Model Pembelajaran MASTER Deskripsi Teoritik 1. Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis

Setiap proses pembelajaran, selalu akan ada tiga komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Tiga komponen penting itu adalah: 13 a. Kurikulum, materi yang akan diajarkan b. Proses, bagaimana materi diajarkan c. Produk, hasil dari proses pembelajaran Diantara ketiga komponen tersebut, proses merupakan bagian yang menjadi jembatan atau penghubung antara materi ajar dengan hasil belajar. Jika proses yang digunakan baik, maka materi ajar akan tersampaikan dengan baik sehingga hasil belajar yang diharapkan baik pun dapat dicapai. Metode pembelajaran yang akan dipilih haruslah menjadikan proses pembelajaran itu menjadi efesien, efektif dan menyenangkan. 14 Diantara banyaknya metode pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli, terdapat metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Lozanov yakni metode accelerated learning. 15 Metode accelerated learning menurut DePorter merupakan pendekatan yang sistematis terhadap pembelajaran untuk seluruh orang yang berisi elemen-elemen khusus, yang ketika digunakan bersama mendorong siswa untuk belajar lebih cepat, efektif dan menyenangkan. 16 DePorter dan Hernacki dalam bukunya yang berjudul, Quantum Learning, menyatakan bahwa accelerated learning adalah memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi dengan kegembiraan. 17 Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan : hiburan, permainan, warna, cara 13 Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, h. 1. 14 Ibid, h. 3. 15 Ibid. 16 Iif Khoiru ahmadi dkk, Pembelajaran Akselerasi,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, h. 59. 17 Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Terj. Alwiyah Abdurrahman, Bandung: Penerbit Kaifa, 2015, cet. 1. h. 14. berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif. 18 Meir dan Rose mengungkapkan prinsip-prinsip accelerated learning yaitu: 19 1 Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh. 2 Belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi. 3 Kerja sama membantu proses belajar. 4 Pembelajaran berlangsung pada berbagai tingkatan secara simultan. 5 Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik. 6 Emosi positif sangat membantu pembelajaran. Metode accelerated learning dibagi menjadi enam tahapan pembelajaran, dimana keenam tahapan tersebut dapat diingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan MASTER, berikut langkah-langkah pembelajarannya: 20 a. Motivating Your Mind Memotivasi Pikiran, siswa harus dalam keadaan relaks, percaya diri, dan termotivasi dalam belajar. b. Acquiring The Information Memperoleh informasi, siswa dalam belajar memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar. Dimana siswa secara individual perlu melihat, mendengar, atau melibatkan diri secara fisik dalam proses belajar c. Searching Out the Meaning Menyelidiki Makna, siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelidiki makna yang terdapat pada fakta dan informasi yang baru saja diperoleh. d. Triggering The Memory Memicu Memori, siswa diberikan pertanyaan- pertanyaan seputar fakta dan informasi yang baru dipelajari untuk memicu memori serta pemahaman siswa akan fakta dan informasi yang baru ia dapatkan. 18 Ibid. 19 Ahmadi. op. cit., h. 59. 20 Colin Rose dan Malcom J. Nicholl, Accelerated Learning for the 21st Century, Terj. Dedy Ahimsa, Bandung: Nuansa, 2002, cet. 3. h. 93-97. e. Exhibiting What You Know Memamerkan Apa Yang Anda Ketahui, siswa mempersentasikan fakta dan informasi yang baru saja dipelajari kepada siswa lainnya. f. Reflecting How You’ve Learned Merefleksikan Bagaimana Anda Belajar, Siswa bersama guru merefleksikan pelajaran yang telah dipelajari dan bagaimana proses pembelajaran itu dilakukan.

3. Model Pembelajaran Konvensional

Model Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan oleh guru di kelas. Model pembelajaran ini menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran atau lebih dikenal dengan istilah Teacher Centered. Adapun strategi yang biasa digunakan dalam model pembelajaran konvensional yakni strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. 21 Metode pembelajaran yang sering digunakan untuk mengaplikasikan strategi ini adalah metode kuliah atau ceramah. 22

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Ida Fauziah Syam 2015 dengan judul “Pengaruh Metode Accelerated Learning terhadap Kemampuan Pe mahaman Konsep Matematis Siswa”. Adapun indikataor pemahaman konsep matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis, mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, menggunakan prosedur atau operasi tertentu dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan metode accelerated learning dengan kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan model konvensional. Dimana nilai rata-rata 21 Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: PT Fajar Interpratama, 2010, cet-3, h. 189. 22 Ibid. kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan metode accelerated learning sebesar 58,52 sedangkan nilai rata-rata kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan model konvensional sebesar 47,45. 2. Fadhila Putri 2014 dengan judul “Pengaruh Pendekatan Metakognitif dan KAM terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa”. Ada pun indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Mendeskripsikan situasi atau masalah matematik, mengidentifikasi situasi atau masalah matematik, menginterpretasi, mengevaluasi, memprediksi cara penyelesaian, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan metakognitif lebih tinggi daripada nilai rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis keseluruhan. Adapun rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis jika ditinjau dari KAM siswa maka diperoleh kelompok KAM tinggi memiliki rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis keseluruhan.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan berpikir reflektif matematis adalah sebuah proses berpikir seseorang dalam memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis masalah berdasarkan informasi yang relevan serta menentukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Melalui berpikir reflektif matematis, siswa dengan sadar mampu menjalankan proses berpikir untuk menemukan solusi permasalahan berdasarkan informasi yang didapatkan. Oleh karena itu, kemampuan berpikir reflektif matematis sangat baik untuk dikembangkan oleh siswa di dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran MASTER adalah salah satu model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Model pembelajaran MASTER dapat membangun kesadaran siswa dalam belajar serta membantu siswa dalam membangun konsep matematis