Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Rekapitulasi hasil perhitungan uji taraf kesukaran disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Taraf Kesukaran No. Butir soal Taraf kesukaran P Kriteria 1 0,597 Sedang 2 0,361 Sedang 3 0,618 Sedang 4 0,271 Sukar 5 0,215 Sukar

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. 11 Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah: 12 � = � � − � � = � − � Keterangan : � = daya pembeda atau indeks diskriminasi � = banyaknya peserta kelompok atas � = banyak peserta kelompok bawah � = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar � = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar � = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar 11 Ibid, h. 226. 12 Ibid, h. 228. � = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda : 13 � ∶ 0,00 − 0,20 ∶ jelek poor � ∶ 0,21 − 0,40 ∶ cukup satistifactory � ∶ 0,41 − 0,70 ∶ baik good � ∶ 0,71 − 1,00 ∶ baik sekali excellent � ∶ negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai � negative sebaiknya dibuang saja Rekapitulasi hasil perhitungan uji daya beda disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda No. Butir soal Daya Pembeda D Kriteria 1 0,306 Cukup 2 0,250 Cukup 3 0,181 Jelek 4 0,264 Cukup 5 0,014 Jelek Berikut disajikan hasil rekapitulasi dari hasil uji validitas, taraf kesukaran, uji daya pembeda soal dan reliabilitas soal pada instrument tes kemampuan berpikir reflektif matematis siswa pada Tabel 3.8. 13 Ibid, h. 232. Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes No Soal Indikator KBRM Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Mengevaluasi Valid Sedang Cukup Digunakan 2 Menarik analogi Valid Sedang Cukup Digunakan 3 Mengevaluasi Valid Sedang Jelek Digunakan 4 Menginterpretasi Valid Sukar Cukup Digunakan 5 Mengidentifikasi Valid Sukar Jelek Digunakan

F. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat

Analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata atau uji-t. Sebelum melakukan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang akan diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data sampel, digunakan rumus Chi-Square sebagai berikut: 14 � 2 = ∑ − � 2 � Keterangan : = frekuensi observasi � = frekuensi ekspektasi Untuk menentukan � 2 tabel pada derajat bebas db= k-3, dimana k banyaknya kelompok. 14 Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, h. 111. Kriteria pengujian : Jika � 2 ≤ � 2 tabel maka � diterima Jika � 2 � 2 tabel maka � ditolak Kesimpulan : Jika � 2 ≤ � 2 tabel : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Jika � 2 � 2 tabel : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

b. Uji Homogentias

Untuk mengetahui dua kelompok mempunyai varians yang sama homogen dapat dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Uji-F Fisher sebagai berikut: 15 � = � �� �� � � � � �� �� � �� Dengan, = � − 1 dan , 2 = � 2 − 1 Adapun hipotesis statistiknya : � : � 2 = � 2 2 � : � 2 ≠ � 2 2 Menentukan F tabel pada derajat bebas db 1 = n 1 – 1 untuk pembilang dan db 2 = n 2 – 1 untuk penyebut, dimana n adalah banyaknya anggota kelompok.Kriteria pengujian : Jika � ℎ� � ≤ � �� tabel maka � diterima, yang berarti kedua populasi memiliki varians yang sama atau homogen. Jika � ℎ� � � �� tabel maka � ditolak, yang berarti kedua populasi tidak memiliki varians yang sama atau tidak homogen. 15 Ibid, h.118.