Prinsip Profesionalisme Guru Profesionalisme Guru

b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. d. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi. e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan. h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan keprofesionalan. i. Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan keprofesian. 36

2. Syarat Guru PAI

Guru bukanlah pekerjaan yang mudah sebagaimana dibayangkan oleh sebagian orang. Profesi sebagai seorang guru bukanlah sebatas menyampaikan materi kepada siswa. Guru dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan sebagainya. Seorang guru dituntut dengan sejumlah persyaratan, antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar, dan semacamnya. Hasil studi beberapa ahli mengenai sifat atau karakteristik profesi guru menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: a. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan, yaitu jenjang pendidikan tinggi yang di dalamnya termasuk pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan dengan keilmuan profesinya kelak. 36 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2016, h. 5, sumberdaya.ristekdikti.go.idwp-contentuploads201602uu-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru- dan-dosen.pdf. b. Memiliki pengetahuan spesialisasi, penguasaan bidang keilmuan tertentu yang lebih khususspesialisasi seperti guru yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu. c. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau klien. d. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan, seorang guru harus mampu berkomunikasi supaya apa yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. e. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self- organization, pekerjaan yang dia lakukan dapat dikelola sendiri tanpa bantuan orang lain. f. Mementingkan kepentingan orang lain altruism. Seorang guru harus siap memberikan layanan kepada anak didiknya pada saar dibutuhkan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. g. Memiliki kode etik. h. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas. i. Mempunyai system upah. j. Budaya profesional. 37 Dalam perspektif agama, syarat menjadi guru yang ideal ada dua puluh macam seperti halnya yang disampaikan KH. Hasyim Asy’ari, yaitu: 38 a. Selalu istiqamah dalam muraqabah kepada Allah Ta’ala. Muraqabah yaitu melihat Allah Ta’ala dengan mata hati dan menghubungkan dengan perbuatan yang telah dilakukan selama ini; b. Senantiasa berlaku khauf takut kepada Allah dalam segala ucapan dan tindakan; c. Bersikap tenang; d. Bersikap wara’ yaitu keluar dari setiap perkara syubhat dan intropeksi diri dalam setiap keadaan; e. Selalu bersikap tawadhu, yaitu merendahkan diri dan melembutkan diri terhadap makhluk, atau patuh kepada kebenaran dan tidak berpaling dari hikmah, hukum dan kebijaksanaan; 37 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1997, cet. I, h. 71. 38 Aris Shoimin, Excellent Teacher, Semarang: Dahara Prize, 2013, h. 19-21. f. Selalu bersikap khusyu’ kepada Allah Ta’ala; g. Menjadikan Allah sebagai tempat meminta pertolongan dalam setiap keadaan; h. Tidak menjadikan ilmu sebagai tangga mencapai keuntungan duniawi, baik jabatan, harta, popularitas, atau agar lebih maju dibanding dengan orang lain; i. Tidak diskriminatif terhadap murid; j. Bersikap zuhud dalam urusan dunia sebatas apa yang ia butuhkan, yang tidak membahayakan diri sendiri, keluarga, sederhana dan qana’ah; k. Menjauhkan diri dari tempat-tempat rendah dan hina menurut manusia, juga hal-hal yang dibenci adat setempat; l. Menjauhkan diri dari tempat kotor dan maksiat walaupun jauh dari keramaian; m. Selalu menjaga syiar Islam dan zhahir hukum, seperti salat berjama’ah di masjid, menyebarkan salam, amar ma’ruf nahi munkar dan senantiasa berlaku sabar terhadap musibah yang dihadapi; n. Menegakkan sunnah dan menghapus segala hal yang mengandung unsur bid’ah, menegakkan segala hal yang mengandung kemaslahatan dengan jalan yang dibenarkan; o. Membiasakan diri untuk melakukan sunnah yang bersifat syariat baik qauliyah atau fi’liyah; p. Bergaul dengan akhlak yang baik; q. Membersihkan hati dan tindakan dari akhlak jelek dan dilanjutkan dengan perbuatan baik; r. Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan bersungguh- sungguh dalam setiap aktivitas; s. Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab, dan usia dalam mengambil hikmah dari semua orang; t. Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum pengetahuan. Dari poin yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa syarat menjadi guru harus memiliki landasan keagamaan yang kokoh dan disiplin, memahami visi misi pendidikan secara holistik dan integral, mempunyai kemampuan intelektual yang memadai, menguasai teknik pembelajaran yang kreatif.

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menangkal Bahaya Terorisme (Studi Di Sma Negeri 9 Tangerang Selatan)

0 5 109

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Sikap Keberagamaan Siswa Di Smp Negeri 6 Tangerang Selatan

3 26 108

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Persepsi siswa terhadap profesionalisme guru agama hubunganya dengan minat belajar pendidikan agama islam : studi kasus di sma 28 oktober 1928 jakarta selatan

0 13 0

Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

1 5 18

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul.

0 2 13

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul.

0 3 15

PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SE-SALATIGA - Test Repository

0 1 124