Deskripsi Data HASIL PENELITIAN

mereka. Maka tugas guru untuk memecahkannya ketika diperlukan. Keperluan yang dimaksud dalam kaitannya dengan diri siswa, atau dalam rangka melindungi siswa yang lain. 5 Dimensi psikis dapat diketahui dalam kegiatan belajar di kelas, dimana pengetahuan siswa akan tumbuh dan berkembang menjadi suatu kesatuan konsep pemahaman dirinya. Oleh karena itu tidak bisa dipungkiri jika terdapat kesulitan yang dihadapi oleh siswa masing-masing berbeda, maka tugas guru ialah bertanggung jawab untuk membuat siswa memahami pelajaran sesuai dengan kompetensi kelulusan yang harus dicapai. 4 Guru PAI memahami gaya belajar siswa di kelas No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 16 2 Sering S 46 3 Kadang-Kadang KK 21 4 Pernah P 4 5 Tidak Pernah TP 1 Jumlah 88 Diketahui dari hasil kuestioner bahwa sebanyak 16 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. 46 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. 21 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. 4 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah memahami gaya belajar setiap siswa di kelas, dan 1 siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sering memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. Keberhasilan sebuah proses belajar dapat dilihar pada sejauh mana proses tersebut mampu menumbuhkan, membina, membentuk, dan memberdayakan segenap potensi yang dimiliki setiap orang, atau pada 5 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 89 sejauh mana ia mampu memberikan perubahan secara signifikan pada kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. 6 Hal ini menjadi tugas seorang guru untuk memahaminya, dan menyadari benar bahwa setiap siswa memiliki karakter belajar yang berbeda sehingga guru mampu memberikan arah dan tujuan yang sesuai melalui berbagai strategi dan metode. 5 Guru PAI antusias dalam menyampaikan materi No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 33 2 Sering S 33 3 Kadang-Kadang KK 19 4 Pernah P 3 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 33 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering antusias dalam menyampaikan materi pelajaran, begitu pun 33 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering antusias dalam menyampaikan materi pelajaran. Adapun sebanyak 19 siswa menyatakan bahwa PAI kadang-kadang guru antusias dalam menyampaikan materi pelajaran, dan 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah antusias dalam menyampaikan materi pelajaran. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menyampaikan materi pelajaran dengan antusias. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sangat antusias dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. Kemampuan guru dalam berkomunikasi sangat penting, khususnya dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. Hal ini akan membuat siswa tertarik untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru. 7 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa guru PAI 6 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010, h. 143 7 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013, h. 48 bersemangat dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, hal ini pun sangat disukai oleh siswa karena mampu membangun motivasi siswa untuk terus belajar. 8 6 Guru PAI berpenampilan bersih, berpakaian rapi, dan menutup aurat No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 46 2 Sering S 35 3 Kadang-Kadang KK 4 4 Pernah P 3 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 46 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering berpenampilan bersih, berpaakaian rapi dan menutup aurat. Sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat. Adapun 4 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat, serta 3 siswa lainnya menyatakan bahwa guru PAI pernah berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sangat sering berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat. Dalam sebuah ayat Al-Qur’an disebutkan bahwa adanya perintah untuk selalu memakai pakaian yang indah, yaitu QS Al-A’raf [7] ayat 31 yang artinya: “Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih- lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan.” 8 Hasil wawancara dengan Hamzah, Zulham, Anita, Elsa, kelas XI IPA 4 pada 18 Oktober; Aisyah dan Adya kelas XI IPS 1 pada 13 Oktober 2016. Dari ayat tersebut kata masjid dimaknai sebagai tempat ibadah. Maka dalam ajaran Islam, setiap pekerjaan adalah ibadah maka mengajar di sekolah adalah ibadah. Oleh karena itu, guru dalam menjalankan tugasnya sebagai ibadah harus menutup aurat dengan memakai pakaian yang indah. Pakaian yang indah dapat diartikan bahwa pakaian tersebut adalah pakaian sopan dan rapih. Hal ini pun menjadi standarisasi dalam keseragaman pakaian guru yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa guru PAI berpenampilan rapih dan sopan. 9 Maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa guru PAI telah mengamalkan ajaran agama sebagai salah satu bentuk ibadah serta menjadi teladan bagi murid-murid untuk mengikutinya. 