Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
f. Selalu bersikap khusyu’ kepada Allah Ta’ala;
g. Menjadikan Allah sebagai tempat meminta pertolongan dalam setiap
keadaan; h.
Tidak menjadikan ilmu sebagai tangga mencapai keuntungan duniawi, baik jabatan, harta, popularitas, atau agar lebih maju dibanding dengan
orang lain; i.
Tidak diskriminatif terhadap murid; j.
Bersikap zuhud dalam urusan dunia sebatas apa yang ia butuhkan, yang tidak membahayakan diri sendiri, keluarga, sederhana dan qana’ah;
k. Menjauhkan diri dari tempat-tempat rendah dan hina menurut manusia,
juga hal-hal yang dibenci adat setempat; l.
Menjauhkan diri dari tempat kotor dan maksiat walaupun jauh dari keramaian;
m. Selalu menjaga syiar Islam dan zhahir hukum, seperti salat berjama’ah di
masjid, menyebarkan salam, amar ma’ruf nahi munkar dan senantiasa berlaku sabar terhadap musibah yang dihadapi;
n. Menegakkan sunnah dan menghapus segala hal yang mengandung unsur
bid’ah, menegakkan segala hal yang mengandung kemaslahatan dengan jalan yang dibenarkan;
o. Membiasakan diri untuk melakukan sunnah yang bersifat syariat baik
qauliyah atau fi’liyah; p.
Bergaul dengan akhlak yang baik; q.
Membersihkan hati dan tindakan dari akhlak jelek dan dilanjutkan dengan perbuatan baik;
r. Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan bersungguh-
sungguh dalam setiap aktivitas; s.
Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab, dan usia dalam mengambil hikmah dari semua orang;
t. Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum pengetahuan.
Dari poin yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa syarat menjadi guru harus memiliki landasan keagamaan yang kokoh dan disiplin, memahami
visi misi pendidikan secara holistik dan integral, mempunyai kemampuan intelektual yang memadai, menguasai teknik pembelajaran yang kreatif.
Dari penjelasan tersebut pun, pada intinya guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas
pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu membedah aspek profesioanlisme guru berarti mengkaji kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.
Kompetensi yang dimaksud telah penulis sebutkan sebelumnya pada poin kompetensi guru.