3. Ulul Albab, mengemban misi sebagai pembangun masa depan peradaban
bangsa serta menjadi bagian dari masyarakat, yang terdapat pada QS Ali Imran[3]:190-191.
4. Ulama, senantiasa mempelajari ilmu dengan kegiatan penelitian, sehingga
mengantarkan dirinya memiliki rasa takut menggunakan berbagai teori itu tujuan yang bertentangan dengan kehendak Allah Ta’ala, yang terdapat
pada QS Faathir[35]:27-28.
43
E. Kerangka Berpikir
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mencetak generasi yang berkembang dan madani di masa yang akan datang. Salah satu
faktor keberhasilan suatu sekolah ialah guru yang berkualitas. Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting, khususnya dalam pendidikan
formal untuk mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum. Selain itu pula guru merupakan kurikulum hidup yang
memfungsikan program pembelajaran serta sebagai ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
Tujuan sekolah akan dapat tercapai jika guru yang mengajar di sekolah bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya dan menunjung kode etik
dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Maka ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat dikatakan sebagai tenaga
pendidik profesional, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi personal, kompetensi profesional, serta khususnya kompetensi
kepemimpinan bagi guru agama. Dalam proses pembelajaran, siswa akan memperhatikan sikap yang
mencerminkan prinsip dan komitmen seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Siswa akan mempersepsikan apa yang dilihatnya sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Persepsi siswa yang baik terhadap gurunya akan berdampak positif terhadap siswa tersebut dalam mengikuti proses
pembelajaran yang berlangsung. Begitu pun sebaliknya, persepsi siswa yang
43
Rian Ariandi, “Profeisonalisme Guru dalam Perspektif AL-Qur’an Kajian Tematik Ayat-Ayat Al-Qur’an”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015.
kurang baik terhadap gurunya dapat berdampak negatif terhadap siswa sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan sulit dicapai oleh
siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang terletak di jalan Cirendeu Raya 5, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Adapun waktu
pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Agustus hingga bulan November 2016.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti.
Adapun penelitian persepsi siswa kelas XI sebelas terhadap profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan ini termasuk
pada penelitian deskriptif Descriptive Research, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
1
Tipe umum dari penelitian deskriptif meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap
individu, organisasi, keadaan, atau prosedur.
2
Seltiz, Wrightsman, dan Cook mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian insight stimulating,
peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani dan diarahkan oleh teori.
3
Di dalam penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji
oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
4
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena peneliti
ingin memberikan gambaran data secara jelas mengenai persepsi siswa terhadap
1
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, h. 47.
2
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006, cet. XI, h. 11.
3
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009, h. 24.
4
Ibid., h. 70. 33