7 Guru PAI berakhlak baik No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 35 2 Sering S 39 3 Kadang-Kadang KK 12 4 Pernah P 3 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Maka diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa. Sebanyak 39 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering berakhlak baik, ramah, tenang, dan berwibawa di hadapan siswa. Adapun 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa, dan 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa. Tidak ada siswa yang menyatakan guru PAI tidak pernah berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa. 9 Hasil wawancara dengan Elsa, XI IPA 4 pada 21 Oktober 2016, Zulham IPA 4 18 oktober 2016, Azzahra IPS 2 pada 21 Oktober 2016, Adam dan Aisyah kelas XI IPS 1 pada 13 Oktober 2016. Guru merupakan teladan bagi murid-muridnya. Setiap segala sesuatu yang dilakukan oleh guru tidak terlepas dari pandangan muridnya, yang sedang dalam proses pemahaman diri dan pendalaman ilmu pengetahuan. Maka guru harus bersikap sesuai dengan ajaran dan norma, tidak terlepas juga dari penampilan sebagai seorang teladan yang memberikan contoh baik kepada muridnya sehingga murid senang dan dapat mengikuti apa yang telah dilakukan oleh gurunya. 10 Salah satu bentuk sikap yang harus dimiliki seorang guru ialah berakhlak mulia. Akhlak mulia pun memiliki banyak lingkup, tetapi yang ditekankan dalam profesi guru adalah sebagai pribadi yang mantap dan dewasa serta berwibawa di hadapan muridnya. 11 Hal ini pun sejalan dengan kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap guru. 8 Guru PAI menyampaikan materi secara sistematis dan jelas No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 25 2 Sering S 37 3 Kadang-Kadang KK 22 4 Pernah P 3 5 Tidak Pernah TP 1 Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering menyampaikan materi secara sistematis dan jelas. Sebanyak 37 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menyampaikan materi secara sistematis dan jelas. Sebanyak 22 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menyampaikan materi secara sistematis dan jelas. Adapun 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menyampaikan materi secara sistematis dan jelas, serta 1 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menyampaikan materi secara sistematis dan jelas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan 10 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 90. 11 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 2012, h. 87. Agama Islam sering menyampaikan materi secara sistematis dan jelas. Maka dapat dikatakan pula bahwa guru PAI telah mencapai indicator pencapaian kompetensi profesional. Seorang guru dapat dikatakan profesional apabila dia telah menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Salah satu indikatornya ialah dengan menyampaikan materi yang jelas dan sistematis kepada siswa sehingga siswa mampu memahami disiplin ilmu berdasarkan tingkatannya. 12 9 Guru PAI menguasai teori materi pelajaran No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 35 2 Sering S 40 3 Kadang-Kadang KK 12 4 Pernah P 1 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat menguasai teori materi pelajaran. 40 siswa menyatakan bahwa guru PAI menguasai teori materi pelajaran. 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menguasai teori materi pelajaran, dan 1 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menguasai teori materi pelajaran. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru tidak pernah menguasai teori materi pelajaran. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI menguasai teori materi pelajaran. Seorang guru dapat diketahui penguasaan teori materi pelajaran dengan cara penyampaian, sehingga Bahasa yang digunakan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa di kelas. Salah satu indicator pencapaian kompetensi profesional dalam profesi keguruan ialah penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam, atau 12 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013, h. 43. lebih tepat disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar sesuai dengan bidang studi keahliannya. 13 10 Guru PAI menghubungkan materi dengan pengalaman siswa No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 28 2 Sering S 35 3 Kadang-Kadang KK 20 4 Pernah P 5 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 28 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan. 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan. 20 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menghubungkan pengalaman siswa dengan materi pelajaran, dan 5 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menghubungkan pengalaman siswa dengan materi pelajaran. Tidak ada siswa yang menyatakan guru PAI tidak pernah menghubungkan pengalaman siswa dengan materi pelajaran. