantap dan stabil. − Bersikap secara konsisten sesuai dengan norma hokum 18 3.2. Kepribadian yang arif. − Terbuka dalam berpikir dan bertindak − Berpenampilan yang baik dalam menjalankan tugas 20 6 3.3. Kepribadian yang berwibawa. − Bersikap positif dan disegani − Bertanggung jawab atas peran dan tugasnya 7, 23 22, 5 3.4. Berakhlak mulia dan dapat menjadi tauladan. − Bertindak sesuai norma religious dan memiliki perilaku yang diteladani siswa 21

4. Kompetensi Profesional

4.1. Menguasai struktur − Mengembangkan materi pelajaran 9, 8

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menangkal Bahaya Terorisme (Studi Di Sma Negeri 9 Tangerang Selatan)

0 5 109

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Sikap Keberagamaan Siswa Di Smp Negeri 6 Tangerang Selatan

3 26 108

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Persepsi siswa terhadap profesionalisme guru agama hubunganya dengan minat belajar pendidikan agama islam : studi kasus di sma 28 oktober 1928 jakarta selatan

0 13 0

Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

1 5 18

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul.

0 2 13

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul.

0 3 15

PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SE-SALATIGA - Test Repository

0 1 124