Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelompok Eksperimen Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelompok Kontrol

Secara visual distribusi frekuensi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelompok eksperimen dapat dilihat dalam grafik histogram dan poligon frekuensi pada Gambar 4.1. Gambar 4.1: Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelompok Eksperimen

2. Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelompok Kontrol

Data hasil tes akhir kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelompok kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh nilai terendah 15 dan nilai tertinggi 70. Data hasil tes kemampuan berpikir 10 11 5 7 9 2 8 6 4 3 1 Frekuensi 34,5 40,5 46,5 52,5 58,5 70,5 64,5 Nilai 12 -- reflektif matematis siswa kelompok kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Tabel 4.2 distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 38,50 dan sebanyak 11 siswa atau 36,7 siswa memiliki nilai di atas interval rata-rata kelas. Kemiringan sebesar 0,947 maka kurva landai ke kanan, dengan demikian nilai tes kelas kontrol memiliki kecenderungan mengelompok di bawah nilai rata-rata empirik. Kurtosisketajaman sebesar 0,3 maka distribusi nya adalah distribusi leptokurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi. Secara visual distribusi frekuensi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelompok kontrol dapat dilihat dalam grafik histogram dan poligon frekuensi pada Gambar 4.2. No. Interval Batas Bawah Batas Atas Frekuensi Titik Tengah x i x i 2 f i x i f i x i 2 f i fi f k 1 15-24 14.5 24.5 6 20.0 6 19.5 380.25 117 2281.5 2 25-34 24.5 34.5 10 33.3 16 29.5 870.25 295 8702.5 3 35-44 34.5 44.5 3 10.0 19 39.5 1560.25 118.5 4680.75 4 45-54 44.5 54.5 5 16.7 24 49.5 2450.25 247.5 12251.25 5 55-64 54.5 64.5 4 13.3 28 59.5 3540.25 238 14161 6 65-74 64.5 74.5 2 6.7 30 69.5 4830.25 139 9660.5 Jumlah 30 100 1155 51737.5 Rata-rata 38.50 Median 33.5 Modus 28.14 Varians s 2 250.69 Simpangan Baku s 15.83 Kemiringan 0.947 Kurtosis 0.3 Gambar 4.2: Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelompok Kontrol Perbandingan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistika Kelompok Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 37 30 Nilai Maksimum 70 70 Nilai Minimum 35 15 Rata-rata 52.74 38.50 Median Me 52.25 33.50 Modus Mo 51.17 28.14 Varians 59.19 250.69 Simpangan Baku 7.69 15.83 10 5 7 9 2 8 6 4 3 1 Frekuensi 14,5 24,5 34,5 44,5 54,5 74,5 64,5 Nilai Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik pada kelompok eksperimen maupun kontrol, dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi kelompok eksperimen dan kontrol adalah sama yaitu 70. Hal ini dikarenakan sebagian siswa pada kelas kontrol yang mendapatkan nilai maksimum sudah terbiasa dengan pembelajaran konvensional. Nilai siswa terendah pada kelompok eksperimen maupun kontrol berturut-turut adalah 35 dan 15. Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum pada kedua kelompok masing-masing sebesar 35 dan 55. Selain itu rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih 14,24.

3. Perbandingan Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Data hasil perhitungan tes berdasarkan inidikator kemampuan berpikir reflektif matematis siswa pada kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.4 sebagai berikut. Tabel 4.4 Deskripsi data Posttest Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa No Indikator Skor maksimum Kelas Eksperimen Kelas Kontrol �̅ rata- rata �̅ rata- rata 1 Menginterpretasi 4 1,11 27,75 0,70 17,50 2 Mengevaluasi 8 6,69 83,63 4,47 55,88 3 Mengidentifikasi 4 0,14 3,50 0,10 2,50 4 Menarik Analogi 4 2,62 65,50 2,00 50,00 Total Keseluruhan 20 10,56 52,80 7,27 36,35 Tabel 4.4 menunjukan sebaran data dari 37 siswa pada kelas eksperimen dan 30 siswa pada kelas kontrol setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model MASTER pada kelas ekperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol berdasarkan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelas eksperimen indikator menginterpretasi lebih tinggi dari kelas kontrol dengan rata-rata skor masing-masing sebesar 27,75 dan 17,50 . Indikator kemampuan berpikir reflektif matematis pada indikator mengevaluasi menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari persentase skor rata-rata kelas kontrol dengan rata- rata skor masing-masing sebesar 83,63 dan 55,88 . Indikator kemampuan berpikir reflektif matematis pada indikator mengidentifikasi menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari persentase skor rata-rata kelas kontrol dengan rata-rata skor masing-masing sebesar 3,50 dan 2,50 . Indikator kemampuan berpikir reflektif matematis pada indikator menarik analogi menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari persentase skor rata-rata kelas kontrol dengan rata- rata skor masing-masing sebesar 65,50 dan 50,00 . Skor persentase masing-masing keempat indikator kemampuan berpikir reflektif matematis siswa di atas menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hanya saja pada indikator mengidentifikasi memiliki nilai rata-rata yang paling kecil dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran MASTER belum dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa indikator mengidentifikasi secara maksimal.

B. Pengujian Hipotesis

Sebelum menguji kesamaan rata-rata kedua kelompok menggunakan Uji t, diperlukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.

1. Uji Normalitas Hasil Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat. Hasil perhitungan kelompok eksperimen diperoleh � 2 hitung sebesar 1,17 sedangkan hasil perhitungan kelompok kontrol diperoleh � 2 hitung sebesar 7.09. Uji tabel kritis Chi Kuadrat dengan derajat bebas db = 3 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh � 2 tabel sebesar