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang dipelajari di kelas. Dengan demikian siswa dapat memahami dengan benar setiap materi pelajaran dan mengamalkan pengetahuan sesuai ajaran agama. Abuddin Nata dalam bukunya berjudul Ilmu Pendidikan Islam 2010 menyebutkan bahwa guru dapat diistilahkan sebagai Ulul Albab yang tercantum dalam QS Ali Imran [3] ayat 190 dan 191. Pengertian Ulul Albab pun tidak terbatas pada orang yang memiliki daya pikir dan daya nalar sjaa, melainkan juga daya zikir dan spiritual. Kedua daya ini digunakan secara optimal dan saling melengkapi sehingga terjadi 13 Ibid. keseimbangan antara kekuatan penguasaan ilmu pengetahuan dan penguasaan terhadap ajaran-ajaran agama dan nilai-nilai spiritualitas, seperti keimanan kesabaran, ketulusan, ketakwaan, dan sebagainya. Maka sudah menjadi tanggung jawab guru untuk membantu siswa dalam memahami ilmu pengetahuan melalui pengalaman di kehidupan sehari- hari. 11 Guru PAI menjelaskan pelajaran dengan contoh No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 30 2 Sering S 39 3 Kadang-Kadang KK 17 4 Pernah P 2 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 30 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering menjelaskan materi pelajaran dengan berbagai contoh. 39 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menjelaskan materi pelajaran dnegan berbagai contoh. 17 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menjelaskan materi pelajaran dengan berbagai contoh, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menjelaskan materi pelajaran dnegan berbagai contoh. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menjelaskan materi pelajaran dengan berbagai contoh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI dalam menjelaskan materi pelajaran sering menggunakan berbagai contoh agar mudah dipahami oleh siswa. Belajar yang baik dapat melalui pengalaman orang lain, dari sana dapat diketahui hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian yang ada. Maka sudah menjadi salah satu tugas guru untuk membimbing siswa dalam memahami sesuatu ilmu disertai dengan memahai makna, pesan ajaran, spirit, jiwa, kandungan, dan hakikatnya. Hal ini sejalan dengan istilah Al-Rasikhu Fi’Ilm dalam QS Ali Imran [3] ayat 7 dan An-Nisa [4] ayat 162. 14 Dalam sebuah disiplin ilmu pasti akan bermanfaat dalam beberapa aspek kehidupan, contohnya ilmu Matematika yang dapat diterapkan oleh seorang insinyur dalam mengukur ketepatan bangunan. Oleh karena itu, guru PAI pun dituntut untuk bisa menjelaskan berbagai contoh minimal dalam kehidupan sehari-hari agar siswa mampu menerapkan ajaran-ajaran agama. 12 Guru PAI menganjurkan sumber lain No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 18 2 Sering S 36 3 Kadang-Kadang KK 31 4 Pernah P 3 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 18 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering menganjurkan sumber belajar yang membantu dalam memahami materi yang dipelajari. 36 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menganjurkan sumber belajar yang membantu memahami materi pelajaran. 31 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menganjurkan sumber belajar ynag membantu dalam memahami materi pelajaran, dan 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menganjurkan sumber belajar yang membantu dalam memahami materi yang dipelajari. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah mneganjurkan sumber belajar yang membantu dalam memahami materi pelajaran. Siswa dituntut untuk memiliki wawasan yang luas sehingga mampu memahami hakikat dari segala sesuatu dan ilmu pengetahuan. 15 Maka tugas guru ialah membimbing siswa agar pengetahuan siswa tidak sebatas pada sekolah saja, sumber belajar pun dapat siswa dapatkan dari kegiatan 14 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010, h. 161-162. 15 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 91. sosial di masyarakat ataupun dengan berkarya. Tetapi dalam memahami suatu konsep teori siswa harus mengetahui ilmu yang berkaitan dengannya. Contohnya, dalam mempelajari ilmu Fiqh dapat mengacu pada kitab mazhab yang merupakan pendapat para ulama terkenal dalam menerapkan berbagai hokum Islam dalam kehidupan. Dari hasil observasi dan wawancara diketahui pula bahwa guru PAI menganjurkan buku bacaan selain buku cetak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering menganjurkan sumber belajar yang lain untuk siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami materi yang sedang dipelajari dan menambah wawasan tentang materi yang berkaitan dengannya. 13 Guru PAI menerapkan metode belajar kreatif No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 22 2 Sering S 32 3 Kadang-Kadang KK 26 4 Pernah P 6 5 Tidak Pernah TP 2 Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 22 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering menerapkan metode belajar yang kreatif sesuai dengan materi ajar. 32 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menerapkan metode belajar yang kreatif sesuai dengan materi ajar. 26 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menerapkan metode yang kreatif sesuai dengan materi ajar. 6 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menerapkan metode belajar yang kreatf sesuai dengan materi ajar, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menerapkan metode pelajaran yang kreatif sesuai dengan materi ajar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering menerapkan metode pembelajaran yang kreatif sesuai dengan materi ajar, sehingga siswa tertarik untuk ikutserta aktif dalam proses kegiatan belajar di kelas. Setelah memahami karakteristik setiap siswa dalam belajar maka diperlukan strategi dan metode yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga tercapai tujuan kompetensi yang ingin dicapai. 16 Seorang guru tidak hanya menerapkan suatu metode saja, tetapi juga dapat menerapkan beberapa metode dalam suatu pelajaran. Hal ini dapat membuat siswa senang belajar di kelas dan nyaman dengan suasana yang kondusif di kelas. 14 Guru PAI menggunakan teknologi yang berkembang untuk KBM No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 7 2 Sering S 17 3 Kadang-Kadang KK 31 4 Pernah P 18 5 Tidak Pernah TP 15 Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 7 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering menggunakan media teknologi yang berkembang untuk kepentingan KBM. Sebanyak 17 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menggunakan media teknologi yang berkembang untuk kepentingan KBM. Sebanyak 31 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menggunakan media teknologi yang berkembang untuk kepentingan KBM. Sebanyak 18 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menggunakan media teknologi yang berkembang untuk kepentingan KBM, dan 15 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menggunakan media teknologi yang berkembang untuk kepentingan KBM. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI kadang- kadang menggunakan media teknologi yang sedang berkembang guna kepentingan KBM. Peran guru sangat besar dalam usaha penyelenggara KBM, maka guru harus mampu mencapai hasil belajar siswa yang optimal sesuai dengan 16 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013, h. 135. perkembangan zaman dimana media dan teknologi semakin maju. Penggunaan teknologi ini pun harus disesuaikan dengan kemampuan dan daya nalar siswa sehingga tepat dalam proses KBM dalam mencapai kompetensi pembelajaran. 17 Kesimpulan tersebut telah dibuktikan dengan hasil wawancara beberapa siswa, bahwa guru PAI di kelas kurang menerapkan berbagai media teknologi yang berkembang. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas PAI masih menerapkan dengan metode konvensional. 15 Guru PAI mengarahkan siswa untuk mengembangkan minat dan bakat No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 7 2 Sering S 35 3 Kadang-Kadang KK 36 4 Pernah P 10 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 7 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat. Sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat. Sebanyak 36 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang- kadang mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat, dan 10 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI kadang-kadang mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi dan minat yang dimilikinya. 17 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013, h. 108-109. Salah satu tugas guru ialah memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademik. Hal ini merupakan salah satu indicator tercapainya kompetensi pedagogic yang harus dimiliki seorang guru. 18 Beberapa siswa memiliki pontesi yang berbeda sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya, maka sudah sepatutnya bagi guru untuk membantu siswa dalam mengaktualisasikan potensi-potensi tersebut sehingga siswa mampu berkembang dan berkarya untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. 16 Guru PAI bersedia konsultasi untuk siswa No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 27 2 Sering S 36 3 Kadang-Kadang KK 12 4 Pernah P 12 5 Tidak Pernah TP 1 Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 27 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi siswa dan mmeberikan solusi. Sebanyak 36 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi. Sebanyak 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi, begitu pun 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi. Adapun 1 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering mendengarkan 18 Ibid., h. 41 konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi. Setiap siswa memiliki masalah dalam setiap proses pembelajaran. Maka tidak memungkinkan bahwa setiap pembelajaran dapat berlangsung sempurna. 19 Jika masalah terjadi pada siswa, fungsi utama guru adalah memfasilitasi siswa untuk berkonsultasi menyampaikan masalah yang dihadapi. Kemudian guru memberikan beberapa alternative solusi, selanjutnya siswa yang akan memilih solusi yang tepat bagi dirinya. 17 Guru PAI mengembangkan kegiatan sekolah No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 15 2 Sering S 33 3 Kadang-Kadang KK 25 4 Pernah P 10 5 Tidak Pernah TP 5 Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 15 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. Sebanyak 33 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. Sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. 10 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar, dan 5 siswa menyatakan guru PAI tidak pernah mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. Sekolah bukan sebatas lembaga untuk menuntut ilmu, tetapi juga menjadi tempat bagi generasi muda untuk memahami kebudayaan yang dimiliki oleh lingkungan sekitarnya dengan mempelajari berbagai norma 19 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 201. dan hokum yang berlaku. Selain itu juga daoat mempelajari tingkah laku yang dapat diterima yang kemudian dapat diterapkan oleh siswa sebagai bagian dari anggota masyarakat. Dalam hal ini tugas guru membantu siswa dengan mengembangkan kegiatan sekolah. 20 18 Guru PAI menjunjung nilai kenegaraan dan norma masyarakat No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 25 2 Sering S 42 3 Kadang-Kadang KK 19 4 Pernah P 2 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat. 42 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat. 19 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat. Dalam konteks pendidikan multicultural yang terjadi di Indonesia, perulu dihindari pandangan yang menyamakan kebudayaan dengan 20 Umar Tirtarahardja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka CIpta, 2005, h. 100-101. kelompok etnik adalah sama. Aritnya seorang pendidik mengasosiasikan kebudayaan bukan dalam bentuk memandang siswa secara stereotip berdasarkan identitas etnik siswa tetapi meningkatkan eksplorasi pemahaman yang lebih besar mengenai kesamaan dan perbedaan di kalangan siswa dari berbagai kelompok etnik. 21 Oleh karena itu guru harus menjunjung nilai kenegaraan Bhinneka Tunggal Ika dan norma-norma hokum serta kebudayaan yang telah menjadi warisan negara, sehingga siswa dapat menjadikan hal tersebut sebagai cerminan bagi dirinya dalam menghadapi persoalan masyarakat ketika mereka terjun dalam kemasyarakatan. 19 Guru PAI mengembangkan TIK untuk menjalankan tugas dan peningkatan diri No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 9 2 Sering S 43 3 Kadang-Kadang KK 24 4 Pernah P 10 5 Tidak Pernah TP 2 Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 9 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering mengembangkan teknologi dalam berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. 43 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering mengembangkan teknologi dalam berkonumikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. 24 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang mengembangkan teknologi dalam berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. 10 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah mengembangkan teknologi dalam berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah mengembangkan 21 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 100. teknologi dalam berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. Guru membutuhkan berbagai alat dan media sebagai salah satu bentuk dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan perkembangan zaman dan berlandaskan kurikulum. 22 Maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi pada zaman sekarang dibutuhkan dalam berbagai macam kegiatan kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjalankan pekerjaan profesi sehingga dapat mengaktualisasikan sebagai seorang yang profesional. Hasil dari observasi dan wawancara diketahui bahwa dalam penugasan kepada siswa, guru PAI memanfaatkan email agar tugas semua siswa dapat terkumpul rapih dalam bentuk pendataan di google sehingga memudahkan dalam penilaian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering mengembangkan teknologi informasi yang berkembang untuk berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya dalam mengajar. 20 Guru PAI terbuka menerima kritik dan saran No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 34 2 Sering S 42 3 Kadang-Kadang KK 11 4 Pernah P 1 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 34 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering terbuka dalam menerima kritik dan saran. Sebanyak 42 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering terbuka dalam menerima kritik dan saran. 11 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang terbuka dalam menerima kritik dan saran, dan 1 siswa yang menyatakan bahwa guru PAI pernah terbuka dalam menerima kritik dan saran. Tidak ada 22 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 200. siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah terbuka dalam menerima kritik dan saran. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI memiliki sikap terbuka dalam menerima kritik dan saran. Guru adalah manusia yang tidak terlepas dari kesalahan. Maka sudah menjadi hal yang harus diakui dalam menjalankan tugas dan pekerjaan untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi kepentingan bersama dan tujuan yang ingin dicapai, 23 yaitu terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas. 21 Guru PAI memberikan teladan, dan menanamkan nilai moral No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 37 2 Sering S 37 3 Kadang-Kadang KK 12 4 Pernah P 2 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 37 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering memberikan teladan dan menanamkan nilai- nilai moral, begitu pun 37 siswa berikutnya menyatakan bahwa guru PAI sering memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral. Sebanyak 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering memberikan teladan yang baik dan menanamkan nilai-nilai moral sehingga siswa dapat menerapkan sikap yang baik dari gurunya dan berakhlak sesuai dengan ajaran agama. Guru merupakan teladan bagi murid-muridnya. Setiap segala sesuatu yang dilakukan oleh guru tidak terlepas dari pandangan muridnya, yang 23 Umar Tirtarahardja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka CIpta, 2005, h. 28. sedang dalam proses pemahaman diri dan pendalaman ilmu pengetahuan. Maka guru harus bersikap sesuai dengan ajaran dan norma, tidak terlepas juga dari penampilan sebagai seorang teladan yang memberikan contoh baik kepada muridnya sehingga murid senang dan dapat mengikuti apa yang telah dilakukan oleh gurunya. 24 Salah satu bentuk sikap yang harus dimiliki seorang guru ialah berakhlak mulia. Akhlak mulia yang dimiliki oleh seseorang memiliki pengaruh besar bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk akhlak mulia seorang guru akan berpengaruh pada siswa. Akhlak mulia dapat menjadikan seorang guru sebagai teladan bagi siswa, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai ajaran. Seorang siswa dapat belajar tentang bagaimana bersikap sesuai dengan ajaran agama maupun nilai moral dari setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam. Hal inilah yang telah dipelajari oleh para sahabat dahulu terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dan juga dalam QS Al-Mumtahamah [60] ayat 6 yang artinya: “Sungguh, pada mereka itu Ibrahim dan umatnya terdapat suri tauladan yang baik bagimu.” 22 Guru PAI bertanggung jawab dalam mengajar dan membimbing No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 34 2 Sering S 39 3 Kadang-Kadang KK 15 4 Pernah P 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 34 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing. Sebanyak 39 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan 24 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 90. membimbing, dan 15 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI pernah bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing, dan tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI bertanggung jawab atas tugasnya sebagai guru yang harus mengajar di kelas, dan membimbing siswa untuk menjadi pribadi yang baik. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 Ayat 2 jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional. Teks lengkap sebagai berikut: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.” 25 Tugas pokok utama guru ialah mengajar dan membimbing siswa untuk memahami pelajaran yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki guru. Maka sudah sepatutnya seorang guru bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 23 Guru PAI memiliki rasa humor No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 55 2 Sering S 22 3 Kadang-Kadang KK 6 4 Pernah P 5 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 25 Undang Undang RI Sistem Pendidikan Nasional No 20 Th. 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, h. 27. Diketahui bahwa sebanyak 55 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering memiliki rasa humor. 22 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering memiliki rasa humor. 6 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang- kadang memiliki rasa humor, dan 5 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah memiliki rasa humor. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah memiliki rasa humor. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sangat memiliki rasa humor terhadap siswa, khususnya dalam belajar. Rasa humor yang dimiliki oleh seorang guru akan menumbuhkan kenyamanan siswa dalam belajar dan menjadi salah satu faktor guru yang disegani oleh siswa. Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru merupakan serangkaian karakteristik dalam seluruh hidupnya, merefleksikan tingkah laku yang bertahan lama, berulang-ulang, dan unik. 26 Kepribadian seorang guru yang berwibawa akan menjadikannya sebagai guru yang disegani oleh murid-muridnya. Maka sebagai seorang guru yang memahami karakteristik siswa perlu pendekatan untuk berkomunikasi dengan siswa, salah satunya dengan humor. 24 Guru PAI membimbing siswa dalam ekstrakurikuler No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 17 2 Sering S 23 3 Kadang-Kadang KK 30 4 Pernah P 13 5 Tidak Pernah TP 5 Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 17 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 23 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 30 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 13 siswa menyatakan 26 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013, h. 42. bahwa guru PAI pernah membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan 5 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI kadang-kadang membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa guru PAI merupakan pembina dan pembimbing dalam kegiatan rohis di sekolah. 27 Kultur sekolah sangat kental dengan komitmen seorang guru dalam menjalankan perannya sebagai pengajar, pembina, pembimbing, dan penilai. Maka sudah menjadi efektifitas dalam pembelajaran di sekolah untuk memabngun komitmen bersama antara guru dan murid dalam mencapai suatu yang menarik dan positif, 28 salah satunya dengan kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, dalam kegiatan ekstrakurikuler pun siswa mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk terus berkarya. 25 Guru PAI berkomunikasi dengan pendidik lain dan staf sekolah No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 25 2 Sering S 38 3 Kadang-Kadang KK 18 4 Pernah P 6 5 Tidak Pernah TP 1 Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik dan staf sekolah. 38 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik dan staf sekolah. 18 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik dan staf sekolah. 6 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah berkomunikasi secara efektif 27 Hasil wawancara dengan Adya dan Aisyah kelas XI IPS 1 pada 13 Oktober 2016. 28 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 225. dengan sesama pendidik dan staf sekoah, dan 1 siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah berkomunikasi secara efektif dengan sesasma pendidik dan staf sekolah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering berkomunikasi dengan sesama pendidik dan staf sekolah secara efektif. Seorang guru harus mampu bergaul secara efektif, termasuk dengan sesama pendidik yang lain dan bahkan dengan tenaga kependidikan di sekolah. Hal ini akan tercermin sebagai guru yang dapat berkomunikasi dengan baik kepada siswa. 29 Artinya seorang guru dikatakan sebagai pribadi yang baik oleh teman sejawat maka akan dipandang sebagai guru yang dapat diandalkan bagi siswa. 26 Guru PAI mengevaluasi KBM secara objektif No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 22 2 Sering S 38 3 Kadang-Kadang KK 21 4 Pernah P 7 5 Tidak Pernah TP Jumlah 88 Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 22 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering melakukan evaluasi dari proses KBM secara objektif. Sebanyak 38 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering melakukan evaluasi proses KBM secara objektif. Sebanyak 21 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang melakukan evaluasi proses KBM secara objektif, dan 7 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah melakukan evaluasi proses KBM secara objektif. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah melakukan evaluasi proses KBM secara objektif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering melakukan evaluasi dari setiap proses KBM secara objektif dan transparan. 29 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013,, h. 72. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa setiap nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tugas akan diberitahu oleh guru PAI. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 Ayat 2 jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional yang mampu merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Kemampuan dan mengevaluasi merupakan salah satu indicator terlaksananya kompetensi pedagogic guru. Hal ini dapat dilihat dari cara penilaian yang objektif terhadap semua siswa tanpa memandang latarbelakang siswa. Kemudian setelah mendapatkan data penilaian tersebut guru menganalisis hasilnya dilihat dari selama proses siswa belajar hingga ketuntasan siswa dalam belajar, sehingga memanfaatkan hasilnya untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. 30 27 Guru PAI mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa No Alternatif Jawaban F 1 Sangat Sering SS 25 2 Sering S 33 3 Kadang-Kadang KK 21 4 Pernah P 7 5 Tidak Pernah TP 2 Jumlah 88 Diketahui bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI sangat sering mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa. Sebanyak 33 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa. 21 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa. 7 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah mengadakan 30 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Bandung: Erlangga Group, 2013, h. 40-41. pengayaan dari hasil belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa. Hasil tidak akan mengkhianati proses, merupakan sebuah ungkapan yang lazim di khayalak umum. Pada dasarnya penilaian dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 31 Siswa yang telah mampu mencapai kompetensi lulusan bisa melanjutkan pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang belum mencapai kompetensi lulusan dapat menjalankan pembelajaran ulang atas materi atau kompetensi yang belum dicapainya, atau disebut juga dengan remedial.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Berdasarkan data angket yang disebarkan oleh penulis dapat diketahui bahwa skorpenilaian terhadap pernyataan-pernyataan yang terkait dengan persepsi siswa terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam secara umum dapat digambarkan melalui tabel berikut: Tabel 4.12 Skor Masing-Masing Responden dalam Angket No Responden Nilai Harapan Nilai Skor �� �� ���� Kategori 1 135 122 90,37 Sangat Baik 2 135 78 57,78 Cukup Baik 3 135 117 86,67 Sangat Baik 4 135 114 84,44 Sangat Baik 5 135 100 74,07 Baik 6 135 96 71,11 Baik 7 135 95 70,37 Baik 8 135 108 80,00 Baik 9 135 100 74,07 Baik 10 135 119 88,15 Sangat Baik 31 Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012, h. 14. 11 135 119 88,15 Sangat Baik 12 135 123 91,11 Sangat Baik 13 135 122 90,37 Sangat Baik 14 135 103 76,30 Baik 15 135 119 88,15 Sangat Baik 16 135 98 72,59 Baik 17 135 121 89,63 Sangat Baik 18 135 107 79,26 Baik 19 135 116 85,93 Sangat Baik 20 135 118 87,41 Sangat Baik 21 135 114 84,44 Sangat Baik 22 135 106 78,52 Baik 23 135 106 78,52 Baik 24 135 85 62,96 Baik 25 135 101 74,81 Baik 26 135 109 80,74 Sangat Baik 27 135 112 82,96 Sangat Baik 28 135 101 74,81 Baik 29 135 114 84,44 Sangat Baik 30 135 123 91,11 Sangat Baik 31 135 129 95,56 Sangat Baik 32 135 116 85,93 Sangat Baik 33 135 92 68,15 Baik 34 135 103 76,30 Baik 35 135 76 56,30 Cukup Baik 36 135 120 88,89 Sangat Baik 37 135 100 74,03 Baik 38 135 114 84,44 Sangat Baik 39 135 100 74,07 Baik 40 135 100 74,07 Baik 41 135 110 81,48 Sangat Baik 42 135 112 82,96 Sangat Baik 43 135 107 79,26 Baik 44 135 110 81,48 Sangat Baik 45 135 108 80,00 Baik 46 135 92 68,15 Baik 47 135 97 71,85 Baik 48 135 97 71,85 Baik 49 135 105 77,78 Baik 50 135 112 82,96 Sangat Baik 51 135 124 91,85 Sangat Baik 52 135 103 76,30 Baik 53 135 94 69,63 Baik 54 135 94 69,63 Baik 55 135 127 94,07 Sangat Baik 56 135 123 91,11 Sangat Baik 57 135 86 63,70 Baik 58 135 83 61,48 Baik 59 135 101 74,81 Baik 60 135 101 74,81 Baik 61 135 99 73,33 Baik 62 135 110 81,48 Sangat Baik 63 135 111 82,22 Sangat Baik 64 135 99 73,33 Baik 65 135 122 90,37 Sangat Baik 66 135 76 56,30 Cukup Baik 67 135 97 71,85 Baik 68 135 107 79,26 Baik 69 135 100 74,07 Baik 70 135 117 86,67 Sangat Baik 71 135 82 60,74 Cukup Baik 72 135 123 91,11 Sangat Baik 73 135 98 72,59 Baik 74 135 97 71,85 Baik 75 135 101 74,81 Baik 76 135 120 88,89 Sangat Baik 77 135 116 85,93 Sangat Baik 78 135 118 87,41 Sangat Baik 79 135 103 76,30 Baik 80 135 101 74,81 Baik 81 135 98 72,59 Baik 82 135 80 59,26 Cukup Baik 83 135 107 79,26 Baik 84 135 113 83,70 Sangat Baik 85 135 81 60,00 Cukup Baik 86 135 73 54,07 Cukup Baik 87 135 96 71,11 Baik 88 135 72 53,33 Cukup Baik Diketahui bahwa: ∑Skor = 9219 Maka, �� = ∑���� ∑������� �100 ∑Harapan = 11880 �� = 9219 11880 �100 = 77,60 Hasil perhitungan skor rata-rata persepsi siswa terhadap profesionalisme guru PAI yaitu sebesar 77,60. Angka ini berada di antara 61 – 80 yang masuk dalam kategori “baik”, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang Selatan memiliki persepsi pandangan yang baik terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Adapun hal-hal yang dapat dijadikan buktifakta bahwa siswa kelas 8 SMA Negeri 8 Tangerang Selatan memiliki persepsi yang baik terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di antaranya sebagai berikut: 1. Persepsi siswa yang baik terhadap cara mengajar guru Pendidikan Agama Islam di kelas. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa siswa menyukai metode mengajar guru PAI di kelas yang selalu dapat membuat suasana kelas menjadi hidup dengan guyonan di sela-sela aktifitas Kegiatan

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menangkal Bahaya Terorisme (Studi Di Sma Negeri 9 Tangerang Selatan)

0 5 109

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Sikap Keberagamaan Siswa Di Smp Negeri 6 Tangerang Selatan

3 26 108

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Persepsi siswa terhadap profesionalisme guru agama hubunganya dengan minat belajar pendidikan agama islam : studi kasus di sma 28 oktober 1928 jakarta selatan

0 13 0

Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

1 5 18

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul.

0 2 13

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul.

0 3 15

PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SE-SALATIGA - Test Repository

0 1 124